Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Suhu Naik Dua Derajat Terumbu Karang Lenyap!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Minggu 22-08-2021
Suhu Naik Dua Derajat,
Terumbu Karang Lenyap!
H. Bambang Eka Wijaya

KUTUB mencair menjadi peringatan kenaikan suhu bumi. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyebut terumbu karang menurun 70-90% dengan pemanasan global 1,5 derajat celcius. Semua terumbu karang lenyap dengan kenaikan 2 derajat celcius.
Efek rumah kaca terus terjadi dan bumi semakin mengkhawatirkan. Peter Thomson, utusan khusus PBB untuk Lautan dan Ketua Bersama  Friends of Ocean Action meminta pengurangan emisi gas rumah kaca.
"Anda tidak dapat memiliki planet yang sehat tanpa  laut yang sehat," kata Thomson dilansir World Economic Forum. (detikcom, 14/8/2021)
Thomson dengan gamblang mengatakan para penghasil emisi besar harus nenghadapi kenyataan bahwa mereka meracuni bumi. Sehingga, mereka harus memimpin pengurangan emisi secara drastis.
Contohnya Fiji. Berasal dari Fiji, Thomson mengungkap bahwa Fijj sudah berada di bawah ancaman kenaikan permukaan laut dan suhu laut.
"Dalam perspektif laut, semuanya terhubung. Anggap saja sabagai satu bak mandi. Jadi, apa yang mengalir dari lapisan es Greenland menyebabkan naiknya permukaan laut di republik atol," ujarnya.
PBB melaporkan adanya perubahan besar yang sedang terjadi di lautan. Ini termasuk pemanasan, gelombang panas laut yang lebih sering, pengasaman dan penurunan kadar oksigen. Penilaian luas tentang dampak manusia di planet ini mengatakan perubahan iklim tersebar luas, cepat dan semakin intensif.
"Pemanasan, pengasaman, deoksigenasi, perubahan pola sirkulasi dan naiknya permukaan laut mengancam kehidupan laut dan ekosistem serta membahayakan kemampuan masa depan laut untuk secara tidak langrsung mendukung kehidupan di bumi," kata Thomson.
Ini jelas mengancam ekosistem laut, termasuk terumbu karang. Terumbu karang adalah salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati tertinggi di planet ini. Terumbu karang juga merupakan rumah bagi lebih dari seperempat kehidupan laut.
Untuk menghindari kerusakan terumbu karang seperti perkiraan IPCC itu dalam beberapa dekade, harus ada pengurangan emisi gas rumah kaca yang dilakukan dengan cepat dan berskala besar.
"Pemerintah harus turun tangan. Tindakan pemerintah diperlukan untuk menjadikan energi terbarukan sebagai cara kita untuk maju. Fokus pada inovasi model baru untuk restorasi, perlindungan dan pembiayaan laut dan ekosistem menjadi cara yang diajurkan," ujarnya.
Restorasi perencanasn membangun PLTU batu bara menjadi EBT, menghindari proyek mangkrak karena perubahan zaman. ***




 

0 komentar: