"SETELAH KMP Bahuga Jaya tenggelam dekat Bakauheni akibat tabrakan dengan tanker Norgas Cathinka 25 September 2012 dengan korban 8 orang tewas dan 217 diselamatkan dari laut, kebakaran di KMP Bahuga Pratama Rabu (31-7) pagi amat disesalkan!" ujar Umar. "Disesalkan, karena secara teknis kelemahan pada diesel penggerak mesin kapal itu telah diketahui, tapi dibiarkan hingga akhirnya meledak dan menyulut kebakaran!"
"Untung saja—ungkapan lazim orang kita saat lolos dari malapetaka—kebakaran KMP Bahuga Pratama itu terjadi saat kapal siap merapat ke dermaga sehingga penumpang bersama mobil, bus, dan truk bisa cepat dievakuasi!" timpal Amir. "Andaikan itu terjadi di tengah laut, akibatnya bisa lebih buruk dari Bahuga Jaya!"
"Setiap kejadian memang berpangkal pada takdir!" tegas Umar. "Tapi manusia wajib usaha dan ikhtiar secara teknis untuk menjamin keamanan pelayaran, lebih-lebih di jalur Merak—Bakauheni yang kapalnya banyak sudah 'berumur'!
Ketegasan dalam pemeriksaan teknis pada setiap kapal harus dijalankan tanpa toleransi atas kelemahan sekecil apa pun!"
"Dalam hal ini, betapa mesin KMP Bahuga Pratama sudah sering mati di tengah laut saat membawa muatan melebihi kapasitasnya karena kelemahan itu, tapi hal itu dibiarkan sampai mengakibatkan kapalnya terbakar!" timpal Amir.
"Sebagai tindak lanjut musibah kebakaran ini, guna lebih menjamin keamanan mudik, para petugas teknis syahbandar Merak dan Bakauheni diharap memeriksa ulang catatan hasil pemeriksaan atas setiap kapal di rute itu, juga berkoordinasi dengan pihak docking kalau-kalau ada catatan khusus atas sebuah kapal yang perlu diperhatikan!"
"Pemeriksaan fisik dan mental kapten dan jajaran inti di kapalnya juga penting dilakukan, karena faktor manusia besar pengaruhnya dalam kecelakaan, selain faktor kapal, laut, dan cuaca, serta disiplin penumpang—seperti untuk tak merokok dan membuang puntung di tempat tertentu!" tukas Umar.
"Semua itu penting untuk menjamin keamanan kapal mudik Merak—Bakauheni, setidaknya secara teknis usaha yang dilakukan maksimal! Untuk selanjutnya diharapkan, faktor teknis tak lagi dominan sebagai penyebab kecelakaan di penyeberangan Merak—Bakauheni!" ***
0 komentar:
Posting Komentar