Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Nadia Bantah Bloomberg, RI Terburuk!

.Artikel Halaman 12, Lampung Post Rabu 04-08-2021
Nadia Bantah Bloomberg, RI Terburuk!
H. Bambang Eka Wijaya

JURU Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membantah rilis Bloomberg yang menilai Indonesia terburuk di dunia dalam penanganan Covid-19. Indonesia di peringkat 53 dari 53 negara yang diskor Bloomberg ketahanannya terhadao Covid-19.
Dalam laporan Bloomberg yang dirilis 27 Juli 2021 itu, Indonesia berada di posisi terbawah dengan skor 40,2. Posisi tersebut turun empat peringkat dari laporan sebelumnya.
Di peringkat terbawah dari 53 ekonomi adalah Indonesia," tulis Bloomberg dikutip Kompas.com. (30/7/2021)
Ada sejumlah indikator yang digunakan Bloomberg dalam menyusun peringkat ketahanan Covid-19 di 53 negara.
Indikator itu mulai dari kualitas fasilitas kesehatan, cakupan vaksinasi, kematian, proses perjalanan, hingga pelonggaran perbatasan.
Indonesia mendapat skor rendah dalam setiap indikator tersebut. Itulah mengapa Bloomberg menyebut Indonesia sebagai negara yang paling buruk dalam menangani Covid-19.
Bloomberg menyebut tingkat kematian, soal pembatasan wilayah atau lockdown 69. Sementara, kapasitas penerbangan juga terdampak sehingga turun 56,8%.
Angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia disebut Bloomberg sangat tinggi yaitu lebih dari 1.300 orang dalam sehari. Kemudian rendahnya vaksinasi di Indonesia yaitu 11,9% dari total penduduk.
"Di mana lebih dari 1.300 orang sekarang meninggal setiap hari dan pasokan suntikan (vaksin) tidak memenuhi kebutuhan populasi yang besar," tulis Bloomberg.
Ironisnya, kematian setiap hari lebih 1.300 orang itu, justru diklaim para pemimpin sebagai keberhasilan program menangani Covid-19 menurunkan BOR RS dari 90% ke bawah 70%. Tak tahunya BOR turun karena lebih 1.300 pasien setiap hari dipindahkan dari RS ke pemakaman atau dikremasi.
Menanggapi penilaian Bloomberg itu Siti Nadia Tarmizi mengatakan tak ada jurus jitu untuk menangani Covid-19.
Ia mengatakan, tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh negara di dunia juga sedang berjuang menangani pandemi.
Nadia menyebut dua negara lain, seperti Inggris dan Australia pun masih berkutat menangani pandemi, meski tingjat kepatuhan warganya relatif tinggi.
"Kalau kita lihat, bagaimana Inggris sudah menyelesaijan vaksinasi dan tingkat kepatuhannya relatif kebih baik, tapi mengakami hal yang sama," ujarnya.
"Bahkan di Sydney saya dengar kembali melakukan lockdown, artinya tidak ada satu pun jurus jitu untuk menyelesaikan pandemi," imbuhnya.
Adanya mungkin, yang satu lebih baik, yang lain terburuk. ***







0 komentar: