Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Adu Pertumbuhan Ekonomi Capres!

"KETIKA SBY menjanjikan jika terpilih kembali akan mencetak pertumbuhan ekonomi 7 persen pada 2014, capres Megawati menjanjikan pertumbuhan ekonomi 10 persen--dua digit!" ujar Umar. "SBY yang masa pertama pemerintahannya gagal mencapai pertumbuhan 7 persen itu pun sewot! Di depan pedagang Pasar Sukawati, Bali, yang tak tahu juntrungnya, SBY meminta rakyat tidak menelan saja janji capres yang tak realistis! Menurut SBY, dunia sedang krisis, negara-negara maju tumbuh negatif! Begitupun, meski rendah, Indonesia bersama India dan China masih tumbuh positif! Jadi, mustahil untuk tumbuh dua digit!"

"Dengan cara pandang konvensional atau apa lagi konservatif bergantung pada pasar luar negeri, pertumbuhan dua digit pada situasi global seperti sekarang memang mustahil!" sambut Amir. "Tapi Indonesia punya pengalaman unik, ketika situasi global dan industri domestik tidak mendukung, ekonomi negeri ini bisa tumbuh di atas 6 persen berkat topangan konsumsi serta ekonomi rakyat skala kecil dan menengah! Sungguh, itu suatu keajaiban di tengah situasi kritis! Maka itu, juga bukan mustahil kalau kekuatan ekonomi rakyat skala kecil dan menengah itu diberi stimulan lebih baik, ditopang pembenahan industri domestik (terutama industri pengolahan hasil pertanian yang tinggi nilai tambahnya guna meningkatkan daya beli rakyat), lanjutan keajaiban bukan pula mustahil! Artinya, pertumbuhan dua digit bukan gegabah, jika dijadikan achievement-semua unsur diarahkan berorientasi ke usaha pencapaiannya!"


"Masalahnya cenderung akibat kita terlalu terpaku pada segala dimensi kekuatan asing, rasa percaya diri kita pada kekuatan sendiri jadi tak terawat, hingga tak mendalami dan mengelolanya secara memadai!" tukas Umar. "Bukanlah xenofobia--takut asing--ketika kita mengorientasikan pandangan pada kekuatan domestik dengan topangan pasar 200 juta jiwa lebih! Melainkan hanya akibat percaya diri tak terawat pada kekuatan domestik itu, kita jadi lengah hingga 60 persen produk asing menguasai pasar kita lewat penyeludupan! Jika hanya dengan sisanya saja kekuatan konsumsi kita bisa tumbuh 6,3 persen, tidaklah mustahil jika pasar domestik sepenuhnya diisi produk lokal, pertumbuhan lebih tinggi bisa diharapkan! Jadi, kuncinya pada kekuasaan yang tegas hingga tuntas membasmi penyeludupan!"

"Dari sisi itu terlihat antitesis asumsi penguasa yang menegaskan benahi dulu ekonomi baru bereskan alat utama sistem pertahanan--alutsista, realitas justru menuntut bereskan dulu alutsista darat, laut, dan udara agar negara kita tak rapuh dari terobosan penyeludupan, illegal logging dan illegal fishing, hingga ekonomi lokal bebas dari tekanan segala bentuk kegiatan ilegal asing!" ***

0 komentar: