Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Merdeka dari Kemiskinan-Kebodohan!

"INDONESIA 68 tahun merdeka, tapi banyak yang belum menikmati, terjerat lingkaran setan kemiskinan dan kebodohan!" ujar Umar. "Lingkaran setan mereka miskin karena bodoh, mereka bodoh karena miskin! Lingkaran setan karena jeratnya kemiskinan struktural—akibat penindasan penjajah yang dilanjutkan bangsa sendiri sampai hari terakhir ini!" 

"Dalam pidato 16 Agustus di DPR, Presiden SBY menyatakan pemerintah sukses mengurangi kemiskinan dari 16 persen 2004 jadi 11 persen Maret 2013!" timpal Amir.

"Sukses itu berarti, setiap tahun tingkat kemiskinan turun 0,5 persen! Jadi, kalau selanjutnya bisa semulus itu, angka kemiskinan diakhiri pada 2035!" "Kita doakan itu terwujud, hingga upacara hari kemerdekaan ke-90 kelak bisa diperingati oleh 100 persen warga bangsa yang merdeka dari kemiskinan!" harap Umar. 

"Tapi untuk itu kita harus bersekongkol dengan garis kemiskinan versi penguasa yang selalu di bawah garis kemiskinan fatal Bank Dunia—1,5 dolar AS/kapita/hari! Sedang garis kemiskinan kita terakhir Rp268 ribu/orang/hari, atau 88 sen dolar AS/orang/hari!" "Tapi sebaiknya lupakan garis kemiskinan fatal Bank Dunia!" tukas Amir. 

"Garis kemiskinan lokal pun, kalau berhasil sudah syukur! Sebab, pasangan kemiskinan itu, kebodohan, juga tak kalah serius! Dalam pidato di DPR itu, Presiden SBY menyatakan anggaran pendidikan 2014 naik 7 persen jadi Rp371 triliun! Beda dengan biaya memerangi kemiskinan yang tak eksplisit dari pusat sampai daerah, biaya memerangi kebodohan setinggi itu selama ini juga masih kurang efektif hasilnya!" 

"Karena pendidikan diselenggarakan dengan menyalahi sunah Rasul, nyaris seluruh daerah birokrasinya ditangani yang bukan ahlinya!" tegas Umar. "Jadi seperti ditegaskan sunah Rasul itu, yang ditunggu justru kehancurannya! Terkait faktor birokrasi pula penyebab laten kemiskinan struktural! 

Cek APBD semua daerah, provinsi, kabupaten dan kota, mayoritas untuk belanja birokrasi sedang untuk kemiskinan secara eksplisit tiada! Semua belanja birokrasi dan untuk publik, kata Bank Dunia dikorupsi 30 persen! 

Lalu, gaji buruh rendah akibat beban perusahaan yang berat untuk aturan dan operasional terkait birokrasi!" "Itulah lingkaran setan kemiskinan struktural!" tukas Amir. "Penindasan warisan penjajah!" ***

0 komentar: