"PERANG saudara Suriah pekan terakhir heboh dengan kontroversi senjata kimia yang oposan sebut menewaskan 1.300 warga sipil!" ujar Umar. "Tim penyidik PBB masuk negeri itu untuk memastikan penggunaan senjata kimia, justru di bawah jaminan keamanan oposisi!"
"Pihak oposan lewat gambar mayat warga sipil bergelimpangan pada tayangan Aljazeera menuding itu korban senjata kimia rezim Bashar Al Assad!" timpal Amir.
"Pihak penguasa menyangkal tuduhan dengan menyebut itu provokasi gerilyawan! Ketua DK PBB Maria Christina Perceval di New York mengatakan, 'Harus ada kejelasan apa yang terjadi dan keadaan ini harus dipantau secara hati-hati’!" "Pernyataan Maria membersitkan banyaknya kekuatan asing yang siap menerkam Suriah terkait isu senjata kimia itu!" tegas Umar.
"Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel kepada para wartawan di pesawat menuju Asia Tenggara, Jumat (23-8), menyebut Pentagon sedang mengerahkan pasukan ke sejumlah tempat demi mengantisipasi kemungkinan Presiden Barack Obama memilih aksi militer terhadap Suriah! Dephan punya tanggung jawab menyediakan bagi presiden pilihan untuk segala kemungkinan!"
"Sebelumnya, seorang pejabat pertahanan mengatakan AL AS akan memperluas kehadiran di Mediterania dengan kapal perang keempat yang dipersenjatai rudal jelajah!" timpal Amir. "Armada VI AS dengan kapal induk USS Mahan dan USS Gravely, USS Barry, USS Ramage telah siaga di situ!" (Kompas.com, 24-8)
"Persiapan AS dan sekutunya bancakan di Suriah itu lebih untuk mengimbangi kehadiran pasukan Hizbullah dari Lebanon yang didukung Iran untuk mempertahankan rezim Bashar Al Assad—yang dengan persenjataan militer dari Rusia sempat kedodoran ditekan koalisi oposisi di antaranya pro-Arab Saudi dan bermarkas besar di Qatar!" tukas Umar.
"Maria Perceval di DK PBB benar, setiap isu terkait Suriah harus ditangani secara hati-hati karena akibatnya fatal, bisa menyulut perang lebih luas dan lebih besar di kawasan itu!"
"Di balik bancakan asing yang kian ramai itu, penderitaan rakyat Suriah sudah pada kondisi terburuk akibat perang saudara 29 bulan yang menelan korban tewas warga sipil lebih 100 ribu jiwa!" timpal Amir. "Siapa pun memenangi perang, rakyat cuma dapat akibatnya—derita!" ***
0 komentar:
Posting Komentar