Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Di Balik Aneka Garis Kemiskinan!


"KEMISKINAN di Indonesia dipahami lewat perspektif garis kemiskinan Badan Pusat Statistik (BPS) dan perspektif beras untuk rakyat miskin (raskin) lalu menjadi bantuan langsung tunai (BLT), ke Jamkesmas dan Jamkesda, yang kini dijadikan peserta JKN dengan preminya ditanggung APBN!" ujar Umar. 

"Berdasar garis kemiskinan BPS, warga miskin kita September 2013 sebanyak 28,55 juta orang. Sedang orang miskin yang ditanggung APBN JKN-nya 86,4 juta eks peserta Jamkesmas dan 11 juta eks Jamkesda, jadi 97,4 juta jiwa!"

"Aneka kriteria miskin itu disesuaikan kegunaannya!" timpal Amir. "Garis kemiskinan BPS untuk retorika, sehingga dengan standar yang amat rendah (September 2013 konsumsi Rp292.951/jiwa/bulan atau 80,7 sen dolar AS) jumlah orang miskin jadi sedikit! 

Di forum publik pemimpin tampak bijaksana, sebaliknya kalau jumlah orang miskin banyak!" "Sedang standar kemiskinan versi raskin yang berlanjut ke JKN sekarang diperlukan untuk membantu rakyat miskin!" tukas Umar. 

"Uniknya, penentuan warga miskin yang berhak atas bantuan itu ditetapkan juga oleh BPS, lewat menilai kondisi fisik keluarga warga! Jadi, kriteria tergantung keperluannya, sehingga satu badan (BPS) punya dua kelompok miskin berbeda!" 

"Aneka kriteria itu tak jauh dari standar kemiskinan Bank Dunia, yang ditetapkan sejak 1970-an. Yakni, kemiskinan relatif pada pendapatan di bawah 2 dolar AS/jiwa/hari dan kemiskinan absolut pada 1 dolar AS/jiwa/hari!" timpal Amir. "Masuk kemiskinan relatif tentu yang 97,4 juta peserta JKN dengan premi dan pelayanan ditanggung APBN. 

Sedang kemiskinan absolut dekat dengan 28,55 juta warga miskin di bawah garis kemiskinan BPS!" "Masalahnya, garis kemiskinan BPS jauh di bawah 1 dolar AS terlalu rendah, karena lembaga dunia seperti Gallup, peneliti kemiskinan dunia, merasa kurang pas lagi dengan 1 dolar AS untuk garis kemiskinan absolut karena nilai dolar sudah mengecil oleh inflasi sejak 1970-an!" tegas Umar. 

"Dalam rilis terakhir hasil penelitiannya atas kemiskinan dunia (25-12-2013), Gallup mematok 1,25 dolar AS/jiwa/hari untuk kemiskinan ekstrem—begitu dia namakan! Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim juga pernah mengajukan 1,5 dolar AS/jiwa/hari untuk garis kemiskinan fatal!" 

"Dari semua itu, Indonesia kini nyaman dengan kriteria kemiskinan versi JKN yang mengakomodasi peserta Jamkesmas dan Jamkesda!" timpal Amir. "Salut buat BPS atas penentuan warga miskin untuk BLT yang kini dijadikan peserta JKN!" ***

0 komentar: