Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Survei LSI, Kepercayaan pada Jokowi 43%!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Sabtu 07-08-2021
Survei LSI, Kepercayaan pada Jokowi 43%!
H. Bambang Eka Wijaya

SURVEI Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Presiden Joko Widodo menangani pandemi Covid-19 turun hingga ke angka 43%.
Survei tersebut dilakukan 20-25 Juni 2021. Sebelumnya, pada survei Februari 2021, kepercayaan masyarakat tersebut pada 56,5%.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menduga penurunan itu kemungkinan besar karena dua hal. Pertama, keadaan ekonomi memburuk dibanding awal tahun. Ini menurut masyarakat dan ditemukan dalam survei tersebut.
Kedua, situasi kesehatan/pandemi juga memburuk terutama mulai awal Juni, kasus Covid meningkat tajam, rumah sakit kewalahan, oksigen susah didapat, kematian meningkat tajam, dan seterusnya.
Tentu hal ini juga terkait dengan cara komunikasi pemerintah yang terlihat tidak sinkron satu sama lain. Ada yang bilang terkendali, ada yang bilang tidak.
Untuk meningkatkam kemhali kepercayaan tersebut, menurut Djayadi, pertama, pemerintah fokus menangani pandemi terutama pembatasan sosial tapi harus disertai dengan pemberian bantuan sosial yang cepat dan tepat kepada masyarakat yang terdampak.
Kalau masyarakat dibatasi tapi tak disediakan makannya (terutama masyarakat menengah bawah) maka upaya menurunkan jumlah kasus dan menangani pandemi melalui pembatasan sosial akan mendapatkan perlawanan dari masyarakat.
Kedua, pemerintah benat-benar menunjukkan ke masyarakat bahwa mereka mengikuti betul  rekomendasi dari para pakar kesehatan dan bencana, seperti para epidwmiolog dan unsur-unsur kesehatan lainnya hingga masyarakat juga yakin pemerintah tidak coba-coba dan punya rencana yang jelas.
Ketiga, komunikasi politik pemerintah harus terlihat padu, di bawah komamdo langsung Presiden, tidak ada lagi simpang-siur informasi dari berbagai pejabat terkait.
Hasil survei memang bisa terpengaruh situasi sulit yang dihadapi masyarakat. Bahkan jika survei itu dilakukan saat PPKM Darurat ketika masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hidup karena pembatasan sosial sangat ketat, hasilnya mungkin lebih buruk lagi.
Karena itu, dari survei itu pemahaman atas situasi masyarakat yang amat buruk harus diutamakan. Kerika tingkat kematian lebih 1.500 orang setiap hari, pemerintah tak lagi eksperimental dengan resep mingguan dan reaksioner pada kritik.
Tapi prioritas menyelamatkan nyawa rakyat dari kelambanan vaksinasi. Cepat jaring virus dengan testing dan tracing massal, jangan dibebaskan merenggut nyawa ribuan rakyat setiap hari. ***








0 komentar: