Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Menantu Kerja Keras Tanpa Waktu Istirahat!

Artikel Halaman 12, Lampung post Minggu 12-09-2021
Menantu Kerja Keras
Tanpa Waktu Istirahat!
H. Bambang Eka Wijaya

PRIA pekerja di kota membawa keluarganya pulang kampung ke rumah orang tua istrinya setelah kena PHK akibat Covid-19. Memulai hidup baru di desa, pria itu membersihkan kebun karet keluarga istrinya dengan membabat perdu di sela pohon karet.
Hari pertama ia berhasil membabat tiga gang tananan karet tembus ujung ke ujung kebun.
Mertuanya yang hanya mampu membabat satu gang sehari, memujinya.
DI hari kedua dengan kekuatan dan waktu kerja yang sama, ternyata hanya dapat dua gang. Di hari ketiga bahkan hanya satu gang.
Kelelahan pulang dari kebun ia jumpai mertuanya, "Maaf, Pak. Hari ini saya cuma bisa membabat satu gang."
"Oh, ya?" mertua pura-pura terkejut. "Mungkin karena kau kerja terlalu keras, tanpa istirahat, jadi hasilnya kurang optimal."
"Karena saya tidak istirahat maka hasilnya kurang optimal?" kejar menantu. "Kalau istirahat melulu kapan kerjanya?"
"Nah itu dia! Harus proporsional kerja dan relaksasinya," jawab mertua. "Perlu istirahat minum untuk memulihkan tenaga, sambil mengasah penajam alat babatmu."
Menantu meraba penajam alat babatnya. Memang tumpul. Pantas, saat tajam setiap sabetan semua perdu di depannya terbabat bersih. Tapi setelah tumpul diulang sabet tiga kali pun selalu ada yang tersisa.
"Betul, Pak. Kerja keras saja tidak cukup, tapi hatus kerja cerdas," ujar menantu.
"Belum terlambat untuk memperbaiki cara kerja," timpal mertua. "Jangankan kita, pemerintah saja bekerja keras tapi tidak efektif, padahal telah menyengsarakan rakyat."
"Oh, ya?" menantu terkejut mendengar mertua mengoceh aneh.
"Buktinya, sejak kuartal II 2020 diberlakukan PSBB, TNI/Polri, Pol PP, dan para pejabat kerja keras mencegah rakyat agar tidak beraktivitas di luar yang diizinkan. Rakyat kehilangan mata pencaharian, ekonomi rontok, terkontraksi dalam sekali,"  ujar mertua.
"Masuk 2021 dilanjutkan dengan PPKM, yang jauh lebih ketat mengekang kegiatan ekonomi rakyat. Tapi dengan segala pengorbanan rakyat itu, kerja pemerintah jauh dari efektif," entak mertua. "Conyohnya vaksinasi! Dimulai Januari, Agustus belum klop 25%."
"Kerja cerdas baru dimilai 26 Juli 2021 dengan memberlakukan PPKM Berlevel, setiap minggu ada waktu istirahat mengasah penajam 'sabit' dengan menyesuaikan langkah dengan realitas pandemi," potong menantu. "Vaksinasi mulai September ditarget dua juta dosis sehari."
"Kerja cerdas dalam PPKM Berlevel terbukti hasilnya, kerja cerdas dalam vaksinasi masih harus dibuktikan," entak mertua. ***





0 komentar: