"DILAPORKAN voa-islam.co (17-8), 50 orang syekh Universitas Al-Azhar Kairo, yang ada di Masjid Rabi'ah al-Adawiyah tewas Rabu (14-8) saat pembantaian massa Ikhwanul Muslimin oleh militer yang menewaskan lebih 2.000 orang!" ujar Umar.
"Laporan itu menyebutkan, untuk menghilangkan jejak militer membakar jenazah para korban, juga membakar Masjid Rabi'ah al-Adawiyah!"
"Syekh itu gelar guru besar di Universitas Al-Azhar!" timpal Amir.
"Kematiannya bersama ribuan korban itu menyulut perlawanan massa Ikhwan yang Jumat pekan lalu meruyak dari segala penjuru masjid di Kairo, kemudian terkonsentrasi di Masjid Al-Fath—hingga masjid besar itu juga dibakar militer!"
"Perlawanan massa Ikhwan yang merebak kian luas usai pembantaian di dua konsentrasi besar di Rabiah al-Adawiyah Square dan Giza Nahda Square, membuat militer cepat menangkap Mohamed Badie, tokoh hierarki teratas Ikhwan yang ucapannya diikuti massa!" tukas Umar.
"Penangkapan itu menjadi isyarat militer akan bertindak lebih keras lagi! Lebih-lebih setelah pembantaian ribuan nyawa massa Ikhwan itu, rezim militer mendapatkan semacam legitimasi internasional berupa dialirkannya bantuan 12 miliar dolar AS dari Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab!" (@pedomanNEWS, 19-8) "Namun, laporan voa-islam tentang tewasnya 50 syekh Al-Azhar itu masih perlu didalami! Karena, hubungan Ikhwanul Muslimin dan Al-Azhar kurang harmonis!" tegas Amir.
"Beberapa hari sebelum pembantaian, Grand Syekh Al-Azhar Prof. Ahmad Thayeb mengajak seluruh elemen bangsanya berunding, ajakan ini ditolak Ikhwanul Muslimin! (Mosleminfo.com) Bisa saja para syekh Al-Azhar membawa aspirasi pribadi ikut massa Ikhwan, tapi aneh syekh Al-Azhar di luar garis kampusnya!"
"Mungkin saja mereka melobi elite Ikhwan terkait ajakan Grand Syekh!" timpal Umar. "Tapi tak berhasil melunakan elite Ikhwan untuk berunding! Menurut Syekh Mazhar Syahin, singa podium melengser Mubarak, penolakan Ikhwan itu wajar. Mereka akan menolak segala upaya perdamaian, karena jalan satu-satunya mencapai tujuan lebih besar dengan gerakan massa demi mencari simpati dunia!" ***
0 komentar:
Posting Komentar