Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Orang-Orang Kok Sengaja Menista Agama?

Artikel Halaman 12, Lampung Post Selasa 31-08-2021
Orang-Orang Kok Sengaja Menista Agama?
H. Bambang Eka Wijaya

ADA kesan, orang-orang dengan sengaja menista agama. Muhamad Kece, menurut polisi, mengunggah materi video penistaannya berulang sampai puluhan kali. Juga Yahya Waloni, mengulang ceranah sama yang telah dilaporkan orang ke polisi.
Tampak sekali mereka "njarak" (memaksakan diri supaya ditangkap). Padahal, mereka pasti tahu ancaman hukuman menista agama lewat peranti seluler (UU ITE) cukup berat, enam tahun penjara.
Tapi kenapa mereka memaksakan diri menista agama? Apakah karena dengan menista agama, setelah keluar dari penjara kelak bisa diangkat menjadi komisaris BUMN. Apakah mereka pikir menjalani hukuman penjara sebagai penista agama menjadi syarat untuk diangkat menjadi komisaris BUMN?
Bahkan belakangan melebar, bukan hanya mantan terpidana penista agama yang bisa menjadi komisaris BUMN, mantan terpidana korupsi juga sudah menjadi tiket baru untuk diangkat menjadi komisaris BUMN.
Kalau memang demikian trennya, sebentar lagi kita kewalahsn menghadapi orang ramai-ramai "njarak" menista agama dan korupsi demi memenuhi syarat untuk diangkat menjadi komisaris BUMN.
Pola itu bisa saja menjurus ke model yang sudah jadi, bahkan mapan (de facto). Selain itu, peniruan atas contoh kasus yang cetho welo-welo (terang benderang) bukan hal yang mustahil. Sehingga jika hal itu dinilai bukan pada tempatnya, maka modelnya itu sendiri yang harus diperbaiki.
Pada model yang ada itu, untuk dinilai yang kurang pada tempatnya, adalah kecenderungan penguasa kurang mempertimbangkan kepatutan etika dan moral masyarakat. Apalagi hingga timbul kesan, semakin buruk perbuatan melanggar etika moral yang dilakukan, semakin tinggi pula apresiasi diberikan.
Dengan bergitu, patokan etika moral sebagai pedoman atau panutan perilaku dalam masyarakat jadi kabur. Karena justru yang nenyimpang dan salah dalam praktik etika moral yang mendapatkan penghargaan tinggi.
Tentu saja keliru dan menyesatkan menjadikan contoh kasus yang kurang pada tempatnya menjadi acuan arah menapak  ke masa depan.
Konon lagi kalau langkah orang-orang yang berjalan lurus menapaki jalur etika moral disalip untuk melapangksn jalan orang-orang yang berjalan miring, nyamping, serong, bahkan zig-zag, sehingga hal-hal yang serba tidak pada tempatnya dominan di ruang publik.
Menjadi kewajiban bersama semua elemen bangsa untuk menata kemgali ruan publik sesuai ideal semestinya. Agar orang tidak harus menista agama atau korupsi untuk eksis di tengah masyarakat. ***







Selanjutnya.....

Madagaskar Kelaparan Akibat Iklim!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 30-08-2021
Madagaskar Kelaparan Akibat Iklim!
H. Bambang Eka Wijaya

PERTAMA dalam sejarah manusia, bencana kelaparan akibat perubahan iklim terjadi di Madagaskar yang mengalami kekeringan empat tahun tidak turun hujan.
Dilansir dari BBC (25/8/2021), Shelley Thakral dari Program Pangan Dunia (WFP) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan ini adalah kondisi seperti kelaparan disebabkan oleh iklim, bukan konflik.
Diungkapkan oleh PBB, empat tahun tanpa hujan menyebabkan sekitar 30.000 orang kini mengalami bencana kelaparan dan ketidakamanan pangan di level tertinggi, yakni level lima.
Jumlah korban tersebut juga diperkirakan segera meningkat drastis ketika Madagaskar memasuki musim paceklik yang kerap terjadi sebelum masa panen.
"Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Orang-orang ini tidak melakukan apa pun yang menyebabkan perubahan iklim. Mereka tidak menggunakan bahan bakar fosil, tetapi mereka harus menanggung dampak dari perubahan iklim," kata Thakral dikutip Sains.Kompas.com, dari BBC, Kamis (26/8/2021).
Bencana ini merupakan bukti nyata perubahan iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya. Padahal, awal bulan ini PBB baru saja mengeluarkan laporan perubahan iklim yang menjadi peringatan "kode merah bagi kemanusiaan".
Dilansir dari Time (20/7/2021) sepanjang sejarah bencana kelaparan hanya disebabkan oleh kegagalan panen, bencana alam, invasi hama, dan konflik antar-manusia.
Namin Madagaskar sama sekali tidak mengalami masalah-masalah di atas. Sebelumnya negara tersebut sedang mengalami kekeringan terburuknya dalam empat dekade terakhir yang disebabkan oleh perubahan iklim.
WFP pun memperkirakan akan adanya 1,14 juta warga  Madagaskar yang mengalami ketidakamanan pangan, dan 400.000 orang yang mengalamai bencana kelaparan. Rasa lapar bahkan memaksa warga untuk memakan kaktus mentah, daun dan belalang.
Kabar buruknya, bencana kelaparan akibat perubahan iklim tidak akan menjadi yang terakhir.
Landry Ninteretse, direktur advokasi iklim Afrika untuk organisasi 350.org, mengatakan, beberapa tahun tetakhir kita telah melihat bencana iklim menghantam satu negara ke negara lainnya.
"Jika sebelumnya (yang dihantam) adalah wilayah Tanduk Afriks, dan kini Madagaskar, besok siklusnya akan terus berlanjut, mungkin ke bagian utara Afrika-Sahars atau ke barat. Dan sayangnya, ini kemungkinan akan terus terjadi karena perubahan iklim,' ujar Landry.
Ia juga menambahkan, dampak perubahan iklim tidak hanya dirasakan di Madagaskar dan Aftika saja, tapi juga seluruh dunia. ***


Selanjutnya.....

Sel as matkan Bumi dari Kehancuran Krisis Iklim!

Artikel Halaman 09,  Lampung Post Minggu 29-08-2021
Selamatkan Bumi dari
Kehancuran Krisis Iklim
H. Bambang Eka Wijaya

STUDI baru menunjukkan perubahan iklim dunia akan semakin memperburuk pemanasan global secara drastis pada tahun 2040-an. Protokol Montreal disebut bisa menyelamatkan bumi dari kehancuran krisis iklim.
Protokol Montreal adalah larangan penggunaan bahan (zat) kimia yang bisa merusak ozon, antara lain chlorofluorocarbon (CFC) atau yang memiliki unsur clorin, florin, dan karbon seperti terdapat dalam preon, pada mesin pendingin (AC). Protokol Montreal dibuat 24 negara dan MEE 16 September 1987.
Krisis iklim yang saat ini mulai membuat bumi makin panas, mungkin akan jauh berapi-api di masa mendatang.
Studi mengungkap, dilansir Science Alert yang dikutip Sains.Kompas.com (20/8), lonjakan dalam klorofluorokarbon (CFC) akan menyebabkan lapisan ozon runtuh di seluruh dunia pada tahun 2040-an.
Dampaknya, bisa menyebabkan peningkatan radiasi ultraviolet berbahaya yang menghujani seluruh penghuni Bumi, termasuk tanaman dan hewan.
Tanpa kesepakatan di seluruh dunia untuk melarang penggunaan bahan kimia ini sesuai Protokol Montreal, para peneliti berpikir daerah tropis akan kehilangan 60% dari cakupan ozon pada tahun 2100.
Dampak perubahan iklim telah menyebabkan sebuah lubang terbentuk di atas Antartika pada awal 1980-an. Maka, pemanasan global bisa membentuk lubang lebih besar yang bisa melubangi atmosfer planet ini.
Pada tahun 2100, para peneliti memperkirakan keruntuhan ozon akibat CFC pada akhirnya menghentikan penyerapan 580 miliar ton karbon dioksida yang dilakukan oleh hutan, tanah, dan vegetasi lainnya, sehingga membuat konsentrasinya di atmosfer 40% hingga 50% menjadi lebih tinggi.
Itu dampak pemanasan ekstra 0,8 derajat Celsius yang bisa terjadi abad ini dan itu hanya berasal dari kebocoran penyerap karbon.
Sedangkan CFC sendiri adalah gas rumah kaca, jika kita tidak segera melarangnya, para peneliti memperkirakan CFC akan menyumbang tambahan pemanasan global sebesar 1,7 derajat Celsius pada tahun 2100.
Secara total, kontribusi pemanasan global akibat perubahan iklim bisa mencapai 2,5 derajat Celsius. Pemanasan ini harus kita kelola unruk menghindari kehancutan lapisan ozon dunia dengan tetap berpegang pada Protokol Montreal.
Ironisnya, penggunaan bahan kimia itu justru melonjak. "Sebuah dunia di mana bahan kimia ini meningkat dan terus mengikis lapisan ozon pelindung kita yang akan menjadi bencana besar bagi kesehatan manusia, juga vegetasi," kata Paul Youg dari Lancaster University. ***



Selanjutnya.....

Indonesia Bisa Masuk Fase Hiperendemi!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Sabtu 28-08-2021
Indonesia Bisa Masuk Fase Hiperendemi!
H. Bambang Eka Wijaya

KETIKA negara lain memasuki tahap endemi usai pandemi Covid-19, Indonesia berpotensi masuk fase hiperendemi, yakni status darurat sudah dicabut tetapi kasus masih tinggi dan belum terkendali secara signifikan.
"Kalaupun pandemi itu dicabut, boleh jadi menjadi endemi, bahkan hiperendemi. Indonesia potensial menjadi negara hiperendemi," demikian Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra kepada CNNIndonesia (24/8/2021).

Hermawan menilai, WHO belum mencabut status pandemi global karena penyebaran Covid-19 di sejumlah negara masih kritis, termasuk Indonesia.
Menurut dia, Indonesia belum bisa mengendalikan penularan virus corona dengan baik. Hal itu terlihat dari tambahan kasus positif baru dan kematian akibat Covid-19 yang masih terbilang tinggi.
Update Covid-19 Indonesia 25 Agustus 2021, dari 249.265 spesimen yang diperiksa ditemukan 18.671 kasus positif baru, dengan jumlah orang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 1.041 orang.
Hermawan mengusulkan pemerintah menyiapkan perencanaan (road map) secara menyeluruh sebelum memasuki fase hiperendemi. Menurut dia, pemerintah tak cukup hanya menyiapkan protokol kesehatan.
Hermawan menyatakan permasalahan Covid-19 itu kompleks, yang dihadapi bukan hanya penambahan kasus Covid-19. Melainkan, penyakit penyerta atau komorbid pasien yang bisa memperburuk kondisi.
Ia menyoroti beberapa penyakit besar yang sudah dianggap berisiko tinggi saat tertular Covid-19, seperti stroke, jantung, gagal ginjal, diabetes, tuberclosis, dan malaria. Menurut dia road map yang harus disiapkan mengacu pada ketahanan kesehatan masyarakat.
"Road map bukan hanya Covid-nya, tapi juga menyangkut risiko penyakit lain yang menjadi faktor yang memperburuk keadaan," ujarnya.
"Kalau bicara kesehatan itu, dalam road map seolah hanya rumah sakit, dokter, dokter spesialis, klinik. Padahal, upaya ketahanan kesehatan masyarakat itulah yang menjadi hulu," tegas Hermawan.
Sementara itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengungkap, Prrsiden Joko Widodo memiliki rencana  program yang diistilahkan "pandemik bertransisi menuju endemik".
Pemerintah sedang menyusun sejumlah program untuk mencapai itu dan mulai dilaksanakan tahun 2022.
"Khusus tahun depan, kita lihat perlu ada program menggeser atau yang diistilahkan Bapak Presiden adalah dari pandemik menuju endemik," kata Airlangga, Kamis, di CNNIndonesia TV. ***








Selanjutnya.....

Pertemuan Rahasia CIA-Taliban di Kabul!

Artikel Halaman 12, Lampung Poast Jumat 27-08-2021
Pertemuan Rahasia CIA-Taliban di Kabul!
H. Bambang Eka Wijaya

DIREKTUR Badan Intelijen AS (CIA) William Burns dilaporkan menggelar pertemuan rahasia dengan pemimpin politik tertinggi yang juga salah satu pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar di Kabul pekan ini.
Dilansir AFP (24/8/2021) pertemuan rahasia itu dilaporkan media terkemuka Washington Post terjadi Senin (23/8/2021) waktu setempat.
Burns diplomat paling berpengalaman dalam pemerintahan Biden. Sementara Baradar pemimpin politik tertinggi Taliban, selama ini memimpin kantor politik Taliban di Doha, Qatar. Ia tokoh Taliban pertama yang mengklaim kemenangan Taliban lewat pidato politik dari Doha setelah pasukan menguasai Istana di Kabul.
Namun dalam struktur global Taliban, Baradar di posisi kedua. Tokoh tertinggi Taliban menurut Washington Post (17/8/2021) adalah Mullah Haibatullah Akundzada, menggantikan Akhtar Mohammad Mansour yang terbunuh dalam serangan drone AS di Pakistan 2016.
Berikunya Mullah Mohammad Yakoob, putra tertua pendiri Taliban Mohamnad Omar yang wafat 2013. Yakoob memimpin keorganisasian Taliban, berjiwa modern dan moderat. Yakoob memoles gaya necis pasuksn Taliban dan mendesak para pejuang untuk tidak menyakiti tentara dan oknum pemerintah.
Berikutnya ada Sirajuddin Haqqani, komandan pasukan yang paling ditakuti lawan, bahkan anak buahnys pun gemetar dengan ketegasannya.
Jika dikonfirmasi pertemuan itu benar adanya, maka itu merupakan pertemuan pertama antara pejabat tinggi AS dengan Taliban setelah mengambil alih kekuasaan pekan lalu.
Seorang juru bicara CIA mengatakan tidak bisa mengkonfirmasi pertemuan itu, dengan menegaskan bahwa CIA tidak pernah membahas agenda kunjungan direktur mereka.
The Washington Post yang mengutip sumber-sumber dari pemerintahan AS, tidak menjelaskan secara detail isi pembicaraan antara Burns dan Baradar di Kabul.
Hanya disebutkan kemungkinan pembahasan berkisar soal penundaan tenggat waktu bagi evakuasi warga sipil di bandara Kabul, di mana ribuan warga Afghanistan yang ketakutan terhadap Taliban membanjiri bandara dalam upaya melarikan diri dari negaranya.
Biden telah menetapkan batas waktu 31 Agustus penarikan tentara AS dari Afghanistan. Tapi ribuan orang di bandara minta dievakuasi, sehingga butuh tambahan waktu hingga pekan depan.
Tapi juru bicara Taliban Suhail Shaheen menegaskan kepada Sky News (detik.com, 24/8), "Jika AS atau Inggris mengupayakan waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi -- jawabnya tidak. Atau ada konsekuensinya." ***



.

Selanjutnya.....

100 KPK Tanpa Budaya Malu Tidak Efektif!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Kamis 26-08-2021
100 KPK tanpa Budaya Malu tidak Efektif!
H. Bambang Eka Wijaya

KETUA Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan yang dibutuhkan Indonesia dewasa ini, terutana dalam pemberantasan korupsi, adalah budaya malu. Bagi Surya, adanya 100 KPK pun tak akan efektif jika tidak ada budaya malu masyarakat.
"Indonesia masih membutuhkan satu proses interaksi sosial yang cukup kuat untuk menghadirkan budaya malu. Ini yang kita perlukan," kata Surya Paloh dalam pidato kebangsaan di Center Studies for Internarional Strategy (CSIS) Indonesia, Jakarta, Senin (detik.news, 23/8/2021)
Menurut Surya, selain hadirnya KPK sebagai institusi pencegahan hingga penindakan korupsi, perlu dibangun budaya malu korupsi. Budaya malu ini dapat terbentuk melalui unit keluarga hingga hubingan antarwarga.
"Tidak semata-mata hanya harus hadir institusi formal seperti KPK, tapi harus bangun kesadaran masyarakat itu sendiri yang harus kita lakukan untuk memulai dari mana pun, dari mulai pendidikan keluarga, pendidikan formal, hingga menjadi interaksi sosial masyarakat keseharian, menimbulkan satu budaya asas kepantasan," ujarnya.
Budaya malu korupsi ini, menurut Surya Paloh, melekst dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak kenal budaya malu, ada 100 KPK pun tidak efektif memberantas korupsi.
"Nah hadirnya malu ini yang harus kita akui memerlukan upaya daripada kita sebagai suatu gerakan untuk menghadirkannya dalam nafas kehidupan keseharian kita. Kalau kita tidak mengenal budaya malu, jangankan 1 KPK, 100 KPK tidak akan nemberikan daya efektif apa-apa dalam upaya pemberantasan korupsi itu," ujarnya.
Gagasan membangun budaya malu dalam masyatakat Indonesia relevan. Bukan hanya malu korupsi, tapi malu dalam segala sendi kehidupan masyarakat.
Budaya malu pada dasarnya "universal" adanya nyaris dalam semua adat budaya masyatalat nusantara.  Namun kemudian tersamar oleh budaya materialisme dengan pragmatisme politik yang dominan.
Contohnya di Lampung ada budaya Piil Pesenggiri, yang merupakan akar budaya malu dengan keteguhan memegang prinsip dan menjaga harga diri pribadi maupun keluarga besar. Di daerah lain juga ditemukan budaya sejenis yang menjadikan kehormstan dan memegang prinsip secara harga mati.
Maksudnya, gagasan baik Surya Paloh untuk membangun budaya malu itu bisa direspons masyaraksat adat budaya daerah, dengan menghidupkan dan memupuk kembali budaya malu sesuai adat di daerahnya.
Dengan begitu, gerakan membangun budaya malu menjadi gerakan nasional yang berakar pada adat budaya daerah. ***









Selanjutnya.....

Ahli, Banyak Kasus Covid Tak Terdeteksi!l!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 25-08-2021
Ahli, Banyak Kasus Covid Tak Terdeteksi!
H. Bambang Eka Wijaya

AHLI epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan masih banyak kasus Covid-19 di Indonesia tidak terdeteksi, dalam sehari minimal 50 ribu kasus.
"Kasus-kasus yang tidak terdeteksi akan terus menjadi penyebar, penyebab klaster lain, terjadinya penyebaran dari varian Delta di mana-mana dan akan menimbulkan lonjakan-lonjakan lain, selain potensi menghasilkan varian baru yang lebih super," ujar Dicky, (detik-health, 23/8/2021)
Banyaknya kasus yang tak terdeteksi itu akibat jumlah testing Covid-19 yang jauh dari standar WHO, 1 per seribu penduduk per minggu. Namun implementasinya, menurut dia, hanya 0,4. Sementara kondisi di Indonesia untuk menemukan satu kasus konfirmasi positif Covid-19 hanya diperlukan testing kepada empat sampai lima orang.
Mengacu pada angka testing dan jumlah kematian akibat Covid-19, Dicky menegaskan, masyarakat Indonesia belum bisa bernapas lega. Juga diadakan pelonggaran, ia menyarankan penurunan satu level serta harus terukur dan koheren.
Update Covid-19 Indonesia 22 Agustus 2021, ditemukan 12.408 kasus positif baru hasil pemeriksaan spesimen testing sebanyak 148.410. Kasus kematian akibat Covid-19 hari itu bertambah 1.030 orang. (detik.com, 22/8)
Jumlah testing itu dinilai terlalu kecil, sehingga kasus yang terdeteksi juga relatif sedikit. Para pakar epidemiologi menyarankan testing satu hari setidaknya 300 ribu spesimen, sehingga lebih banyak kasus terdeteksi. Kalau jumlah testing, lebih banyak kasus tidak terdeteksi, virusnya berkembang dalam masyarakat dan main "petak umpet" dengan perugas testing. Akibatnya, Covid bertahan lebih lama.
Selain itu, jumlah kematian akibat Covid-19 pada 22 Agustus 2021 sebanysk 1.030 orang itu menurut data Worldometers tertinggi di dunia, disusul Meksiko 847 orang, dan Rusia 762 orang. (Bisnis.com, 23/8)
Menurut Dicky, PPKM berlevel memang mencegah skenario terburuk dari pandemi Covid-19, seperti memperlambat penularan virus, termasuk varian Delta.
Namun  karena masih banyak kasus Covid-19 tak terdeteksi, PPKM berlevel belum efektif mengatasi kondidi pandemi saat ini.
Ia menegaskan, Indonesia belum usai diterpa serangan varian Delta. Meski Jawa-Bali telah melampaui puncak kasus Covid-19, krisis belum  berakhit sehingga pelonggaran aturan penamganan pandemi bisa nemicu lonjakan kasus kembali.
Ia tegaskan, gelombang serangan Delta belum usai, belum berakhir. Masa krisis masih tercermin pada angka kematian akibat Covid yang tertinggi di dunia. ***




Selanjutnya.....

Raja Melantik Ismail Sabri PM Malaysia!

Artikel Halanan 12, Lampung Past Selasa 24-08-2021
Raja Melantik Ismail Sabri PM Malaysia!
H. Bambang Eka Wijaya

RAJA Malaysia Sultan Abdullah melantik Ismail Sabri Yaakob menjadi Perdana Menteri baru Sabtu (22/8) di Istana Kerajaan. Ismail sebelumnya wakil PM, menggantikan Muhyiddin Yassin yang mengundurkan diri karena koalisi partai pendukungnya pecah.
Ismail ditunjuk Raja sebagai perdana menteri  setelah mendapat dukungan 114 dari 222 anggota parlemen dalam komitmen baru koalisi Perikatan Nasional, Partai UMNO dan Partai Bersatu. Di UMNO, posisi Ismail Sabri sebagai wakil presiden.
Ismail Sabri semula menjabat Menteri Pertahanan pada kabinet Muhyiddin sejak Februsri 2020. Pada bulan Juli 2021, saat kedudukan Muhyiddin goyah akibat ekonomi memburuk terseret pandemi Covid-19 yang semakin mengganas, Muhyiddin mengangkat Ismail sebagai wakil perdana menteri untuk menenangkan UMNO dalam koalisi.
Tapi pemerintahan Muhyiddin membuat blunder, mencabut lockdown Covid-19 mulai awal Agustus tanpa pertimbangan dan restu Raja. Pada 3 Agustus, UMNO menarik dukungan dari koalisi dengan alasan Muhyiddin melanggar konstitusi.
Naiknya Ismail Sabri ke pucuk pemerintahan sekaligus mengembalikan UMNO ke panggung kekuasaan setelah kalah pemilu 2018 akibat tuduhan korupsi terhadap tokoh sentralnya, Najib Rajak. Sebelum dikalahkan Pakatan Harapan 2018, UMNO telah berkuasa selama 60 tahun.
Ismail Sabri bukan orang baru dalam jagat politik Malaysia. Mantan advovat (1980-an) ini, memulai karir di partai politik sebagai anggota dewan distrik Temerlo (kalau di sini DPC). 1987 menjadi kepala penerangan UMNO Temerlo.
Karirnya di UMNO terus menanjak, hingga 2008 ia masuk daftar calon anggota parlenen daii Pahang untuk koalisi Barisan Nasional. Dengan meraih suara 18.051, ia mengalahkan Mazlan Aliman dari Partai Islam se-Malaysia yang mendapat 14.230 suara.
Setelah duduk di parlemen, Ismail Sabri dipercaya untuk ikut di pemerintahan. Pertama menjadi Menteri Pemuda dan Olah Raga. Lalu Menteri Perdagangan Dalam Negeri. Kemudian Menteri Pertanian dan Agraria. Tetakhir Menteri Pertahanan, sebelum naik jadi Wakil PM dan PM.
Pada 2015 Ismail Sabri jadi buah bibir karena menyulut kontroversi dengan membuat platform market place daring "Low Yat 2" sebagai wadah transaksi bisnis sesama warga pribumi. Alasannya, karena 90% perekonomian Malaysia dikuasai nonpri, jadi perlu inkubator untuk menumbuhkan ekonomi warga pribumi.
Nama "Low Yat 2" merupakan plesetan dari "Low Yat Plaza", mal pusat perdagangan elektronik yang terkenal di negeri itu. ***

Selanjutnya.....

Wapres Ahghanistan Bentuk Gerilyawan!

Arikel Halaman 12, Lampung Post Senin 23-08-2021
Wapres Afghanistan Bentuk Gerilyawan!
H. Bambang Eka Wajaya

SETELAH Presiden Ashraf Ghani melarikan diri saat Taliban masuk Kabul, Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh menyatakan sebagai pengganti sementara dan mengklaim sebagai pemerintahan yang sah. Ia juga membentuk gerilyawan melawan Taliban.
Pasukan perlawanan menghadapi Taliban dibentuk oleh pemerintah Afghanistan yang masih tersisa. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam konperensi pers di Moskow mengungkap, kelompok perlawanan itu dipimpin Wapres Amrullah Saleh dan Ahmad Massoud, putra pejuang anti-Taliban yang dibunuh Taliban 9 September 2001, dua hari menjelang 9/11.
Menurut Lavrov, pasukan gerilya itu dibentuk di Lembah Panjshir. "Taliban tentu tak menguasai seluruh wilayah di Afghanistan," ujar Lavrov.
Kelompok gerilyawan itu juga berisikan pasukan khusus Afghanistan yang dilatih langsung oleh SAS Inggris.
Dilansir Daily Mail Kamis (19/8/2021), pasukan khusus itu adalah tentara terbaik dari yang terbaik di Afghanistan.
Lembah Panjshir terletak di timur laut ibu kota Kabul, adalah benteng terakhir pemerintah yang konturnya berbukit.
Berdasarkan gambar yang diunggah di media sosial, Saleh dan Massoud mengumpulkan mereka yang bersedia angkat senjata melawan Taliban.
Massoud adalah anak Ahmed Syah Massoud, pemimpin milisi Aliansi Utara yang dikenal menentang Taliban hingga Uni Soviet.
Dia dibunuh Taliban pada 9 September 2001, dua hari sebelum AS diguncang Tragedi 9/11.
Massoud menegaskan, dia siap mengikuti jejak ayahnya dengan membawa para pengikutnya berkumpul bersama tentara pemerintah tersisa di Panjshir.
Diwartakan The Sun yang dikutip Kompas.com (20/8), komando khusus yang dilatih oleh SAS itu diyakini masih melawan pembetontak, sembari mencoba bergabung dengan Saleh dan Massoud.
Pergerakan Saleh dan Massoud diyakini akan makin besar karena ribuan milisi dan penduduk lokal siap untuk bergabung.
Sumber kepada The Sun menjelaskan, kelompok perlawanan itu bukanlah pasukan biasa. Mereka paham dengan lanskap Panjshir.
Selain itu, setiap anggotanya sudah berpengalaman  melawan kelompok pemberontak itu selama 20 tahun terakhir.
"Saya tidak akan mati sebelum menghancurkan Taliban. Kami akan terus melawan mereka hingga pelutu terakhir," tegas Massoud.
Massoud juga mengimbau AS untuk memasok milisinya senjata dan amunisi. Pernyataan tersebut diterbitkan Washington Post Rabu (18/8/2021). Massoud mengatakan AS masih bisa menjadi gudang senjata demokrasi yang hebat dengan mendukung milisinya. ***


Selanjutnya.....

Suhu Naik Dua Derajat Terumbu Karang Lenyap!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Minggu 22-08-2021
Suhu Naik Dua Derajat,
Terumbu Karang Lenyap!
H. Bambang Eka Wijaya

KUTUB mencair menjadi peringatan kenaikan suhu bumi. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebut terumbu karang menurun 70-90% dengan pemanasan global 1,5 derajat celcius. Semua terumbu karang lenyap dengan kenaikan 2 derajat celcius.
Efek rumah kaca terus terjadi dan bumi semakin mengkhawatirkan. Peter Thomson, utusan khusus PBB untuk Lautan dan Ketua Bersama  Friends of Ocean Action meminta pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Anda tidak dapat memiliki planet yang sehat tanpa  laut yang sehat," kata Thomson dilansir World Economic Forum. (detikcom, 14/8/2021)
Thomson dengan gamblang mengatakan para penghasil emisi besar harus nenghadapi kenyataan bahwa mereka meracuni bumi. Sehingga, mereka harus memimpin pengurangan emisi secara drastis.
Contohnya Fiji. Berasal dari Fiji, Thomson mengungkap bahwa Fijj sudah berada di bawah ancaman kenaikan permukaan laut dan suhu laut.
"Dalam perspektif laut, semuanya terhubung. Anggap saja sabagai satu bak mandi. Jadi, apa yang mengalir dari lapisan es Greenland menyebabkan naiknya permukaan laut di republik atol," ujarnya.
PBB melaporkan adanya perubahan besar yang sedang terjadi di lautan. Ini termasuk pemanasan, gelombang panas laut yang lebih sering, pengasaman dan penurunan kadar oksigen. Penilaian luas tentang dampak manusia di planet ini mengatakan perubahan iklim tersebar luas, cepat dan semakin intensif.
"Pemanasan, pengasaman, deoksigenasi, perubahan pola sirkulasi dan naiknya permukaan laut mengancam kehidupan laut dan ekosistem serta membahayakan kemampuan masa depan laut untuk secara tidak langrsung mendukung kehidupan di bumi," kata Thomson.
Ini jelas mengancam ekosistem laut, termasuk terumbu karang. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati tertinggi di planet ini. Terumbu karang juga merupakan rumah bagi lebih dari seperempat kehidupan laut.
Untuk menghindari kerusakan terumbu karang seperti perkiraan IPCC itu dalam beberapa dekade, harus ada pengurangan emisi gas rumah kaca yang dilakukan dengan cepat dan berskala besar.
"Pemerintah harus turun tangan. Tindakan pemerintah diperlukan untuk menjadikan energi terbarukan sebagai cara kita untuk maju. Fokus pada inovasi model baru untuk restorasi, perlindungan dan pembiayaan laut dan ekosistem menjadi cara yang diajurkan," ujarnya.
Restorasi perencanasn membangun PLTU batu bara menjadi EBT, menghindari proyek mangkrak karena perubahan zaman. ***




 

Selanjutnya.....

Positivity Rate 10%, Kematian Lebih 1.000!


Artikel Halaman 12, Lampung Post Sabtu 21-08-2021
Positivity Rate 10%, Kematian Lebih 1.000!
H. Bambang Eka Wijaya

PENANGANAN pandemi Covid-19 di Tanah Air mencapai hasil yang signifikan. Pada Rabu 18 Agustus 2021 positivity rate melorot hingga kini di bawah 10%, atau tepatmya 9,96%.
Itu hasil dari pemeriksaan sebanyak 137.187 spesimen dari testing dan tracing yang menemukan 15.768 kasus baru. Ini prestasi yang baik, setelah positivity rate sejak 15 Juli selalu bertahan di sekitar 30%.
Sayangnya, angka kematian akibat Covid'19 pada 18 Agustus itu masih di atas 1.000 orang atau tepatnya 1.128 orang dalam sehari. Angka kematian setiap hari lebih 1.000 orang terjadi sejak 18 Juli 2021, dengan puncaknya 27 Juli dengan 2.069 orang meninggal sehari.
Meski rekor kasus baru pecah pada 15 Juli 2021 dengan skor 56.757 kasus, angka kematian di atas 1.000 orang per hari dimulai 16 Juli, sebanyak 1.092 orang.
Dengan kematian akibat Covid di atas seribu sejak 16 Juli 2021, pada hari itu total kematiian sejak awal pandemi sebanyak 72.489 jiwa. Pada 18 Agustus dengsn sejak 16 Juli kematian setiap hari di atas 1.000 jiwa, total kematian menjadi 121.141 jiwa.
Dengan demikian jumlsh kematian dari 16 Juli hinggs 18 Agustus 2021 bertambah sebanyak 48.662 jiwa.
Jadi, kalau pemerintah mencatat seperti dirilis lewat audio di balik update data Covid-19 18 Agustus 2021, bahwa pada 22 Juli 2021 ada sebanyak 92.567 pasien yang dirawat secara nasional di ruang perawatan isolasi muupun perawatan intensif, pada 17 Agustus menjadi 50.487 pasien .
Maka, jumlah pasien yang dirawat secara nasionsl dalam kurun waktu tersebut berkurang dari 92 567 menjadi 50.487 atau berkurang sebanyak 42.080 orang. Lebih kecil dari pasien yang meninggsl dari 16 Juli hingga18 Agustus, 48.662 jiwa. Asumsinya, banyak tempat tidur kosong di rumah sakit akibat pasiennya meninggal.
Oleh karena itu, di balik kegembiraan kita menekan positivity rate hingga di bawah 10%, kita harus kerja lebih serius menekan angka kematian yang hingga 18 Agustus masih lebih 1.100 orang sehari. Jumlsh itu sama dengan korban lima pesawat Boing 737 jatuh setiap hari. Jadi jangan disepelekan.
Salah satu cara menekan angka kematian itu dengan meningkatkan jumlah testing dua kali lipat dari 137.187 spesimen pada 18 Agustus, agar lebih banyak virus yang masih mengancam jiwa masysrakat terjaring.
Kemudian, cepat bagikan 1.000 ventilator bantuan dari AS ke daerah yang amat membutuhkan, agar bisa membantu pasien yang kritis.
Penyelamatan pasien, harus menjadi perhatian segenap warga bangsa. ***
Selanjutnya.....

RAPBN: Defisit 4,85%, Tumbuh 5 - 5,5%!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 18-08-2021 
RAPBN; Defisit 4,85%, Tumbuh 5--5,5%!
H. Bambang Eka Wijaya

SENIN 16 Agustus 2021 Presiden Joko Widodo menyampaikan RAPBN 2022 di DPR, intinya pada rancangan itu ditetapkan anggaran defisit 4,85%, untuk pertumbuhan ekonomi 5 -- 5,5%. Artinya, kalau capaian tidak meleset ada benefit 0,15% -- 0,65%.
Tampak RAPBN 2022 itu cukup realitis. Belajar dari APBN 2020 yang menurut BPS pertumbuhan ekonominya terkontraksi 2,07%, APBN 2020 menurut Menteti Keuangan Sri Mulyani defisit Rp956,3 triliun, lebih kecil dari target Perpres 72/2020 sebesar Rp1.039,2 triliun. Perpres 72/2020 menetapkan defisit APBN 6,34% dari PDB, naik dari 5,07% dalam Perpres 54/2020.
Jadi APBN 2020 defisit sekitar 6% dan tumbuh minus 2,07%. "Benefit" minus 8%.
Sedangkan untuk 2021 belum jelas berapa realisasi defisit APBN. Memang pada kuartal II-2021 ekonomi Indonesis tumbuh 7,07%, tapi kuartal I-2021 terkontraksi 0,74%.
Apalagi pertumbihan 7,07% itu by design. Maksudnya, pertumbuhan itu diciptakan lewat budget engineering dengan menggelontorkan dana yang ditarik dari defisit anggaran untuk THR, Gaji bulan ke-13, dan berbagai Bansos saat Ramadan dan Idul Fitri. Tujuannya, meningkatkan konsumsi rumah tanggs hingga 57% dari PDB. Dengan konsumsi rumah tangga tinggi itu, terjadilah pertumbuhan spektakular.
Namun, beraoa besar defisit APBN untuk itu, baru ketahuan nanti di akhir tahun. Dengan tidak adanya Ramadan dan Idul Fitri pada kuartal III-2021, enginering yang sama tak bisa dilakukan. Sedang kusrtal IV-2021, terbuka pada Natal dan Tahun Baru
.Dengan bandingan APBN tahun-tahun sebelumnya, terlihat betapa bijaksana pemerintah menonjolkan sikap realistis dalam RAPBN 2022.
Secara keseluruhan, RAPBN 2022 sebesar Rp2.708,7 triliun.
"Itu meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp1.938,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp770,4 triliun," ujar Presiden Jokowi dalam Pidato Kepresidenan Penyampaian RUU RAPBN 2022 dan Nota Keuangan, Senin.
Ia merinci, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp255,3 triliun atau 9,3% dari belanja negara.
Anggaran itu untuk melanjutkan penanganan pandemi, reformasi sistem kesehatan, percepatan penurunan stunting, serta kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Sementara anggaran perlinfungan sosial sepanjang 2022 dialokasikan sebesar Rp427,5 triliun. Penggunasn dana itu untuk mekmbantu masyarakat miskin dan rentan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, yang dalam jangka panjang diharapkan akan mampu nemotong rantai kemiskinan. ***

 




Selanjutnya.....

Pandemi Merundung Hari Kemerdekaan!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 16-08-2021
Pandemi Merundung Hari Kemerdekaan!
H. Bambang Eka Wijaya

INI kali kedua kita memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan bangsa dalam rundungan pandemi Covid-19. Artinya, sebagai bangsa yang besar dan maju peradabannya, kita telah gagal mengatasi serangan wabah Covid-19 dalam waktu satu tahun.
Harus diakui hal itu merupakan suatu kelemahan bersama kita sebagai bangsa, padahal melindungi dan menyelamatkan setiap warga negara dari segala ancaman merupakan kewajiban negara. Dan pandemi mengancam jiwa setiap warga negara. Sejauh ini, sudah lebih 100 ribu orang Indonesia yang kehilangan jiwanya.
Hal ini layak mendapat permenungan khusus dalam memperingati hari kemerdekaan sebagai refkeksi tanggung jawab negara melindungi setiap warganya. Sekakigus nenjadikannya sebagai batas waktu (deadline) bahwa ini adalah peringatan hari kemerdekaan dalam rundungan pandemi yang terakhir.
Kesalahan utana kita dalam hal ini adalah selalu bercermin pada contoh yang buruk, bukan contoh yang baik dalam mengatasi pandemi. Setiap bicara kita menyebut negara-negara lain yang gagal mengatasi Covid-19 dalam waktu singkat, padahal di dekat kita ada negara yang biss menuntaskan pandemi dalam 6 bulan. Tapi kita enggan sekadar menyebutnya sebagai contoh kasus saja pun.
Dan kita pun terbuai dengan contoh buruk tersebut berkepanjangan.
Maka itu, di hari kemerdekaan ini kita harus bisa memerdekakan diri dari contoh buruk itu, dengan mengukir sejarah mempersingkat pandemi.
Masalahnya, menurut sejarah negara kita merdeka terdahulu dari negara-negara terjajah lainnya, sehingga menjadi inspirasi bagi banyak negara lain untuk merdeka. Lantas, kenapa dalam menghadapi pandemi Covid-19 kita malah cuma jadi bangsa  pengekor?
Dengan begitu, setelah daya upaya maksimal dilakukan, hingga 12 Agustus 2021 penularan baru masih tercatat 24.709 kasus, dengan jumlah orang meninggal karena Covid-19 sebanyak 1.466 orang; sama dengan jumlsh korban 7 pesawat jatuh bersamaan.
Sisa harapan tinggal tertumpu pada vaksinasi Covid-19 untuk mengurangi laju kematian dan tercapainya kekebalan kelompok. Tapi sampai 12 Agustus 2021 vaksinasi baru menjangkau 51.894.566 untuk dosis pertama, dan 25.744.850 dosis kedua, dari target 208.265.720 orang yang haris divaksin dua dosis. Artinya baru tersuntik 77 juta dosis dari target 416 juta suntikan, alias baru 18,5%.
Jadi, bagaimana pun caranya harus diusahakan sisa 339 juta suntikan vaksinasi selesai sebelum Agustus 2022, agar bangsa kita tak terundung Covid-19 lebih lama lagi. ***






Selanjutnya.....

Varian Lambada Lebih Menular Kebal Vaksin!

Artikel Halanan 09, Lampung Post Minggu 15-08-2021
Varian Lambada Lebih
Menular Kebal Vaksin!
H. Bambang Eka Wijaya

PARA peneliti di Jepang menemukan fakta baru tentang virus varian Lambada. Mirip dengan Delta, varian Lambada mungkin lebih menulat dan kebal vaksin Covid-19.
Dalam studi pracetak yang belum ditinjau rekan sejawat, dipaparkan bahwa varian Lambada mampu melewati antibodi penetral yang dapat melawan virus.
Para peneliti mengatakam, ada sejumlah mutasi yang ditemukan di protein lonjakan atau protein spike varian Lambada, yang membuatnya lebih resisten terhadap antibodi dan orang yang sudah divaksin.
Robert Quigley MD, DPhil, wakil presiden senior dan direktur media global di International SOS mengatakan kepada Verywell bahwa temuan ini tidak mengejutkan, tetapi harus diamati secara kritis.
"Kami melihat tren yang diprediksi para komunitas ilmiah, bahwa semakin lama Covid-19 dibiarkan maka kita menuju ke arah kemanjuran vaksin yang berkurang dalam melaewan virus corona," kata Quigley dikutip Kompas.com dari Verywell Health (4/8/2021).
"Tidak ada yang menginginkan ada virus ya8ng memiliki kemampuan menyebar lebih cepat dan resisten terhadap vaksin. Ini mengkhawatirkan," kata Quigley.
Dia menambahkan, ini artinya para ilmuwan perlu menemukan vaksin baru ketika menemukan bukti tersebut.
"Kabar baiknya, kita belum sampai di sana," katanya.
Varian Lambada awalnya terdeteksi WHO di Peru pada Agustus 2020. Sejak itu varian tersebut ditemukan di 29 negara di seluruh dunia, sebagian besar di Amerika Latin, termasuk Argentina dan Cile. Hingga saat ini, varian Lambada belum terdeteksi di Indonesia.
"Pada 14 Juni, varian yang ditetapkan untuk garis keturunan Pango C.37. VO1 global ini diberi label oleh WHO Lambada," tulis WHO. Mirip irama musik latin yang seronok.
Virus, atau varisn virus, dapat menjadi kebal vaksin jika bermutasi. Mutasi terjadi secara alami selama birus memiliki inang (seseorang) untuk menginfeksi dan menularkan infeksi.
Meski tidak semua mutasi resisten terhadap vaksin, mutasi yang cukup berbeda dari galur asli virus mungkin tidak dapat dinetralisir oleh antibodi yang sesuai.
Ini mengkhawatirkan, tetapi tidak jarang, kata Quigley menambahkan bahwa para ilmuwan juga memperbarui vaksin influenza untuk menargetkan mutasi baru setiap tahun.
"Jika virus bertahan lebih lama, memakai panel serupa untuk mensurvei mutasi dan mengembangkan vaksin Covid-19 berikutnya akan menjadi penting," tambahnya.
Suntikan boodter atau vaksin khusus varian, 
Lanjuynya, juga merupakan pertimbangan penting ke depan. ***



 



Selanjutnya.....

Mengakrabi Ketidakpastian, Siapa Bisa?

Artikel Halaman 12, Lampung Post Sabtu 14-08-2021
Mengakrabi Ketidakpastian, Siapa Bisa?
H. Bambang Eka Wijaya

SEJUMLAH seniman Boyolali, Jawa Tengah, memajang barang-barang alat berkesenian di pinggir jalan untuk dijual murah, berapa saja asal ada yang mau beli, untuk makan keluarga mereka, karena sudah dua tahun tak ada yang menanggap kesenian mereka, tak ada job.
Mereka yang mengaku tak sanggup lagi bertahan dalam ketidakpastian sumber penghidupan sehingga melakukan aksi jual murah barang kesenimanannya antars lain perekam video pernikahsn, perias pengantin, sampai dalang. Bahkan perekam video itu membanting kameranya karena tak laku dijual.
Aksi para seniman itu menunjukkan mereka tak mampu hiduio dalam keridakpastian, apa lagi mengakrabinya.
Lain hal pemerintah, setelah Mei dan awal Juni 2021 kurva pandemi Cobid-19 melandai di angka 5000, akhir Juni hadir varian Delta dari India. Meskipun pemerintah menerapkan PPKM Darurat mulai 3 Juli, pada 15 Juli 2021 penularan mencapai puncak, 56.757 kasus harian. Puncak angka kematian Covid-19 terjadi 27 Juli dengan 2.069 orang.
Sampai PPKM Darurat priode pertama berakhir 20 Juli, Covid-19 di Indonesia belum ada kepastian. Diperpanjang sampai 25 Juli, juga hasilnya belum ada kepastian. Lanjut dalam ketidakpastiian, 26 Juli sampai 2 Agustus.
Lalu diperpanjang lagi sampai 9 Agustus. Pada priode ini pemerintah membuat bayangan seolah sudah ada kepastian. Bertolak dari 6 Agustus angka kasus baru 39.532, pada 7 Agudyus menjadi 31.752 kasus, 8 Agustus menjadi 26.415 kasus, dan 9 Agustus menjadi 20.709 kasus.
Oleh pemerintah diperpanjang lagi hingga 16  Agustus. Tapi baru hari pertama perpanjangan, 10 Agustus, angka penularan baru melonjak lagi menjadi 32.081 kasus. Jumlah kematian yang pada 9 Agustus sudah jadi 1.745, pada 10 Agustus melonjak menjadi 2.048 jiwa.
Tampak pemerintah amat tangguh dalam mengakrabi ketidakpastian. Wisnu Nugroho, editor Kompas.com dalam news letternya terakhir menyebutkan, mengakrabi ketidakpastian menjadikannya menyenangkan adalah pergulatan seumur hidup.
Terbiasa dengan ketidakpastian dan berdamai dengannya adalah siasat untuk hidup lebih tenang.  Ketenangan ini berpijak pada kesadaran bahwa banyak hal di luar kendali kita.
Ada arau tidak ada pandemi, setiap saat kita dihadapkan pada ketidakpastian. Pandemi menjadikan kita lebih sadar. Membuat ketidakpastian itu tampak dekat.
Tapi memang, rakyat masih perlu banyak belajar menyikapi segala ketidakpastian menjadi hal yang menyenangkan. Agar depresi massal seperti di Boyolali tak terjadi. ***

Selanjutnya.....

Taget PPKM Darurat Kasus Jadi 10 Ribu!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Jumat 13-08-2021
Target PPKM Darurat Kasus Jadi 10 Ribu!
H. Bambang Eka Wijaya

INGAK-INGAK! Salah satu target PPKM Darurat yang berlaku mulai 3 Juli 2021 menurunkan kasus baru Covid-19 nasional menjadi paling banyak 10 ribu kasus.
Rakyat tak peduli bagaimana cara mencapai target tersebut, pakai abrakadabra atau sim salabim seperti apa, yang penting rakyat bisa segera melihat kemunculan angka 10 ribu. Sebab, dengan kehadiran a8ngka tersebut, segala pembatasan yang menyesakkan hidup rakyat akan dicabut. Dan rakyat bisa menarik napas lega kembali.
Usaha pemerintah mencapai target tersebut belakangan ini terkesan sistematis. Dalam beberapa hari terakhir, di ujung perpanjangan ke sekian PPKM Daturst Level-4, penurunan sistematis dimulai 6 Agustus 2021;
Kasus baru 39.532, spesimen 237.556, pasien Covid meninggal 1.635 orang.
7 Agustus; Kasus baru 31.753, spesimen 235.967, pasien Covid meninggal 1.588 orang.
8 Agustus; Kasus baru 26.415, spesimen 166.764, pasien Covid meninggal 1.498 orang.
9 Agustus; Kasus baru 20.709, spesimen 145.202, pasien Covid meninggal 1.475 orang.
Tampak rangkaian proses hanya dalam empat hari terjadi penurunan angka yang sistematis, dari 39 ribu hingga 20 ribu kasus baru; seirama mengiringi penurunan jumlah spesimen (hasil testing dan tracing). Tapi tidak diikuti penurunan angka kematian yang sebanding, selain angka kematian tetap tinggi, masih di atas 1.400 orang sehari, penurunan angka kemtian pun sedikit-sedikit.
Jadi kalau PPKM Darurat Level-4 diperpanjang sampai 16 Agustus, jelas apa saja yang harus dicapai. Yakni menekan angka kasus baru harian sampai 10 ribu, dan menekan angka kematian akibat Covid sampai di bawah 500 orang sehari. Pada 2 Juli 2021, sehari sebelum PPKM Darurat diberlakikan, jumlah kematian akibat Covid 539 orang.
Cara mencapai target itu tak lain apa yang setiap kali ditekankan oleh Presiden Jokow7i, yakni menjaring virus dari trngah masyarakat lewat testing dan tracing Tapi dari data beberapa hsri terakhir di atas tampak, dari hari ke hari justru testing dan tracingnya menurun terus. Sehingga timbul kesan, angka kasus baru turun karena penjaringannya lewat testing dan tracing justru dilonggarkan.
Harapan tentu, semua proses berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga, penurunan angka kasus baru yang terjadi bukan karena dengan "menyembunyikan" sisa virus dalam masyarakat, hingga tak ada "bom waktu" yang siap meledak kapan saja.
Jadi tak ada tawar-nenawar, buru tuntaslah virus sampai tenggorokan atau lubang hidung suspek Covid-19. ***








Selanjutnya.....

Ledakan Kasus di Luar Jawa-Bali, 54%!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Kamis 12-08-2021
Lonjakan Kasus di Luar Jawa-Bali, 54%!
H. Bambang Eka Wijaya

PRESIDEN Joko Widodo memperingatkan kini terjadi pergeseran lonjakan kasus Covid-19 ke luar wilayah Jawa-Bali hingga dalam dua minggu ini porsinya mencapai 54% dari keseluruhan kasus baru nasional.
Menurut catatan Presiden, pada 25 Juli daerah luar Jawa-Bali menyumbang 13.200 kasus atau 34% dari total kasus baru nasional. Lalu 1 Agustus menjadi 13.589 atau 44% dari kasus baru nasional. Kemudian per 6 Agustus menjadi 21.374 atau 54% dari kasus baru nasional.
Menghadapi lonjakan kasus di luat Jawa-Bali Presiden meminta respon cepat para kepala daerah dan semua pihak terkait, serta agar berhati-hati mengantisipasinya.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas Evaluasi perkembangan dan tindak lanjut PPKM level 4 di Istana Bogor. (7/8/2021)
Sebaran kasus di luar Jawa-Bali tidak merata. Seperti pada 7 Agustus, 4 daerah mencatat kasus baru tertinggi di atas 1.000 kasus, yakni Kalimantan Timur (1.786 kasus), Sumatera Utara (1.405 kasus), Riau (1.251 kasus), dan Nusa Tenggara Timur (1.027 kasus).
Lalu 6 daerah cukup tinggi, di bawah 1.000 kasus baru tapi di atas 500 kasus, yakni; Kalimanta Selatan (908 kasus), Sulawesi Selatan (832 kasus), Sumateta Barat (831 kasus), Sulawesi Tengah (803 kasus), Bangka-Belitung (625 kasus), Sumatera Selatan (613 kasus), dan Sulawedi Utara (524 kasus).
Kemudian 7 daerah sedang, di bawah 500 tapi di stas 300 kasus, yakni; Kalimantan Utara (454 kasus), Lampung (437 kasus), Kalimantan Barat (363 kasus), Aceh (343 kasus), Kalimantan Tengah (340 kasus), Jambi (320 kasus), dan Kepulauan Riau (320 kasus).
Sisanya 9 daerah lagi tergolong rendah, di bawah 300 kasus baru sehari
Lonjakan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali ini mengkhawatirkan. Pertama, karena daerah relatif sulit dijangkau bila membutuhkan bantuan kedaruratan..
Kedua, fasilitas layanan kesehatan umumnya masih terbatas khususnya untuk perawatan intensif (intensive care). Termasuk peranti testing OCR, hanya tersdia di ibu kota provinsi untuk melayani kebutuhan warga yang mau melakukan perjalanan. Lab pendukungnya untuk testing dan tracing massal tak cukup.
Ketiga, tenaga medis yang tersedia masih berdifat umum dan terbatas. Tenaga spesialis yang dibutuhkan mengatasi krisis pandemi bisa dikata masih langka.
Akibatnya, potensi fatalitas penanganan Covid di daerah cukup tinggi. Contohnya pada 7 Agustus, dengan total kasus baru harian 31.753, jumlah orang meninggal karena Covid 1.588 orang, fatality rate 5%. ***






Selanjutnya.....

Persepsi, Di Ulang Tahun Makan Balung!

Artikel Halaman 12, Lampung post Selasa 10-08-2021
Persepsi, Di Ulang Tahun Makan Balung!
H. Bambang Eka Wijaya

SEORANG anak yang sukses di kota besar pada hari ulang tahunnya mengundang ayah dan ibunya dari desa. Keduanya dibawa makan malam di restoran mewah
Sebagai hari istimewa, si anak memesan hidangan istimewa. Istimewa bukan hanya karena tidak ada di desa, tapi juga merupakan hidangan paling istimewa di restoran tersebut. Yakni, T-Bone Steak.
Sepulang dari restoran, di kamar ibunya nyeletuk ke ayah, "Anak kita sekarang jadi pelit banget, ya? Ulang tahun ngajak orang tua makan ke restoran, cuma disuguhi balung."
Balung dalam bahasa desa berarti tulang. Maksudnya tulang "T" tempat menempel daging has di tulang belakang sapi, yang ikut disajikan di hot plate T-Bone Steak. Penyajian bersama tulangnya sebagai gambaran kemewahan orang kota, dianggap aneh bahkan kurang sopan bagi orang desa.
Perbedaan persepsi demikian juga terjadi dalam ulang tahun media di era disrupsi dewasa ini. Para pengelola media dengan bangga menyajikan "T-Bone Steak" yang modern, tapi para pembacanya tersengal menyantap sajian balung.
Perbedaan persepsi yang ekstrem, tanpa disadari bisa menbuat pembaca beralih ke media yang lebih sesuai cita rasanya. Pembaca yang terbiasa dengan sajian pers perjuangan, dengan semangat pers merdeka versi UU 40/1999, bisa muntah mendapat sajian pers zaman now yang copy paste berantai rilis ucapan pejabat hingga bunyi dan titik komanya berbagai media sama, dengan gelora semangat advertorial.
Padahal, advertotial itu adalah sajian istimewa pers zaman now, sajian paling bergengsi, paling berdaging pula.
Tapi bagi pembaca pers perjuangan, dalam pers advertorial tak didapatkan empat rasa utama (asam-manis-asin-gurihnya) pers merdeka menu UU 40/99, yakni informasi terbaru, kultural edukatif, kontrol sosial, dan hiburan. Dalam pers copy paste rilis dan advertorial, irama lagunya tunggal: puja-puji kesuksesan penguasa segala kelas.
Sejumlah media yang berusaha bertahan dalam pers merdeka, terpaksa gulung tikar dan hanya menyisakan media daring untuk berhanyut-hanyut di arus zaman dengan gigih berusaha tidak sampai hanyut; ngeli tanpo keli. Menunggu waktu kalau-kalau ada kesempatan bangkit kembali.
Lampung Post di usianya ke-47 masih lebih beruntung. Meski ngos-ngosan ikut ngeli tanpo keli, terus berusaha mencari keseimbangan baru sambil mengembangkan media zaman baru, untuk tapakan langkah ke depan. Kompromi dengan realitas zanan, jadi harga yang harus dibayar untuk bertahan hidup: sampai masa depan tiba. ***

Selanjutnya.....

Momentum Pertumbuhan Atasi Covid!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 09-08-2021
Momentum Pertumbuhan Atasi Covid!
H. Bambang Eka Wijaya

BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis ekonomi Indonesia kuartal II-2021 tumbuh 7,07% (yoy). Pertumbuhan yang spektakular di tengah pandemi Covid-19, menjadi momentum bagi usaha mengatasi pandemi itu sendiri.
Pertumbuhan pada 7% itu by design, yakni dengan memfokuskan konsumsi rumah tangga pada ramadan dan Idul Fitri dengan suntikan APBN ke THR dan tunjangan lainnya.
Langkah itu mendapat dukungan dari pemulihan pasar global yang melonjakkan permintaan atas ekspor industri Tanah Air dengan Purchasing Manager Index (PMI) pada Mei 2021 mencapai 56%, tertinggi sepanjang sejarah.
Selain itu, booming harga komoditas, terutama CPO dan batu bara. Harga CPO bertahan di RM3.400/ton, sedang batu bara tembus di atas 100 dolar AS/ton. Dan Indonesia meningkatkan target produksi batu bara pada 2021 dari 550 juta ton menjadi 625 juta ton.
Hal penting lain dengan tercapainya pertumbuhan 7% pada kuartal II-2021 adalah digenjotnya gas di sisi ekonomi, sisi pandemi tertinggal hingga dengan merebaknya varian delta, krisis pandemi di Tanah Air terus memuncak.
Pemuncakan krisis pandemi Covid-19 itu bisa dilihat dari kualifikasi penanganannya dan kondisi pandeminya.
Dari penanganannya, terjadi peningkatan intensitas. Dari PSBB ke PPKM Mikro, lalu PPKM Mikro diperketat, naik ke PPKM Darurat, terakhir PPKM Level-4.
Sedangkan kondisi pandeminya, saat PPKM Darurat kasus baru harian tembus 50 ribu, dengan jumlah orang meninggal di atas 1.000 orang sehari. Terakhir kasus baru harian di angka 35.000 dan meninggal di sekitar 1.500 orang sehari.
Lantas bagaimana cara menjaga momentum pertumbuhan untuk memenangi perang lawan Covid. Kalau benar keluarga Akidi Tio andai saldonya cukup akan membantu memerangi Covid-19 dengan sumbangan Rp2 triliun, mungkin para juragan batu bara dan CPO bisa melimpahkan laba operasionalnya selama pandemi untuk memnantu membeli vaksin gotong royong agar herd immunity segera tercapai.
Bersamaan dengan proses vaksinasi gotong royong itu, dilakukan bantuan testing dan tracing massal memburu virus dalam masyarakat, agar tingkat kematian bisa diturunkan.
Hal itu sebagai langkah darurat bisa dijalankan lewat regulasi. Tanpa regulasi sulit mengharap kerelaan juragan batu bara dan kelapa sawit untuk membantu negara yang tengah dalam kesulitan.
Buktinya, sudah setahun setengah pandemi, untuk bansos saja negara terus menggali utang. Padahal di sisi lain, banyak pengusaha yang sedang menikmati bonanza harga komoditas. ***




Selanjutnya.....

Indonesia Bisa Terakhir Keluar dari Krisis Covid!

Artikel Halaman 09, Lampung Post Minggu 08-08-2021
Indonesia Bisa Terakhir
Keluar dari Krisis Covid!
H. Bambang Eka Wijaya

EPIDEMIOLOG memprediksi Indonesia bisa menjadi negara terakhir di dunia keluar dari krisis pandemi Covid-19, jika tidak ada kebijakan strategis yang luar biasa pada pemulihan kesehatan.
Pasalnya, hampir satu setengah tahun pandemi berjalan, kebijakan yang diambil pemerintah lebih dipengaruhi oleh kompromi politik dan ekonomi ketimbang kesehatan.
Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman mencontohkan, pemerintah ngotot menggelar pilkada serentak pada Desember 2020 meski banyak pemolakan dari pakar kesehatan. Tapi di sisi lain selalu lemah dalam pelaksanaan 3T (pengetesan, pelacakan, perawatan).
Pengamatannya hingga saat ini Indonesia masih berkutat pada rasio 1 banding 1 dalam mekakukan pelacakan kontak erat Covid-19, jauh dari standar WHO 1 banding 30.
"Di tahun pertama pemerintah meremehkan pabdemi dan keputusan yang diambil tidak berbasis sains. Tahun kedua, mau jalan di dua kaki yaitu kesehatan dan ekonomi tapi tidak seimbang. Kesehatan berada di kaki yang lemah. Testing rendah, tracyng sekadarnya, dilakukan pembatasan tapi sangat longgar," ujar Dicky kepada BBC Indonesua (27/7/2021).
Kebijakan yang sarat kompromi itu, kata Dicky, menimbulkan dampak  besar pada sektor kesehatan. Indibesia berada di posisi teratas sebagai penyumbang kasus tertinggi harian dan kematian di dunia dalam beberapa hari terakhir.
Data Kementerian Kesehatan Rabu (28/7/2021) menyebutkan tambahan kasus virus corona sebesar 47.197 orang. Adapun angka kematian tercatat bertambah 1.824 orang, dalam 24 jam terakhir.
"Inilah yang dihadapi Indonesia karena sudah menempatkan pilihan strategi yang salah dari awal sehingga masalah kesehatan terlanjur nembesar. Mau tidak mau kita akan melihat kasus kematian yang sangat banyak," ujarnya.
Dicky memprediksi Indonesia akan menjadi negara terakhir di dunia yang keluar dari krisis pandwmi Covid-19 jika tidak ada perubahan kebijakan strategis yang luar hiasa.
Perubahqn kebijakan strategis yang dimaksud Dicky dan digaungkan para ilmuwan sejak tahun lalu adalah nenggenjot pengetesan dan pelacakan hingga tiga juta orang dalam sehari, menetapkan karantina wilayah, dan mempercepat vaksinasi.
"Tampaknya Indonesia akan selesai belakangan dari situasi krisis pandemi. Ini bukan estimasi yang mengenakkan, tapi kondisi saat ini mengarah ke sana."
'Sebab Indonesia bukan tidak mungkin akan menghasilkan suatu varian virus baru dari pergeraksn manusia dari pulau-pulau lain. ***



Selanjutnya.....

Survei LSI, Kepercayaan pada Jokowi 43%!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Sabtu 07-08-2021
Survei LSI, Kepercayaan pada Jokowi 43%!
H. Bambang Eka Wijaya

SURVEI Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Presiden Joko Widodo menangani pandemi Covid-19 turun hingga ke angka 43%.
Survei tersebut dilakukan 20-25 Juni 2021. Sebelumnya, pada survei Februari 2021, kepercayaan masyarakat tersebut pada 56,5%.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menduga penurunan itu kemungkinan besar karena dua hal. Pertama, keadaan ekonomi memburuk dibanding awal tahun. Ini menurut masyarakat dan ditemukan dalam survei tersebut.
Kedua, situasi kesehatan/pandemi juga memburuk terutama mulai awal Juni, kasus Covid meningkat tajam, rumah sakit kewalahan, oksigen susah didapat, kematian meningkat tajam, dan seterusnya.
Tentu hal ini juga terkait dengan cara komunikasi pemerintah yang terlihat tidak sinkron satu sama lain. Ada yang bilang terkendali, ada yang bilang tidak.
Untuk meningkatkam kemhali kepercayaan tersebut, menurut Djayadi, pertama, pemerintah fokus menangani pandemi terutama pembatasan sosial tapi harus disertai dengan pemberian bantuan sosial yang cepat dan tepat kepada masyarakat yang terdampak.
Kalau masyarakat dibatasi tapi tak disediakan makannya (terutama masyarakat menengah bawah) maka upaya menurunkan jumlah kasus dan menangani pandemi melalui pembatasan sosial akan mendapatkan perlawanan dari masyarakat.
Kedua, pemerintah benat-benar menunjukkan ke masyarakat bahwa mereka mengikuti betul  rekomendasi dari para pakar kesehatan dan bencana, seperti para epidwmiolog dan unsur-unsur kesehatan lainnya hingga masyarakat juga yakin pemerintah tidak coba-coba dan punya rencana yang jelas.
Ketiga, komunikasi politik pemerintah harus terlihat padu, di bawah komamdo langsung Presiden, tidak ada lagi simpang-siur informasi dari berbagai pejabat terkait.
Hasil survei memang bisa terpengaruh situasi sulit yang dihadapi masyarakat. Bahkan jika survei itu dilakukan saat PPKM Darurat ketika masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hidup karena pembatasan sosial sangat ketat, hasilnya mungkin lebih buruk lagi.
Karena itu, dari survei itu pemahaman atas situasi masyarakat yang amat buruk harus diutamakan. Kerika tingkat kematian lebih 1.500 orang setiap hari, pemerintah tak lagi eksperimental dengan resep mingguan dan reaksioner pada kritik.
Tapi prioritas menyelamatkan nyawa rakyat dari kelambanan vaksinasi. Cepat jaring virus dengan testing dan tracing massal, jangan dibebaskan merenggut nyawa ribuan rakyat setiap hari. ***








Selanjutnya.....

Mukidi Terkenal Dermawan, Kena Prank!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Kamis 05-08-2021
Mukidi Terkenal Dermawan, Kena Prank!
H. Bambang Eka Wijaya

NAMA Mukidi tiba-tiba ngetop. Orang ramai mencari jejak digital atas nama dirinya maupun Markonah istrinya di mesin pencari Google.
Penulis-penulis kolom nasional menulis panjang lebar memuji Mukidi, yang disebut sebagai seorang dermawan yang hidup sederhana. Dia disebut banyak beramal, tapi tak mau dipublikasi. Tangan kanan memberi  tangan kiri tak boleh tahu.
Demikian harum nama Mukidi dari media mainstream sampai media sosial, dari media cetak hingga media elektronik, televisi, radio, internet, dari broadcasting hingga broadband. Pokoknya Mukidi amat populer, tapi tetap humble, rendah hati, tidak sombong.
Dengan citra diri yang demikian itulah seperti jejak digitalnya Liputan6.com (26/8/2016),  Mukidi tak bisa mengelak ketika seorang pria sok akrab menghampiri dan menyapa Mukidi dengan uluran salam.
"Loh, kamu kan... aduuuh sudah berapa tahun gak ketemu ya?"
"Mukidi!" Mukidi menjawab lalu menerima uluran tangan pria misterius itu sambil berpikir keras.
"Ya.., ya Mukidi... aduuuh masa lupa sih Sungib... Sungib nama SMP, masih ingat Tasripin, Kamid, Wartam..."
Mukidi masih bingung, tapi asal mengangguk gak apalah pikirnya, sambil mengingat-ingat nama-nama aneh itu.
"Wah, sudah waktu makan siang ini, pas di depan warung padang, ayo makan bersama," ajak teman barunya.
"Aku... eh sebenarnya mau buru-buru pulang," Mukidi pura-pura menolak.
"Ayolah sekalian bernostalgia," temannya memaksa sambil menarik tangan Mukidi.
Mukidi yang lagi bokek ikut saja ke warung padang, lagi pula sejak daging sapi mahal ia sudah tidak pernah makan rendang.
Gema adzan dhuhur dari masjid tak mereka hiraukan. Hidangan lezat yang berserak di meja disantap satu per satu. Tak lupa, Mukidi pesan jus mangga kegemarannya.
"Ayo Di, sikat, jangan segan-segan sudah lama gak ketemu," ujar Sungib yang tak kalah beringas mengambil lauk di hadapannya.
Tak lama kemudia, Sungib berbisik ke Mukidi, kita gantian ke musola. Aku dulu, kau makan aja terus, habiskan jusmu. Usai aku, giliranmu. Mukidi mengangguk.
Setelah semua hidangan ludes, Mukidi teringat Sungib. Ia menanya pelayan warung padang, "Musolanya sebelah mana?"
"Warung kita tak ada musolanya," jawab pelayan.
"Lantas, temanku tadi ke mana?" suara Mukidi tersengal di tenggorokan.
Saat Mukidi berdiri memandang ke arah jalan mencari Sungib, tamu-tamu warung berdiri dan datang nenyalam Mukidi. "Ini dia Pak Mukidi, dermawan kita yang terkenal," ujar orang-orang itu bangga kenal Mukidi. ***


 

Selanjutnya.....

Nadia Bantah Bloomberg, RI Terburuk!

.Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 04-08-2021
Nadia Bantah Bloomberg, RI Terburuk!
H. Bambang Eka Wijaya

JURU Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah rilis Bloomberg yang menilai Indonesia terburuk di dunia dalam penanganan Covid-19. Indonesia di peringkat 53 dari 53 negara yang diskor Bloomberg ketahanannya terhadao Covid-19.
Dalam laporan Bloomberg yang dirilis 27 Juli 2021 itu, Indonesia berada di posisi terbawah dengan skor 40,2. Posisi tersebut turun empat peringkat dari laporan sebelumnya.
Di peringkat terbawah dari 53 ekonomi adalah Indonesia," tulis Bloomberg dikutip Kompas.com. (30/7/2021)
Ada sejumlah indikator yang digunakan Bloomberg dalam menyusun peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara.
Indikator itu mulai dari kualitas fasilitas kesehatan, cakupan vaksinasi, kematian, proses perjalanan, hingga pelonggaran perbatasan.
Indonesia mendapat skor rendah dalam setiap indikator tersebut. Itulah mengapa Bloomberg menyebut Indonesia sebagai negara yang paling buruk dalam menangani Covid-19.
Bloomberg menyebut tingkat kematian, soal pembatasan wilayah atau lockdown 69. Sementara, kapasitas penerbangan juga terdampak sehingga turun 56,8%.
Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia disebut Bloomberg sangat tinggi yaitu lebih dari 1.300 orang dalam sehari. Kemudian rendahnya vaksinasi di Indonesia yaitu 11,9% dari total penduduk.
"Di mana lebih dari 1.300 orang sekarang meninggal setiap hari dan pasokan suntikan (vaksin) tidak memenuhi kebutuhan populasi yang besar," tulis Bloomberg.
Ironisnya, kematian setiap hari lebih 1.300 orang itu, justru diklaim para pemimpin sebagai keberhasilan program menangani Covid-19 menurunkan BOR RS dari 90% ke bawah 70%. Tak tahunya BOR turun karena lebih 1.300 pasien setiap hari dipindahkan dari RS ke pemakaman atau dikremasi.
Menanggapi penilaian Bloomberg itu Siti Nadia Tarmizi mengatakan tak ada jurus jitu untuk menangani Covid-19.
Ia mengatakan, tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh negara di dunia juga sedang berjuang menangani pandemi.
Nadia menyebut dua negara lain, seperti Inggris dan Australia pun masih berkutat menangani pandemi, meski tingjat kepatuhan warganya relatif tinggi.
"Kalau kita lihat, bagaimana Inggris sudah menyelesaijan vaksinasi dan tingkat kepatuhannya relatif kebih baik, tapi mengakami hal yang sama," ujarnya.
"Bahkan di Sydney saya dengar kembali melakukan lockdown, artinya tidak ada satu pun jurus jitu untuk menyelesaikan pandemi," imbuhnya.
Adanya mungkin, yang satu lebih baik, yang lain terburuk. ***







Selanjutnya.....

Covid Lampung Terkendali Peringkat 16!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Selasa 03-08-2021
Covid Lampung Terkendali Peringkat 16!
H. Bambang Eka Wijaya

KRISIS Covid-19 Provinsi Lampung sampai 31 Juli 2021 masih terkendali di peringkat 16 nasional dari 34 Provinsi, dengan 678 kasus harian baru, di bawah Sumatera Utara 708 kasus dan di atas NTT 647 kasus.
Namun demikian, dalam skala lokal Provinsi Lampung harus meningkatkan kewaspadaan. Karena, sepanjang bulan Juli angka kasus baru harian merangkak naik dari 197 kasus pada 30 Juni 2021 menjadi 678 kasus baru harian pada 31 Juli 2021. Cukup pesat, dalam satu bulan naik tiga kali lipat.
Jumlah total kasus positif Covid-19 pada 30 Juni 21.672 orang, pada 31 Juli 2021 menjadi 34.767 kasus, atau dalam satu bulan bertambah 13.095 kasus atau 37,73% dari seluruh kasus sejak awal pandemi.
Demikian pula dengan angka kematian akibat Covid-19 pada infografis yang ada, pada 30 Juni tercatat jumlah kematian harian 19 orang dengan jumlah orang meninggal sejak awal hingga hari itu sebanyak 1197 orang. Sedang pada 31 Juli 2021 angka kematian harian menjadi 59 orang, dengan total kematian sejak awal menjadi 2135 orang. Berarti dalam satu bulan terakhir jumlah orang meninggal  bertambah 938 orang, atau 44% dari total kasus meninggal sejak awal pandemi.
Dari data infografis yang disajikan Satgas Covid-19 Provinsi Lampung yang terbuka buat siapa saja untuk menganalisisnya tampak pada bulan Juli 2021 telah terjadi pemburukan serius kasus Covid-29 di Lampung. Akibat pemburukan itu hingga bisa dikatakan reputasi baik penanganan Covid-19 sejak Maret 2020 hingga Juni 2021 bagai susu sebelanga yang rusak oleh setitik nila di bulan Juli 2021.
Karena itu, layak ditelusuri dan disimak dengan seksama apa yang sebenarnya terjadi selama Juli, apa kelemahannya dan untuk selanjutnya kelemahan itu diatasi agar tidak terulang.
Blunder apakah gerangan yang terjadi dalam bulan Juli 2021? Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Sabtu 31 Juli 2021 mencerminkan kondisi nyata masalah yang dihadapi; yakni Covid-19 telah menyebar ke seluruh pelosok Lampung, padahal fasilitas pelayanan kesehatan di daerah untuk nenghadapi pagebluk ini masih jauh dari memadai. Akibatnya nyaris semua kabupaten/kota menyumbang kasus aktif bahkan jumlah kematian di provinsi ini.
Untuk mengatasi hal itu, perlu gerak cepat distribusi survival support ke semua daerah, hingga semua obat-obatan Covid siaga di semua puskesmas termasuk aneka vitamin, tabung oksigen, hingga makanan bergizi.
Juga tambahan ruang ICU di semua RS rujukan, lengkap dengan ventilatornya. ***
.
Selanjutnya.....

Raja Malaysia Desak Muhyiddin Mundur!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 02-08-2021
Raja Malaysia Desak Muhyiddin Mundur!
H. Bambang Eka Wijaya

RAJA Malaysia Sultan Abdullah Ahmad Shah di luar kelaziman secara terbuka menyatakan kecewa berat dan mendesak Perdana Menteri Muhyiddin Yassin segera mengundurkan diri, Kamis (29/7/2021).
Muyiddin Yassin memimpin koalisi yang merebut kekuasaan tanpa pemilu tahun lalu. Tapi koalisinya goyah akibat sekutu utamanya Partai UMNO menarik dukungan. Muhyiddin sejak Januari menerapkan lockdown berkelanjutan untuk mencegah penularan Covid-19, akibatnya ekonomi negerinya mengalami kesulitan.
Awal pekan lalu sebenarnya pemerintah melalui Menteri Hukim telah mencahut status keadaan darurat Covid-19 Malaysia terhitung mulai 1 Agustus. Tapi rupanya situasi pandemi kian memburuk sehingga Raja tak sabar lagi untuk segera melakukan perubahan.
Parlemen pekan lalu bersidang lagi setelah ditunda berbulan-bulan dengan alasan dalam kondisi darurat corona. Tapi penundaan itu dituding oposisi sebagai usaha Muhyiddin mempertahanlan kekuasaan.
Di tengah krisis politik di parlemen, Kamis (29/7) datang konfirmasi dari Istana bahwa raja kecewa berat dan mendesak Muhyiddin mundur.
Tidak biasa bagi raja Malaysia yang secara luas dihormati di negara berpenduduk mayoritas muslim itu, raja bicara begitu keras ke arah pemerintah.
Setelah pernyataan kerajaan dirilis, legislatif dihebohkan dengan seruan pengunduran diri dari oposisi terhadap Muhyiddin.
Pemimpin oposidi Anwar Ibrahim mendesak Muhyiddin mundur karena pemerintahannya melanggar konstitusi, menghina institusi monarki konstitusional, dan membingungkan parlemen.
Belum ada reaksi langsung dari perdana menteri, dan belum diketahui apakah teguran itu akan berdampak.
Peraturan yang diberlakukan di bawah keadaan darurat membeti pemerintah kekuatan ekstra untuk menghukum pelanggar aturan virus corona, serta beberapa cara lain untuk memerangi pandemi.
Bahkan ketika keadaan darurat berakhir, Malaysia akan tetap berada di bawah lockdown ketat karena menghadapi wabah Covid-19 yang memburuk.
Namun apakah dengan kekuasaan ekstra di bawah keadaan darurat itu Muhyiddin bisa melawan arus dari kehendak monarki, bisa menjadi pemicu konflik baru.
Bandul terpenting penyelesaian kasus ini berada pada sekutu utama koalosi, Ketua Partai Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi yang telah menarik dukungan dari pemerintahan Muhyiddin. Bisa saja ia ditugasi raja untuk membentuk pemerintaham baru sesuai keinginan raja.
Penarikan dukungan UMNO menjadi titik lemah legalitas pemerintahan Muhyiddin. ***


Selanjutnya.....

Bezos Wisata Antariksa dalam Misi Blue Origin!

Artikel Halaman 09, Lampung Post Minggu 01-08-2021
Bezos Wisata Antariksa
dalam Misi Blue Origin!
H. Bambang Eka Wijaya

MISI wisata antariksa Blue Origin sukses membawa orang terkaya dunia Jeff Bezos dan tiga awaknya melesat meninggalkan atmosfer dengan roket New Shepard yang meluncur tiga kali kecepatan suara, Selasa (20/7/2021).
Misi Blue Origin merupakan tonggak sejarah bagi merintis usaha pariwisata luar angkasa. Tiga awak yang bersama Jeff Bezos adalah Mark Bezos, veteran pilot wanita berusia 82 tahun, Wally Funk, dan seorang turis remaja dari Belanda Oliver Daermen.
Dilansir Kompas.com dari Space (21/7/2021), Blur Origin merupakan penerbangan ke 16 New Shepard, tapi menjadi penerbangan pertama dengan astronout di dalamnya. Roket New Shepard diluncurkan tanpa pilot dari Launch Site One, dekat Van Horn, Texas, pukul 09.00 waktu setempat. Tanpa pilot  karena kapsul luar angkasa memakai sistem otomatis.
New Shepard roket yang dibuat Belue Origin, perusahaan wisata luar angkasa yang didirikan Weff Bezos, bos raksasa bisnis daring Amazon. Roket dirancang untuk membawa penumpang ke ruang suborbital dalam kapsul kru. Kapsul memiliki enam jendela besar. Nama Shepard berasal dari astronot pertama AS (1962) Mercury Alan Shepard.
Pada 15 November 2015, New Shepard menjadi roket pertama yang dapat digunakan kembali setelah berhasil melakukan pendaratan lunak di daratan.
Tinggi roket sekitar 18 meter dan dirancang untuk meluncurkan penumpang ke ruang suborbital dalam fase weightless (tanpa bobot/gravitasi) sekitar 3 menit.
Penumpang berada dalam fase tanpa gravitasi selama sekitar empat menit dalam penerbangan selama 11 menit. Mereka berada pada ketinggian 307.000 kaki atau 93.573 meter untuk melihat lengkungan bemi.
Pesawat ruang angkasa meluncur selama beberapa menit di luar angkasa sebelum  memasuki kembali atmosfer dan menggunakan sistem pendaratan vertikal bertenaga roket yang otonom untuk mendarat.
Para kru kemudian kembali ke bumi di bawah parasut, dalam kapsul kru.
Kapsul New Shepard berkapasitas 6 orang dan di dalamnya terdapat jendela pada setiap bangku, yang memungkinkan awaknya bisa melihat pemabdangan Bumi dari luar angkasa.
Dalam brifing misi prapeluncuran, Direktur Penjualan Astronot Blue Origin Ariane Cornell mengatakan sudah menjadwalkan dua penerbangan lagi tahun ini.
"Perusahaan juga telah membangun jaringan pelanggan yang kuat bagi yang tertarik," ujar Cornell.
Analis di Canacord Genuity memperkirakan wisata antariksa bisa menjadi industri senilai 8 miliar dolar AS (Rp116 triliun) setahun. ***




Selanjutnya.....