Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Menyikapi Beban Hidup Makin Berat!

"IHSG—indeks harga saham gabungan—Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (27-8) sore ditutup melemah 3,71% atau 152,83 poin ke level 3.967,84, tembus angka psikologis di bawah 4.000!" ujar Umar. "Alasan pelemahan itu justru depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang terjadi saat bersamaan sebesar 4,31% ke level Rp11.337/dolar AS!" (detikFinance, 28-8) 

"Uniknya alasan pelemahan rupiah atas dolar AS juga jebloknya IHSG yang sejak isu kenaikan harga BBM investor melepas sahamnya dengan net sell—mentransfer dolar ke asalnya!" timpal Amir. "Analis saham PT Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky (detikFinance, 27-8) menyatakan pelemahan IHSG tak lagi dikaitkan sentimen ekonomi global maupun dalam negeri! Tapi akibat aksi spekulan yang menjadikan saham untuk mengerek dolar AS! Kurs dolar AS melambung (rupiah melemah) karena saham digoreng sampai ke bawah!"

"Jadi, IHSG dan rupiah saling memperlemah!" tukas Umar. "Menyedihkan, prosesnya sampai seburuk itu—IHSG tembus ke bawah 4.000 dan rupiah tembus di atas Rp11 ribu/dolar AS, justru terjadi setelah pemerintah akhir pekan lalu meluncurkan 4 paket kebijakan mengatasi pelemahan rupiah!" 

"Tapi yang lebih memprihatinkan, pada Selasa itu juga Menteri Keuangan Chatib Basri di podium sidang paripurna DPR menyatakan pelemahan rupiah masih akan berlanjut hingga 2014!" timpal Amir. "Artinya, segala daya upaya pemerintah dan BI diperkirakan kandas! 

Yang bisa dilakukan hanya mengurangi kefatalan akibat gagal mengatasinya secara sistemik!" "Artinya, kini kembali kepada rakyat untuk menyikapi realitas beban hidup yang makin berat!" tegas Umar. "Itu dimulai dari harga kedelai yang meroket dari Rp7.700/kg kini jadi Rp11.500/kg! 

Betapa mengerikan, tahu-tempe asal kedelai itu bagi mayoritas rakyat menjadi makanan substitusi daging dan aneka protein hewani yang harganya tak lagi terjangkau oleh rakyat kebanyakan! Tapi kini malah kedelai ikut tak terjangkau oleh rakyat! Apa lagi yang bisa jadi pengganti sumber protein rakyat?" 

"Sesuatu yang bisa diburu di alam bebas dan tak diperoleh lewat mekanisme pasar—semisal bekicot dan aneka jenis keong, ular, katak, dan lainnya!" saran Amir. "Sebab, pasar di negeri ini, mulai pasar daging sapi sampai pasar saham, terbukti telah mutlak dikuasai spekulan!"

0 komentar: