Artikel Halaman 12, Lampung Post Jumat 13-08-2021
Target PPKM Darurat Kasus Jadi 10 Ribu!
H. Bambang Eka Wijaya
INGAK-INGAK! Salah satu target PPKM Darurat yang berlaku mulai 3 Juli 2021 menurunkan kasus baru Covid-19 nasional menjadi paling banyak 10 ribu kasus.
Rakyat tak peduli bagaimana cara mencapai target tersebut, pakai abrakadabra atau sim salabim seperti apa, yang penting rakyat bisa segera melihat kemunculan angka 10 ribu. Sebab, dengan kehadiran a8ngka tersebut, segala pembatasan yang menyesakkan hidup rakyat akan dicabut. Dan rakyat bisa menarik napas lega kembali.
Usaha pemerintah mencapai target tersebut belakangan ini terkesan sistematis. Dalam beberapa hari terakhir, di ujung perpanjangan ke sekian PPKM Daturst Level-4, penurunan sistematis dimulai 6 Agustus 2021;
Kasus baru 39.532, spesimen 237.556, pasien Covid meninggal 1.635 orang.
7 Agustus; Kasus baru 31.753, spesimen 235.967, pasien Covid meninggal 1.588 orang.
8 Agustus; Kasus baru 26.415, spesimen 166.764, pasien Covid meninggal 1.498 orang.
9 Agustus; Kasus baru 20.709, spesimen 145.202, pasien Covid meninggal 1.475 orang.
Tampak rangkaian proses hanya dalam empat hari terjadi penurunan angka yang sistematis, dari 39 ribu hingga 20 ribu kasus baru; seirama mengiringi penurunan jumlah spesimen (hasil testing dan tracing). Tapi tidak diikuti penurunan angka kematian yang sebanding, selain angka kematian tetap tinggi, masih di atas 1.400 orang sehari, penurunan angka kemtian pun sedikit-sedikit.
Jadi kalau PPKM Darurat Level-4 diperpanjang sampai 16 Agustus, jelas apa saja yang harus dicapai. Yakni menekan angka kasus baru harian sampai 10 ribu, dan menekan angka kematian akibat Covid sampai di bawah 500 orang sehari. Pada 2 Juli 2021, sehari sebelum PPKM Darurat diberlakikan, jumlah kematian akibat Covid 539 orang.
Cara mencapai target itu tak lain apa yang setiap kali ditekankan oleh Presiden Jokow7i, yakni menjaring virus dari trngah masyarakat lewat testing dan tracing Tapi dari data beberapa hsri terakhir di atas tampak, dari hari ke hari justru testing dan tracingnya menurun terus. Sehingga timbul kesan, angka kasus baru turun karena penjaringannya lewat testing dan tracing justru dilonggarkan.
Harapan tentu, semua proses berjalan sebagaimana mestinya. Sehingga, penurunan angka kasus baru yang terjadi bukan karena dengan "menyembunyikan" sisa virus dalam masyarakat, hingga tak ada "bom waktu" yang siap meledak kapan saja.
Jadi tak ada tawar-nenawar, buru tuntaslah virus sampai tenggorokan atau lubang hidung suspek Covid-19. ***
0 komentar:
Posting Komentar