Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Mobil Elmo

MOBIL tua Elmo mogok di tempat parkir jam-jaman. Keringat Elmo bercucuran mengingat tarif parkir per jam Rp2.000,- harus dibayar!
Panik melihat jarum jamnya serasa berputar amat cepat, muncul mobil Cruiser parkir di depan mobilnya. “Wah mobil baru, nih!” ujar Elmo menyambut sopir Cruiser. “Bisa lari berapa mobil begini?”
“Lari 180—200, makin enak menyetirnya!” jawab sopir Cruiser.
Untuk lolos dari ongkos parkir yang terus bertambah, diam-diam Elmo mengakali agar mobilnya bisa keluar bersama Cruiser itu. Nanti kalau sopir Cruiser datang kuminta tolong, pikir Elmo.
Ternyata sopir Cruiser buru-buru, hingga sebelum Elmo bicara minta tolong, mobilnya langsung jalan.



Ketika masuk jalan tol mengikuti arus kendaraan berkecepatan 120—140, sopir Cruiser terkejut melihat ke kaca spion: mobil tua Elmo tampak rapat ke mobilnya dengan kepala sedikit ke bagian kanan seperti mau menyalip! Gila, pikirnya, mobil setua itu mau (r)MDRVnyalip(r)MDNM.
Sopir Cruiser pun menyisir ke kiri untuk mendahului mobil-mobil di jalur kanan, dengan (r)MDRVspeedometer(r)MDNM menunjuk angka 160. Setelah berhasil kembali ke jalur kanan yang kosong dengan kecepatan tersebut ia yakin mobil Elmo sudah tertinggal jauh. Ternyata, saat ia melirik kaca spion, tampak mobil Elmo malah nyaris menyodok bemper mobilnya!
Untuk mengingatkan Elmo jangan gila-gilaan dengan mobil tuanya, tangannya ia acungkan keluar memberi isyarat pada Elmo untuk ikut minggir. Begitu mobil berhenti Elmo duluan keluar mobil dan berlari ke Cruiser untuk minta maaf, tadi tak sempat memberi tahu ia menggandengkan mobilnya untuk keluar lapangan parkir.
Namun, sebelum Elmo bicara sopir Cruiser duluan mendampratnya, “Dengan mobil setua itu kau jangan sok jagoan ikut lari 160, bisa celaka!”
Dengan menunduk Elmo minta maaf. telah mengikatkan tali dari mobilnya ke belakang Cruiser.
“Pantas! Kecepatan berapa pun aku, mobilmu tetap rapat!” entak sopir Cruiser. “Untung aku menepi!”
“Ya, untung kau menepi!” timpal Elmo. “Kalau tidak, mobilku bisa rontok semua, seperti perekonomian negeri kita yang jadi kocar-kacir akibat menggandengkannya dengan perekonomian negara maju dalam pacuan liberalisasi dunia!”
“Haha...!” sopir Cruiser terbahak. “Mau bersaing dengan negara-negara maju dalam pacuan liberalisasi dunia, sama saja dengan membawa gerobak sapi berpacu dengan Cruiser! Copot semua pun roda gerobakmu, tak akan mampu bersaing, lari berdampingan dengan Cruiser!”
“Itulah yang terjadi dengan perekonomian negeri kita, semua roda dan perangkatnya rontok karena dibawa berpacu dengan negara maju dalam liberalisasi, malah pendekatan untuk Cruiser pun digunakan pada gerobak sapi!” tegas Elmo. “Akibatnya, rakyat seperti sapi yang harus menarik gerobak rontok itu! Tak ayal, rakyat menyambut Tahun Baru dengan beban lebih berat: gerobak penuh muatan tanpa roda!” ***

0 komentar: