“SEPEKAN ini pemerintah dan Bank Indonesia (BI) memadu jurus kebijakan ekonomi untuk mengatasi pelemahan kurs rupiah dan IHSG yang berporos pada defisit neraca berjalan dan isu penurunan stimulus The Fed!” ujar Umar. “Presiden SBY mengeluarkan 4 paket kebijakan untuk itu, disusul Kamis keluar inpres tentang acuan penetapan UMP buruh! Kamis itu juga, BI menaikkan suku bunga acuan (BI rate) 50 basis poin menjadi 7%!”
“Paduan jurus itu memang diperlukan karena ketika jurus pemerintah saja yang diayunkan pengaruhnya pada kurs rupiah dan IHSG tak terlihat!” timpal Amir.
“Barulah setelah paduan jurus, meski tipis baik rupiah maupun IHSG tampak menguat! Adanya arti dari kebijakan itu—meski kecil—penting bagi ayunan jurus-jurus berikutnya untuk menguak jalan keluar dari paduan masalah: defisit neraca berjalan dan inflasi 9,2% tahun ini!”
“Hal penting di balik arti bauran kebijakan itu tak lain dari angin segar yang ditebar laporan pertumbuhan ekonomi Amerika kuartal II 2013 2,5%, lebih tinggi dari perkiraan 1,7%, maupun pertumbuhan kuartal I yang hanya 1,1%!” tegas Umar.
“Berkat laporan itu yang menghijaukan pasar saham seantero dunia, IHSG ikut hijau dan tekanan pada rupiah agak longgar sejenak! Setelah itu, iklim baru ekonomi berbasis suku bunga tinggi yang akan mulai menggeliat!”
“Faktor suku bunga tinggi itu yang akan jadi beban baru langkah ke depan!” timpal Amir. “Dengan itu sukar untuk menyesuaikan diri dengan gerak laju ekonomi dunia karena produk ekspor kita kalah bersaing harga akibat biaya produksinya meningkat!”
“Dengan ekspor yang kurang bersaing begitu, usaha menurunkan defisit neraca berjalan dari 4,4% dari PDB menjadi 2,8% dari PDB semakin sukar!” tukas Umar. “Apalagi gejala keranjingan kelas menengah terhadap merek-merek asing kelas atas tak terbendung oleh tembok tarif pajak barang mewah yang dinaikkan dua kali lipat, paduan semua jurus bisa kurang berhasil menurunkan impor!”
“Selain gaya hidup kelas menengah, sistem industri terpasang kita juga haus komponen impor!” timpal Amir. “Itulah dua sisi beban transaksi berjalan yang tak mudah diatasi dengan jurus-jurus dadakan!” ***
0 komentar:
Posting Komentar