Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Memadu Jurus Kebijakan Ekonomi !

“SEPEKAN ini pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memadu jurus kebijakan ekonomi untuk mengatasi pelemahan kurs rupiah dan IHSG yang berporos pada defisit neraca berjalan dan isu penurunan stimulus The Fed!” ujar Umar. “Presiden SBY mengeluarkan 4 paket kebijakan untuk itu, disusul Kamis keluar inpres tentang acuan penetapan UMP buruh! Kamis itu juga, BI menaikkan suku bunga acuan (BI rate) 50 basis poin menjadi 7%!” 

“Paduan jurus itu memang diperlukan karena ketika jurus pemerintah saja yang diayunkan pengaruhnya pada kurs rupiah dan IHSG tak terlihat!” timpal Amir.

“Barulah setelah paduan jurus, meski tipis baik rupiah maupun IHSG tampak menguat! Adanya arti dari kebijakan itu—meski kecil—penting bagi ayunan jurus-jurus berikutnya untuk menguak jalan keluar dari paduan masalah: defisit neraca berjalan dan inflasi 9,2% tahun ini!” 

“Hal penting di balik arti bauran kebijakan itu tak lain dari angin segar yang ditebar laporan pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal II 2013 2,5%, lebih tinggi dari perkiraan 1,7%, maupun pertumbuhan kuartal I yang hanya 1,1%!” tegas Umar. 

“Berkat laporan itu yang menghijaukan pasar saham seantero dunia, IHSG ikut hijau dan tekanan pada rupiah agak longgar sejenak! Setelah itu, iklim baru ekonomi berbasis suku bunga tinggi yang akan mulai menggeliat!” 

“Faktor suku bunga tinggi itu yang akan jadi beban baru langkah ke depan!” timpal Amir. “Dengan itu sukar untuk menyesuaikan diri dengan gerak laju ekonomi dunia karena produk ekspor kita kalah bersaing harga akibat biaya produksinya meningkat!” 

“Dengan ekspor yang kurang bersaing begitu, usaha menurunkan defisit neraca berjalan dari 4,4% dari PDB menjadi 2,8% dari PDB semakin sukar!” tukas Umar. “Apalagi gejala keranjingan kelas menengah terhadap merek-merek asing kelas atas tak terbendung oleh tembok tarif pajak barang mewah yang dinaikkan dua kali lipat, paduan semua jurus bisa kurang berhasil menurunkan impor!”

“Selain gaya hidup kelas menengah, sistem industri terpasang kita juga haus komponen impor!” timpal Amir. “Itulah dua sisi beban transaksi berjalan yang tak mudah diatasi dengan jurus-jurus dadakan!” ***
Selanjutnya.....

Buruh Tuntut Upah 2014 Naik 50%!

"BURUH melalui Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2014 sebesar 50 persen!" ujar Umar. "Menurut Presiden KSPI Said Iqbal, tuntutan itu selain sesuai inflasi akibat kenaikan harga BBM, juga menyesuaikan dengan pasar upah ASEAN! Upah minimum 2013 di Thailand Rp2,8 juta, Filipina Rp3,2 juta/bulan!" (detikFinance, 29-8) "Tuntutan kenaikan upah buruh yang tinggi itu membuat pemerintah 'kebakaran jenggot'!" timpal Amir. 

"Presiden SBY Kamis kemarin juga mengeluarkan instruksi presiden (inpres) baru mengatur ketentuan kenaikan upah buruh buat provinsi! Inti inpres itu, kebutuhan hidup layak (KHL) yang dipakai hasil survei BPS—tak boleh lagi hasil survei Dewan Pengupahan Daerah! Lalu kenaikannya sesuai tingkat inflasi 'plus', plusnya untuk industri padat karya hanya 50 persen dari industri lainnya!"

"Dengan inpres itu tingkat kenaikan UMP terjadi pada kisaran 10 persen!" tebak Umar. "Untuk Lampung, diperkirakan paling tinggi UMP bisa diperjuangkan Rp1,4 juta/bulan dari UMP 2013 Rp1.150.000!" "Buruh Lampung memang paling pasrah dalam penentuan upah minimum!" tukas Amir. 

"Sebab, UMP dan UMK sering hanya dijadikan perbandingan, sedang yang efektif berlaku hasil kesepakatan bipartit antara buruh dan majikan di masing-masing perusahaan! Tradisi itu membuat sebagian besar buruh di Lampung tak membawa masalah upah ke jalanan!" "Tradisi itu bahkan mampu membuat kaum buruh Lampung tak terpengaruh oleh aksi-aksi buruh di kawasan Jabodetabek yang seru, padahal lokasinya hanya terpisahkan oleh jarak Bakauheni—Merak sekitar 27 km!" timpal Umar.

"Sikap positif buruh Lampung itu jelas layak dihormati, utamanya oleh kalangan majikan! Artinya, dengan sikap positif yang tak neko-neko itu jangan pula malah dimanfaatkan majikan untuk menindasnya!" "Sebaliknya, selain dihormati, sikap positif itu diberi penghargaan, misalnya diberi tambahan kesejahteraan sosial keluarga, seperti bantuan dana pendidikan buat anak buruh!" tegas Amir.

"Nilai untuk penghargaan itu bandingkan jika buruhnya sebentar-sebentar ikut demo dan menelantarkan pekerjaannya! Apalagi tujuan demo memprotes majikan sendiri! Ketenangan perusahaan juga terganggu!"
Selanjutnya.....

Menyikapi Beban Hidup Makin Berat!

"IHSG—indeks harga saham gabungan—Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (27-8) sore ditutup melemah 3,71% atau 152,83 poin ke level 3.967,84, tembus angka psikologis di bawah 4.000!" ujar Umar. "Alasan pelemahan itu justru depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang terjadi saat bersamaan sebesar 4,31% ke level Rp11.337/dolar AS!" (detikFinance, 28-8) 

"Uniknya alasan pelemahan rupiah atas dolar AS juga jebloknya IHSG yang sejak isu kenaikan harga BBM investor melepas sahamnya dengan net sell—mentransfer dolar ke asalnya!" timpal Amir. "Analis saham PT Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky (detikFinance, 27-8) menyatakan pelemahan IHSG tak lagi dikaitkan sentimen ekonomi global maupun dalam negeri! Tapi akibat aksi spekulan yang menjadikan saham untuk mengerek dolar AS! Kurs dolar AS melambung (rupiah melemah) karena saham digoreng sampai ke bawah!"

"Jadi, IHSG dan rupiah saling memperlemah!" tukas Umar. "Menyedihkan, prosesnya sampai seburuk itu—IHSG tembus ke bawah 4.000 dan rupiah tembus di atas Rp11 ribu/dolar AS, justru terjadi setelah pemerintah akhir pekan lalu meluncurkan 4 paket kebijakan mengatasi pelemahan rupiah!" 

"Tapi yang lebih memprihatinkan, pada Selasa itu juga Menteri Keuangan Chatib Basri di podium sidang paripurna DPR menyatakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut hingga 2014!" timpal Amir. "Artinya, segala daya upaya pemerintah dan BI diperkirakan kandas! 

Yang bisa dilakukan hanya mengurangi kefatalan akibat gagal mengatasinya secara sistemik!" "Artinya, kini kembali kepada rakyat untuk menyikapi realitas beban hidup yang makin berat!" tegas Umar. "Itu dimulai dari harga kedelai yang meroket dari Rp7.700/kg kini jadi Rp11.500/kg! 

Betapa mengerikan, tahu-tempe asal kedelai itu bagi mayoritas rakyat menjadi makanan substitusi daging dan aneka protein hewani yang harganya tak lagi terjangkau oleh rakyat kebanyakan! Tapi kini malah kedelai ikut tak terjangkau oleh rakyat! Apa lagi yang bisa jadi pengganti sumber protein rakyat?" 

"Sesuatu yang bisa diburu di alam bebas dan tak diperoleh lewat mekanisme pasar—semisal bekicot dan aneka jenis keong, ular, katak, dan lainnya!" saran Amir. "Sebab, pasar di negeri ini, mulai pasar daging sapi sampai pasar saham, terbukti telah mutlak dikuasai spekulan!"
Selanjutnya.....

Belajar Lari pada Sudjiono Timan!

"SIAPA orang paling cepat dan tahan lama lari di dunia?" tanya Cucu. 

"Sudjiono Timan!" jawab Kakek. "Dikejar pakai pesawat atau apa pun bertahun-tahun ia tak pernah tersusul! Sedang Nazaruddin, yang lari dengan pesawat carteran keliling bumi lewat Atlantik, sampai Bogota sudah tertangkap!" 

"Maksud Kakek lari dari kejaran polisi?" timpal Cucu. "Maksudku lari untuk olahraga prestasi guna meraih medali atau piala!" "Medali atau piala kecil nilainya!" tukas Kakek. 

"Sedang hadiah yang didapat Timan sebagai pelari tercepat dan terlama tak tersusul itu, nilainya sampai Rp1,2 triliun!"

"Siapa yang memberinya hadiah sebanyak itu?" kejar Cucu. "Tentu saja yang mulia para hakim agung pada putusan peninjauan kembali (PK) kasus korupsi yang membebaskan Timan dari kewajiban membayar pengganti kerugian negara sebesar Rp1,2 triliun dan hukuman 15 tahun penjara putusan kasasi MA 3 Desember 2004!" jawab Kakek. 

"Timan dihukum MA karena korupsi di BUMN PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp2 triliun!" "Kalau begitu dia memang hebat, Kek!" tukas Cucu. "Sesama hakim agung di MA, putusannya bisa dia buat berbeda antara di tingkat kasasi dan tingkat PK!

Dan semua itu terjadi tanpa kehadiran dirinya yang berstatus buron! Padahal buron menghindari proses pengadilan itu saja merupakan penghinaan terhadap pengadilan—contempt of court! Dalam posisi itu saja dia bisa mendapat hadiah sebesar itu! Jadi Kakek benar, kalau mau belajar lari paling tepat pada Sudjiono Timan!" 

"Dahsyatnya, Timan bisa menginspirasi para hakim agung—Suhadi, Andi Samsan Nganro, dan dua hakim agung ad hoc Sofyan Marthabaya dan Abdul Latief bisa menemukan dalil baru dalam hukum yang bisa dijadikan dasar membebaskan dirinya!" timpal kakek. 

"Hanya seorang hakim agung anggota majelis pada kasus itu, Sri Murwahyuni, yang menolak PK Timan! Dengan adanya penolakan dari salah satu hakim agung itu, berarti putusan itu masih bisa diperdebatkan!" "Diperdebatkan seseru apa pun, putusan atas Timan sudah final!" tegas Cucu. "Masih sukar dilakukan langkah PK atas PK! Sudjiono Timan pun aman!" ***
Selanjutnya.....

Suriah pun Jadi Bancakan Asing!

"PERANG saudara Suriah pekan terakhir heboh dengan kontroversi senjata kimia yang oposan sebut menewaskan 1.300 warga sipil!" ujar Umar. "Tim penyidik PBB masuk negeri itu untuk memastikan penggunaan senjata kimia, justru di bawah jaminan keamanan oposisi!"

"Pihak oposan lewat gambar mayat warga sipil bergelimpangan pada tayangan Aljazeera menuding itu korban senjata kimia rezim Bashar Al Assad!" timpal Amir.

"Pihak penguasa menyangkal tuduhan dengan menyebut itu provokasi gerilyawan! Ketua DK PBB Maria Christina Perceval di New York mengatakan, 'Harus ada kejelasan apa yang terjadi dan keadaan ini harus dipantau secara hati-hati’!" "Pernyataan Maria membersitkan banyaknya kekuatan asing yang siap menerkam Suriah terkait isu senjata kimia itu!" tegas Umar.

"Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel kepada para wartawan di pesawat menuju Asia Tenggara, Jumat (23-8), menyebut Pentagon sedang mengerahkan pasukan ke sejumlah tempat demi mengantisipasi kemungkinan Presiden Barack Obama memilih aksi militer terhadap Suriah! Dephan punya tanggung jawab menyediakan bagi presiden pilihan untuk segala kemungkinan!"

"Sebelumnya, seorang pejabat pertahanan mengatakan AL AS akan memperluas kehadiran di Mediterania dengan kapal perang keempat yang dipersenjatai rudal jelajah!" timpal Amir. "Armada VI AS dengan kapal induk USS Mahan dan USS Gravely, USS Barry, USS Ramage telah siaga di situ!" (Kompas.com, 24-8) 

"Persiapan AS dan sekutunya bancakan di Suriah itu lebih untuk mengimbangi kehadiran pasukan Hizbullah dari Lebanon yang didukung Iran untuk mempertahankan rezim Bashar Al Assad—yang dengan persenjataan militer dari Rusia sempat kedodoran ditekan koalisi oposisi di antaranya pro-Arab Saudi dan bermarkas besar di Qatar!" tukas Umar.

"Maria Perceval di DK PBB benar, setiap isu terkait Suriah harus ditangani secara hati-hati karena akibatnya fatal, bisa menyulut perang lebih luas dan lebih besar di kawasan itu!" "Di balik bancakan asing yang kian ramai itu, penderitaan rakyat Suriah sudah pada kondisi terburuk akibat perang saudara 29 bulan yang menelan korban tewas warga sipil lebih 100 ribu jiwa!" timpal Amir. "Siapa pun memenangi perang, rakyat cuma dapat akibatnya—derita!" ***
Selanjutnya.....

Bangsa Jongos di Rumah Sendiri!

"KITA ini, maaf saya katakan, jadi bangsa jongos di rumah sendiri. Tak ada kemandirian, kurang berkeadilan, ekonomi kita hancur-hancuran!" Umar mengutip pidato Amien Rais pada acara PAN di JCC, Jakarta, Jumat. (23-8) "Semua itu bukan karena konstitusi, tegas Amien, tetapi people behind constitution!" (DetikNews, 24-8). 

"Pidato Amien selaku ketua MPP PAN itu jelas menyengat Ketua Umum PAN Hatta Rajasa yang Menko Perekonomian, termasuk people behind constitution!" timpal Amir. "Maka itu, ketika gilirannya pidato, Hatta menegaskan kondisi ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik!"

"Begitulah!" sambut Umar. "Kata Hatta, 15 tahun berlalu sejak reformasi kita gulirkan, tak jujur kalau reformasi gagal, sama dengan tak jujurnya reformasi tak membawa kemajuan! Banyak kemajuan, tetapi banyak pekerjaan yang harus kita kerjakan!" 

"Kontroversi Amien—Hatta itu ditengahi Wakil Ketua Umum PAN Dradjat Wibowo!" tukas Amir. "Kata dia, Amien dan Hatta bicara mobil yang sama, tetapi putaran rodanya tak sama. Putaran roda depan amat cepat hingga jaraknya makin jauh dari roda belakang yang berputar lambat! 

Jarak itu berupa ketimpangan pendapatan yang terus melebar, dari Gini ratio 0,32—0,36 era Megawati menjadi 0,41 di era SBY!" "Metafora Dradjat kurang tepat karena sukar dibayangkan mobil bisa molor memanjang mengikuti ketimpangan sosial!" timpal Umar. 

"Lebih tepat digambarkan elite penikmat pertumbuhan ekonomi di depan naik mobil mewah tahun terakhir, sedangkan di belakang rakyat jelata naik gerobak sapi! Makin cepat elite penikmat pertumbuhan melaju, makin jauh rakyat tertinggal hingga tak terlihat!" 

"Kondisi elite di depan itulah yang dipuji asing sebagai kemajuan Indonesia! Sementara rakyat jelata yang tertinggal dengan penderitaannya di belakang—bangsa jongos di rumah sendiri—tak terlihat!" tegas Amir. 

"Karena tak terlihat, kalau elite bicara tentang 28,07 juta warga di bawah garis kemiskinan (angka BPS Maret 2013) nadanya enteng, seolah nasib kaum miskin itu sepele! Padahal, kalau warga miskin itu dibariskan satu meter seorang, setiap 1.000 orang jadi 1 km, dengan jarak Sabang—Merauke 5.236 km, jadi lima baris lebih!"
Selanjutnya.....

Paket Kebijakan 'Makanan Kecil'!

"PEMERINTAH Jumat (23-8) merilis empat paket kebijakan untuk menjaga ekonomi nasional dan dampak krisis global!" ujar Umar. "Tapi kebijakan itu tak terintegrasi selayak antarbait aransemen yang harmonis! Tapi, seperti sajian makanan kecil (piece meals)—yang cuma pelengkap di pondok-pondok hidangan ruang pesta—tanpa menyajikan menu utamanya!" 

"Khususnya menu utama untuk mengatasi secara cepat jangka pendek ekses krisis dan perubahan kebijakan global yang sedang melemahkan kurs rupiah terhadap dolar AS dan merontokkan IHSG, seperti kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada!" (detik.com, 23-8) timpal Amir.

"Sedang paket-paket piece meals itu lebih cocok untuk jangka panjang! Seperti pengurangan pajak pada industri padat karya, baru bisa direalisasikan lewat restitusi setelah pembayaran pajak sesuai rencana awal tahun dilunasi sepenuhnya!"

"Sementara kita belum sampai ke situ, ekses keputusan The Fed mengurangi/menghentikan stimulus ekonomi sudah lebih dulu melumat rupiah dan IHSG!" tukas Umar. "Lalu untuk mengurangi defisit neraca berjalan dengan mendorong ekspor! Bagaimana harus dilakukan kalau sejumlah negara tujuan utama ekspor seperti Jepang dan China justru mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi!" 

"Kemudian untuk menurunkan impor terkait peranti gaya hidup kelas menengah, pajak barang mewah atas barang-barang impor bermerek yang semula 75 persen dinaikkan jadi 125 persen hingga 150 persen!" timpal Amir. "Apakah dengan begitu kalangan elite akan mengganti sandang dan aksesorinya dengan merek murahan? Justru semakin mahal akan semakin diborongnya, karena dengan harga barang lebih mahal yang dibelinya justru akan menaikkan status sosialnya!"
"Menarik paket untuk menjaga daya beli dan mengendalikan inflasi, tata niaga daging sapi dan hortikultura dari impor berdasar kuota diubah menjadi berdasar mekanisme harga—artinya yang paling murah bisa menguasai pasar!" lanjut Umar.

"Masalah yang berakar terkait barang impor adalah kartel! Kebijakan efektif jika bisa dijamin bebas kartel!" "Akhirnya paket mempercepat investasi lewat pelayanan satu pintu!" tegas Amir. "Kebijakan ini setiap diulang tapi selalu kandas, sebab meski pintunya satu, jendelanya banyak!" ***
Selanjutnya.....

Tenang, Fundamental Ekonomi Kuat!

"MESKIPUN pelaku pasar kelimpungan membayar utang dolar dengan rupiah yang jauh lebih banyak, Kamis (22-8) siang, Rp11.500/dolar AS dan pasar ditutup pada kurs tengah Rp10.875/dolar AS (Bloomberg), para pejabat otoritas fiskal dan moneter tetap tenang menyatakan fundamental ekonomi kita kuat!" ujar Umar. 

"Padahal, sikap tenang mereka sebagai resep menenangkan pasar telah terbukti tak mampu membendung kemerosotan kurs rupiah!" "Sikap tenang sebagai solusi itu rupanya kalah dari hasil sementara pertemuan The Fed pertengahan pekan ini yang mengindikasikan akan berlakunya pengurangan stimulus The Fed hingga nilai dolar AS kian menguat!" (Kompas.com, 23-8) timpal Amir.

"Kalau yang diandalkan fundamental kuat itu cadangan devisa, defisit neraca perdagangan yang bocor deras, Juli saja jebol 5,33 miliar dolar AS jadi tersisa 92,671 miliar dolar AS, tinggal soal waktu saja cadangan devisa itu kandas!" 

"Defisit neraca perdagangan (ekspor/impor) yang membobol cadangan devisa itu pada triwulan II 2013 (April—Juni) mencapai 4,4% dari pendapatan domestik bruto (PDB), tertinggi sepanjang sejarah! Triwulan I 2013 sebesar 2,4% dari PDB!" tegas Umar. 

"Ada guyon, otoritas keuangan tenang menghadapi tekanan defisit neraca perdagangan yang merongrong cadangan devisa karena dengan defisit per bulan 5 miliar dolar AS itu berarti aman sampai akhir periode berkuasa rezim ini! Untuk selanjutnya, terserah penguasa baru!" 

"Tapi dipersiapkan paket stimulus ekonomi untuk diluncurkan pemerintah, Jumat (23-8), menangkal ekses negatif pengurangan dan akhirnya penghentian stimulus The Fed 2014!" tukas Amir. "Seberapa andal paket kebijakan itu menangkal ekses langkah The Fed baru akan kelihatan September!" 

"Usaha menekan defisit neraca perdagangan secara nyata tidak mudah! Digenjot ekspornya, justru permintaan pasar dunia yang melemah tertekan krisis!" timpal Umar. "Menurunkan impor, life style kelas menengah Indonesia justru sedang booming dengan peranti modern dari elektronik sampai otomotif menggunakan komponen impor! 

Belum lagi impor kebutuhan primer—garam, terigu, susu, kedelai, buah, daging, dan lainnya—juga terus meningkat! Jadi, lebih baik tenang daripada sok sibuk padahal kebijakannya belum teruji!" ***
Selanjutnya.....

50 Syekh Al-Azhar Tewas Dibantai!

"DILAPORKAN voa-islam.co (17-8), 50 orang syekh Universitas Al-Azhar Kairo, yang ada di Masjid Rabi'ah al-Adawiyah tewas Rabu (14-8) saat pembantaian massa Ikhwanul Muslimin oleh militer yang menewaskan lebih 2.000 orang!" ujar Umar. 

"Laporan itu menyebutkan, untuk menghilangkan jejak militer membakar jenazah para korban, juga membakar Masjid Rabi'ah al-Adawiyah!" 

"Syekh itu gelar guru besar di Universitas Al-Azhar!" timpal Amir. "Kematiannya bersama ribuan korban itu menyulut perlawanan massa Ikhwan yang Jumat pekan lalu meruyak dari segala penjuru masjid di Kairo, kemudian terkonsentrasi di Masjid Al-Fath—hingga masjid besar itu juga dibakar militer!"

"Perlawanan massa Ikhwan yang merebak kian luas usai pembantaian di dua konsentrasi besar di Rabiah al-Adawiyah Square dan Giza Nahda Square, membuat militer cepat menangkap Mohamed Badie, tokoh hierarki teratas Ikhwan yang ucapannya diikuti massa!" tukas Umar. 

"Penangkapan itu menjadi isyarat militer akan bertindak lebih keras lagi! Lebih-lebih setelah pembantaian ribuan nyawa massa Ikhwan itu, rezim militer mendapatkan semacam legitimasi internasional berupa dialirkannya bantuan 12 miliar dolar AS dari Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab!" (@pedomanNEWS, 19-8) "Namun, laporan voa-islam tentang tewasnya 50 syekh Al-Azhar itu masih perlu didalami! Karena, hubungan Ikhwanul Muslimin dan Al-Azhar kurang harmonis!" tegas Amir. 

"Beberapa hari sebelum pembantaian, Grand Syekh Al-Azhar Prof. Ahmad Thayeb mengajak seluruh elemen bangsanya berunding, ajakan ini ditolak Ikhwanul Muslimin! (Mosleminfo.com) Bisa saja para syekh Al-Azhar membawa aspirasi pribadi ikut massa Ikhwan, tapi aneh syekh Al-Azhar di luar garis kampusnya!" 

"Mungkin saja mereka melobi elite Ikhwan terkait ajakan Grand Syekh!" timpal Umar. "Tapi tak berhasil melunakan elite Ikhwan untuk berunding! Menurut Syekh Mazhar Syahin, singa podium melengser Mubarak, penolakan Ikhwan itu wajar. Mereka akan menolak segala upaya perdamaian, karena jalan satu-satunya mencapai tujuan lebih besar dengan gerakan massa demi mencari simpati dunia!" ***
Selanjutnya.....

Militer Tangkap 'Mursyid Aam' Ikhwan!

"MOHAMED Badie (70), mursyid aam—pemimpin hierarki teratas—Ikhwanul Muslimin, ditangkap pemerintah interim Mesir, Selasa (20-8)!" ujar Umar. "Badie jadi buron militer sejak Presiden Mursi digulingkan 3 Juli. Penangkapan itu atas tuduhan menghasut perlawanan kekerasan terhadap institusi negara!"  
"Badie ditangkap di apartemen dekat Rabaa Al Adawiya Square di mana ribuan pendukung Presiden Mursi dibantai oleh militer dengan keji dan biadab!" timpal Amir. "Menurut Al Arabiya (20-8), Badie melukiskan penggulingan Mursi lebih buruk dari menghancurkan Kakbah! Ia tegaskan, tindakan Jenderal Abdel Fattah al-Sisi terhadap muslim Mesir lebih kriminal jika dibandingkan dia membawa kampak dan menghancurkan Kakbah batu demi batu!"

"Sejak berdirinya 1928, Ikhwanul Muslimin tak pernah reda dari kekejaman militer Mesir, tapi Ikhwan tetap eksis dan gerakannya semakin besar!" tegas Umar. "Itu karena para pemimpin Ikhwan hanya bersandar pada janji Allah, bukan manusia!" "Itu dialami pendiri Ikhwanul Muslimin Hasan al-Banna tewas ditembak opsir militer Mesir 1949! 

Saat itu ia baru usai mengerahkan satu juta pemuda Arab menduduki bumi Palestina setelah triumfirat (Inggris, Prancis, AS) 1947 mendeklarasikan kemerdekaan Israel!" timpal Amir. "Pembunuhan itu diyakini hasil sebuah konspirasi pro-Israel sehingga sampai kini pun militer Mesir menerima bantuan tetap 1,3 miliar dolar dari AS setahun!" 

"Konspirasi laten di balik kekejaman militer Mesir pada jemaah Ikhwan itu berlanjut pada para mursyid aam penerusnya: Hasan Hudaibi, Umar Tilmisani, Hamid Abu Nasr, Mustafa Masyhur, Ma'mun Hudaibi, Mahdi Akif, dan kini Mohamed Badie!" tukas Umar. 

"Mereka semua dipenjara puluhan tahun, yang mereka terima dengan sabar dan ikhlas sebagai ujian bagi orang mukmin yang menegakkan dienul haq, al-Islam! Hanya orang-orang yang sabar dan ikhlas akan mendapatkan kemenangan!" 

"Meski sejauh itu, Ikhwanul Muslimin di Mesir tak pernah membentuk sayap militer, bahkan dalam bentuk paramiliter sekalipun!" timpal Amir. 

"Ikhwan mengandalkan massa aksi damai seperti sekarang yang akan berlanjut meski mursyid aam mereka ditangkap dan akan diadili 25 Agustus, didakwa terlibat membunuh demonstran anti-Ikhwan awal Juli!" ***
Selanjutnya.....

Rupiah Jeblok, Rakyat Pikul Dampak!

"KSSK—Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan—Senin malam rapat tingkat deputi setelah sore itu kurs rupiah ditutup jeblok pada Rp10.540/dolar AS, dan indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 5,58 persen menjadi 4.313,52!" (Antara, 19-8) kutip Umar. "Hasil rapat masih untuk rapat pimpinan, Selasa pagi kurs rupiah dibuka lebih buruk, Rp10.600/dolar AS! (Detik.com, 20-8) IHSG amblas 138,46 poin atau 3,21 persen jadi 4.175,06." (Kompas.com, 20-8) 

"Pengeroposan nilai rupiah terjadi signifikan! Dari Rp9.700/dolar AS akhir 2012, terjadi penurunan nilai Rp900/dolar AS alias 9,25 persen!" timpal Amir. "Sedang IHSG yang akhir Juni melampaui 5.000,00, terjadi penurunan lebih 800 poin atau 17 persen! Semua itu tentu punya sebab-akibat serta konsekuensi logis!"

"Salah satu penyebabnya, menurut analisis di rapat KSSK, defisit neraca pembayaran (ekspor-impor) mencapai 4,4 persen dari produk domestik bruto (PDB), padahal APBN saja tak boleh defisit lebih dari 3 persen!" tukas Umar. 

"Defisit terutama terjadi oleh impor BBM subsidi! Untuk itu, karena harga BBM sudah dinaikkan sejak 17 Juli, defisit itu diperkirakan turun pada triwulan III 2013!" "Defisit turun jika volume konsumsinya turun!" timpal Amir. 

"Sedang kecenderungannya, meski harga naik, konsumsi tetap naik akibat jumlah kendaraan yang meningkat pesat! Artinya, kalau kebijakan diambil berdasar penurunan konsumsi, rakyat bisa terkecoh dampak yang malah lebih buruk!" 

"Dampak yang memukul langsung rakyat adalah pengeroposan kurs rupiah terhadap dolar AS!" tegas Umar. "Karena secara riil yang menentukan harga barang di pasar domestik adalah dolar, karena nyaris semua kebutuhan rakyat terkait impor—beras, gula, garam, terigu, kedelai, sayur, buah, daging, bawang, dan lain-lain semua impor! 

Sedang produk industrial juga substitusi impor, bahan baku dan CKD—protolan onderdil rakitan—Impor!" "Artinya, meski rakyat membayar pakai rupiah, standar harga kebutuhan sehari-hari mereka sebenarnya dolar!" timpal Amir. 

"Dengan jebloknya kurs rupiah terhadap dolar AS, jadi lebih banyak rupiah untuk setiap barang yang dibeli! Ditambah aspek psikologis inflasi dan laba rakus kartel setiap barang impor itu, kian bungkuk rakyat memikul beban yang terus bertambah berat!" ***
Selanjutnya.....

Ujian Mengatasi Pelanggar Kedaulatan!

"BARU saja dalam pidato kenegaraan Jumat (16-8) Presiden SBY mengingatkan semua pihak untuk menghormati wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Sabtu (17-8) sekelompok aktivis Australia dan Papua Barat berlayar dengan kapal Freedom Flotilla dari Caims, Australia, menuju Papua Barat tanpa visa atau izin masuk!" ujar Umar. 

"Alasan kedatangan mereka, protes atas kekerasan pada warga Papua Barat!" "Kedubes Australia di Jakarta dalam siaran pers Minggu (18-8) menyebutkan, 'Yang disebut Freedom Flotilla adalah golongan pinggir yang pandangannya tidak didukung oleh orang Australia pada umumnya," kutip Amir. "Rilis itu menegaskan pemerintah Australia tidak mendukung tindakan kelompok yang berusaha melanggar hukum negara lain. Itu termasuk pada Freedom Fotilla yang bermaksud berlayar ke wilayah Indonesia secara ilegal!"

"Meskipun demikian, Menko Polhukam Djoko Suyanto menyampaikan ke Dubes Australia sebaiknya tidak boleh ada negara menjadi tempat memfasilitasi untuk pemberangkatan siapa pun yang mengganggu kedaulatan negara lain!" lanjut Umar. 

"Kalau dikaitkan dengan kekerasan dan HAM, tegas Djoko, Pemerintah Indonesia memiliki concern yang sama! Untuk itu, TNI AL dan TNI AU telah diperintahkan mengamankan wilayah RI dari pelanggar kedaulatan negara!" "Entah kekerasan mana yang dijadikan dasar protes kelompok itu!" tukas Amir. "Di Papua Barat yang acap terjadi perang antarkampung! 

Kalau terkait kaum separatis, secara umum di Papua justru pihak kaum separatis yang lebih dulu melakukan serangan terhadap warga maupun aparat! Jadi, justru kekerasan oleh kaum separatis yang hingga sekarang pun masih meresahkan warga di seluruh Papua!" 

"Semua itu sudah jelas! Sehingga, tindakan kelompok Freedom Flotilla, utamanya orang Papua Barat yang ikut di dalamnya, bisa jadi cuma bagian dari kaum separatis yang mencari sensasi internasional dengan gerakan mereka!" timpal Umar. 

"Kalau memang begitu adanya, kita jadikan episode ini sebagai ujian mengatasi pelanggar kedaulatan! Diproses secara imigrasi sebagai penyusup yang masuk wilayah kita secara ilegal! Tak perlu ditembaki atau dibom! Dengan itu hajat sensasional mereka kandas!" ***
Selanjutnya.....

Giliran Polisi Tangerang Ditembaki!

"SENJATA makan tuan! Kepolisian yang melepas banyak senjata api di masyarakat lewat izin yang diberikannya, senjata api itu digunakan untuk membunuh polisi sendiri!" ujar Umar. "Di Tangerang, menjelang dan usai Lebaran, sudah empat polisi jadi sasaran penembakan, tiga tewas satu dirawat dengan luka serius!" 

"Korban terakhir Jumat (16-8) malam pukul 22.50, Aiptu Koes Hendratmo dan Bripka Ahmad Maulana saat patroli berboncengan naik motor di Pondok Aren tewas ditembak orang dari mobil sejenis Avanza!" timpal Amir. "Aiptu Koes tertembak di dada, sedang Bripka Maulana di kepala! Ketepatan penembakan dari tempat bergerak pada sasaran bergerak menunjukkan pelaku cukup ahli menggunakan senjata api!"

"Nasib serupa dialami Aiptu Dwiyana yang tewas tertembak oleh orang tak dikenal di Pamulang sebelum Lebaran!" lanjut Umar. "Semua anggota polisi itu jadi korban saat tugas dan berpakaian dinas! Hingga sempat keluar gagasan dari pimpinan Polri agar polisi yang jalan keluar markas tak mengenakan baju dinas!"

"Gagasan itu baik, tapi mengesankan polisi takut pada penjahat! Kesan itu yang tak boleh terjadi!" timpal Amir. "Untuk itu, diharapkan polisi bisa secepatnya memastikan modusnya, kenapa polisi Tangerang jadi giliran ditembaki setelah polisi Solo dan Poso! 

Serangan terhadap polisi di Solo dan Poso dilakukan teroris! Apakah teroris juga sudah merebak ke Tangerang?" "Tangerang punya lebih banyak kemungkinan!" tegas Umar. "Selain bisa saja pelakunya teroris, Tangerang juga tempat paling banyak bandar narkoba ditangkap dan digulung bersama pabriknya! Sehingga Tangerang jadi tempat terbanyak bandar narkoba divonis mati!" 

"Berbagai kemungkinan itu selalu terbuka, tapi tugas terpenting bagi polisi—terutama untuk melindungi diri mereka sendiri—adalah usaha mengurangi jumlah peredaran senjata api dalam masyarakat!" tukas Amir. "Untuk olahraga dibatasi dengan penyimpanan di gudang lapangan tembak! 

Untuk perlindungan diri hanya pada tokoh terbatas yang benar-benar pantas dan dipercaya tak menyalahgunakan senjata api—bukan asal bisa membayar dengan harga tinggi pada polisi, bisa memiliki senjata api! 

Salah polisi sendiri kalau akibat banyaknya senjata api beredar berdasar tarif pemilikan, yang jadi korban malah polisi sendiri!" ***
Selanjutnya.....

Merdeka dari Kemiskinan-Kebodohan!

"INDONESIA 68 tahun merdeka, tapi banyak yang belum menikmati, terjerat lingkaran setan kemiskinan dan kebodohan!" ujar Umar. "Lingkaran setan mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin! Lingkaran setan karena jeratnya kemiskinan struktural—akibat penindasan penjajah yang dilanjutkan bangsa sendiri sampai hari terakhir ini!" 

"Dalam pidato 16 Agustus di DPR, Presiden SBY menyatakan pemerintah sukses mengurangi kemiskinan dari 16 persen 2004 jadi 11 persen Maret 2013!" timpal Amir.

"Sukses itu berarti, setiap tahun tingkat kemiskinan turun 0,5 persen! Jadi, kalau selanjutnya bisa semulus itu, angka kemiskinan diakhiri pada 2035!" "Kita doakan itu terwujud, hingga upacara hari kemerdekaan ke-90 kelak bisa diperingati oleh 100 persen warga bangsa yang merdeka dari kemiskinan!" harap Umar. 

"Tapi untuk itu kita harus bersekongkol dengan garis kemiskinan versi penguasa yang selalu di bawah garis kemiskinan fatal Bank Dunia—1,5 dolar AS/kapita/hari! Sedang garis kemiskinan kita terakhir Rp268 ribu/orang/hari, atau 88 sen dolar AS/orang/hari!" "Tapi sebaiknya lupakan garis kemiskinan fatal Bank Dunia!" tukas Amir. 

"Garis kemiskinan lokal pun, kalau berhasil sudah syukur! Sebab, pasangan kemiskinan itu, kebodohan, juga tak kalah serius! Dalam pidato di DPR itu, Presiden SBY menyatakan anggaran pendidikan 2014 naik 7 persen jadi Rp371 triliun! Beda dengan biaya memerangi kemiskinan yang tak eksplisit dari pusat sampai daerah, biaya memerangi kebodohan setinggi itu selama ini juga masih kurang efektif hasilnya!" 

"Karena pendidikan diselenggarakan dengan menyalahi sunah Rasul, nyaris seluruh daerah birokrasinya ditangani yang bukan ahlinya!" tegas Umar. "Jadi seperti ditegaskan sunah Rasul itu, yang ditunggu justru kehancurannya! Terkait faktor birokrasi pula penyebab laten kemiskinan struktural! 

Cek APBD semua daerah, provinsi, kabupaten dan kota, mayoritas untuk belanja birokrasi sedang untuk kemiskinan secara eksplisit tiada! Semua belanja birokrasi dan untuk publik, kata Bank Dunia dikorupsi 30 persen! 

Lalu, gaji buruh rendah akibat beban perusahaan yang berat untuk aturan dan operasional terkait birokrasi!" "Itulah lingkaran setan kemiskinan struktural!" tukas Amir. "Penindasan warisan penjajah!" ***
Selanjutnya.....

Mesir di Ambang Perang Saudara

“SERBUAN rezim militer Mesir menewaskan 278 orang (angka pemerintah), menurut Ikhwanul Muslimin (Al ­Ikhwan) lebih 2.200 orang tewas dan lebih dari 10 ribu terluka, Rabu (14-8), di Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo,” ujar Umar. 
“Ratusan ribu massa Al Ikhwan telah berada di Rabaa Al Adawiya sejak kudeta militer 3 Juli, menuntut dikembalikannya kekuasaan Presiden Mursi!”

“Serbuan untuk membubarkan massa itu dilakukan brutal, menaburkan peluru ke segala arah sehingga menewaskan dua wartawan asing—wartawan Inggris dari Sky-TV dan wartawan Gulf News!” timpal Amir. 

“Menilai tindakan militer tak beradab, wakil presiden yang diangkat pemerintahan bentukan militer, Mohammed El Baradey, mengundurkan diri!”

“El Baradey menyatakan, ‘Saya tak bisa terus menanggung beban atas keputusan yang tidak saya setujui dan takuti konsekuensinya! Saya tak bisa bertanggung jawab atas setiap tetes darah!” kutip Umar. “Meskipun demikian, pemerintah interim bertindak makin jauh, mengumumkan keadaan darurat nasional dengan jam malam berlaku mulai pukul 17.00.”

“Perang saudara sulit dicegah oleh imbauan negara-negara sahabat maupun kecaman Barat terhadap kudeta dan tindakan kejam rezim militer, karena majelis ulama Sunni Mesir di bawah pimpinan tokoh berpengaruh Sheik Yusuf Al-Qandawi telah mengeluarkan fatwa (25-7) melarang warga Mesir merespons seruan pimpinan militer!” tukas Amir. 

“Sejak itu gerakan perlawan­an massa Al Ikhwan cepat membesar di seantero negeri! Hal itu jelas membuat rezim militer merasa sukar untuk mengendalikan situasi se­hingga berusaha membubarkan kumpulan besar massa di Kairo dan provinsi-provinsi lain!”

“Perlawanan Al Ikhwan terhadap rezim militer dipimpin enam tokoh Al Ikhwan yang lolos ke Gaza saat kudeta terhadap Mursi, dikomandoi Prof. Dr. Mahmud Izzat Ibrahim, tokoh urutan keempat di hierar­ki kepemimpinan Mohammad Badi! (Debka File/Salam Online, 11-8)” timpal Umar. 

“Di Gaza, front perlawan­an ini bekerja sama dengan Hamas dan kelompok Be­douin Salafi dari Sinai mendirikan pusat komunikasi di Hotel Gaza Beach—menyiapkan revolusi lewat lembah Sinai! Kalau di Suriah perlawanan oleh banyak kelompok terpisah saja hancur-hancuran, apalagi di Mesir perlawanan rapi terorganisasi di dalam dan luar negeri!” *** 
Selanjutnya.....

Fakta Kebocoran di Hulu Migas!

"FAKTA akibat kurang beresnya kerja BP Migas, pemerintahan SBY repot merenegosiasi harga kontrak LNG Kilang Tangguh di Papua Barat dengan pihak China, yang sampai rundingan terakhir 10 Mei 2013 belum berhasil!" ujar Umar. "Renegosiasi itu terkait penjualan gas kepada China dengan kontrak 30 tahun yang dibuat BP Migas (lama) seharga 3,35 dolar AS/MMBTU, padahal harga pasaran gas sekarang di kisaran 14—16 dolar AS/MMBTU!"

"Fakta itu mengundang kecurigaan pada BP Migas, sehingga dengan celah hukum yang ada BP Migas dibubarkan MK!" timpal Amir. "Tapi setelah dibubarkan MK, oleh pemerintah BP Migas diganti nama jadi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas). Kepala SKK Migas inilah, Rudi Rubiandini, Selasa malam oleh KPK ditangkap tangan menerima suap 400 juta dolar AS!"

"Artinya, kalau selama ini kebocoran di hulu pengelolaan migas negara yang terlihat cuma akibatnya, dengan penangkapan Kepala SKK Migas kemarin, fakta penyebab kebocoran di hulu Migas tersingkap!" tegas Umar. "Fakta itu diperkuat bukti yang disita saat penangkapan maupun penggeledahan yang dilakukan KPK di kantor Kepala SKK Migas tersebut!"

"Peristiwa penangkapan itu menjawab tanya yang menggelayuti kepala rakyat selama ini, kenapa negara yang buminya kaya raya minyak dan gas ini rakyatnya melarat, infrastrukturnya hancur, bahkan APBN-nya berat memikul beban subsidi BBM!" tukas Amir.

"Tentunya sembari menyesalkan pemerintah kenapa badan yang telah dibubarkan MK cuma diganti nama dan dilanjutkan dengan sistem kerja lama, padahal pemerintah sendiri belum berhasil renegosiasi akibat cara kerja tak beres lembaga itu!"

"Mungkin banyak hal belum terungkap!" timpal Umar. "Tapi dari kasus gas Tangguh yang cuma dibayar 3,35 dolar AS/MMBTU padahal harga pasar 16 dolar AS/MMBTU bisa disimpulkan, betapa besar kebocoran uang rakyat yang terjadi di hulu migas itu! Sedang di lain pihak, untuk konsumsi sendiri Indonesia beli (impor) BBM dengan harga pasar dunia!"

"Itu bukti, pimpinan negara ini ‘pintar’ bukan kepalang!" tegas Amir. "Rakyat sendiri dibuat menderita memikul beban APBN demi memberi subsidi gas buat rakyat China!"
Selanjutnya.....

Pengganti Mudik, Silaturahmi 'Plus'!


SAAT istirahat di SPBU balik mudik, istri yang kelelahan di boncengan motor menggerutu, "Tahun depan enggak usah mudik lagi!"
Suami terkejut. "Kenapa?"


"Malu!" jawab istri. "Setiap tahun mudik motor yang dipakai ini-ini juga, tiap kali makin tua dan makin jelek pula! Sedang orang lain kalau tak ganti motor baru, meningkat jadi mobil!"


"Kenapa harus malu?" timpal suami. "Jelek-jelek motor milik sendiri! Lagi pula, setiap mau dipakai mudik diservis hingga bisa dipastikan aman di jalan! Sedang yang mudik pakai mobil, kutanya, kebanyakan cuma rental!"


"Tapi, orang kampung tak mengerti rental!" tukas istri. "Mereka puji yang ada kemajuan, terlihat dari kendaraan mudiknya!"


"Tapi, yang penting dalam mudik silaturahmi dengan kerabat dekat untuk menyempurnakan ibadah Ramadan!" tegas suami. "Bukan pamer mobil atau simbol sukses materi lainnya!"


"Untuk silaturahmi selama ini kan bisa setiap saat lewat SMS-an!" timpal istri. "Tak ketemu langsung pun terasa lebih akrab karena bisa bercanda dan tukar cerita lucu! Jadi kalau mudik dua atau tiga tahun sekali, uang yang semula untuk biaya mudik bisa dikirim ke kampung untuk modal memulai usaha kecil-kecilan! Misalnya membuat tempe, mulai dari 2 kilo kedelai sehari! Bisa jadi tambahan penghasilan selain dari bertani!"

 
"Mengalihkan biaya mudik untuk modal usaha famili di kampung nilainya malah silaturahmi plus!" tega suami. "Sebagai pengganti mudik tahunan menjadi dua atau tiga tahun sekali, aku setuju 200%! Sebab, meski tiap tahun pulang, setiap kali kita makin sedih melihat mereka hidup dengan lahan warisan sempit, padahal beban biaya sekolah anak-anak terus meningkat sesuai usianya!"

 
"Sulitnya memenuhi kebutuhan hidup famili di kampung itu yang selalu menjadi beban pikiran kita di kota!" timpal istri. "Semoga gagasan kita ini bisa menjadi jalan keluar dari kebuntuan yang menyesakkan selama ini!"

 
"Justru ujian pertama dalam mewujudkan ide itu ada pada kita, mampukah kita mengumpulkan dana seperti tabungan mudik sebelumnya untuk tujuan tersebut?" tukas suami. "Artinya, kita harus berusaha keras agar Allah beri jalan terbaik untuk mewujudkannya! Betapa, kita hanya bisa berencana dan berusaha, Dia yang menentukan hasilnya!"

Selanjutnya.....

Jaminan Keselamatan Lebaran!

"KENAPA orang saling mendoakan agar selamat saat Lebaran?" tanya cucu. "Itu disampaikan tegas dan jelas, 'Selamat Idulfitri!', bukan 'Happy Idulfitri!', atau 'Sejahtera Idulfitri!"

"Kayaknya karena ancaman pada keselamatan, kehilangan jiwa, atau cedera saat Lebaran di negeri kita masih tinggi!" jawab kakek.


"Sampai H+1 Lebaran tahun ini, 471 orang tewas akibat 2.095 kecelakaan mudik! Meski turun dibanding tahun lalu (pada skala hari sama) tewas 539 orang dari 2.957 kecelakaan, menunjukkan masih perlu saling doa untuk selamat saat Lebaran! Ancaman keselamatan itu utamanya pada pemudik, meski ada orang ditubruk mobil saat tidur di rumahnya!"


"Karena itu orang masih saling mendoakan agar selamat saat Lebaran!" tukas cucu.


"Tapi, apa tak ada jaminan keselamatan Lebaran, hingga orang bisa mengubah kebiasaan itu jadi saling bersyukur atas nikmat yang menjadikan Lebaran penuh gembira dan bahagia, tanpa tangis kematian?"


"Kecelakaan itu soal takdir!" tegas kakek. "Sudah tersurat di sononya, hari apa di mana terjadi kecelakaan penyebab kematian anu!"


"Tapi kalau kecelakaan akibat jalan yang rusak, apa itu takdir juga?" kejar cucu.


"Tentu! Takdir itu menyangkut sebab-akibat yang komprehensif dari suatu kejadian!" tegas kakek. "Karena itu, meski 150 ribu polisi dikerahkan mengamankan Lebaran, partai, perusahaan, dan lainnya menyiapkan angkutan mudik gratis, kereta api mengangkut motor gratis, jalan-jalan setiap Lebaran ditambal dari lubang-lubang latennya, yang namanya takdir tetap saja tak bisa dihindarkan!"


"Jadi sudah jadi takdir bangsa ini hanya bisa mendapatkan perbaikan jalan tambal sulam?" tukas cucu. "Atau lalu lintas kacau akibat orang dapat SIM tanpa diuji pakai simulator? Atau teknis perawatan motor tak standar?"


"Semua itu bagian dari sebab-akibat takdir!" jawab kakek. "Jangan dikira jalan mulus justru bisa lebih berbahaya karena orang malah kebut-kebutan tak terkendali! Jalanan rusak saja diterabas dengan kecepatan tinggi!"


"Kalau begitu, sudah takdirnya orang masih harus saling mendoakan selamat saat Lebaran!" timpal cucu. "Sedihnya, itu cuma tepo seliro pada kegagalan pengelola negara memberi jaminan keselamatan umum terhadap rakyat negerinya sesuai amanat konstitusi!"

Selanjutnya.....