Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Rakyat Demen Aman, bukan Amandemen!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Senin 06-09-2021
Rakyat Demen Aman, bukan Amandemen!
H. Bambang Eka Wijaya

DEMEN dalam kamus jelata berarti suka, senang. Demen aman berarti suka kondisi aman, jauh dari segala ancaman. Lain hal amandemen, apalagi terhadap UUD 1945, menurut Sekjen Partai Nasdem Jhony G. Plate harus tanya dulu rakyat; berarti referendum.
Plate membantah keras bahwa pertemuan para ketua umum dan sekjen partai koalisi plus PAN dengan Presiden Jokowi di Istana pekan lalu membahas rencana amandemen UUD 1945.
Ia membantah lebih keras lagi bahwa di balik rencana amandemen UUD untuk menetapkan Pokok-Pokok Haluan Negara tersembunyi agenda mengundurkan pemilu sampai 2027. Sehingga, jabatan presiden, DPR, DPD dan MPR juga diperpanjang sesuai pemilu. Bahkan ia menyebut isu tersebut hanya halusibasi Benny K. Harman.
Sementara Benny K. Harman dari Partai Demokrat yang juga pengelola Badan Pengkajian MPR mencium "bau harum" amandemen itu di Gedung Parlemen, Senayan.
Menurut dia aneh, masalah amandemen belum ada pembahasan di badan pengkajian MPR, tahu-tahu muncul dalam pidato resmi ketua MPR 16 Agustus. Lalu disambut dalam pidato ketua DPD, dan mendapat apresiasi dari Presiden Jokowi pada pidato kenegaraan yang sama.
Menyimak runtunan peristiwa itu, pengamat hukum tata negara Bivitri Susanti menyebut rencana amandemen itu bisa semulus revisi UU KPK dan Omnibus Law, meskipun rakyat tidak setuju. Apalagi amandemen konstitusi adalah hal yang dimungkinkan. Juga anggota DPR dan DPD diuntungkan dengan pengunduran pemilu selama tiga tahun, bisa mendapat dukungan suara bulat.
Sementara pengamat dari Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menimpali, di AS Presiden Roosevelt juga menjabat tiga priode. Ia naik pada masa depresi besar, di akhir masa jabatan kedua pecah Perang Dunia II sehingga tak bisa pemilu. (Kompas-TV, 1/9/2021)
Pokoknya amandemen tinggal maknyus. Tapi Plate bersikeras, amandemen tak ada relevansinya dengan kepentingan rakyat maupun negara. Tidak etis saat rakyat terkapar menderita akibst Covid-19 melakukan amamdenen konstitusi hanya untuk kepentingan elite belaka.
Menurut Pllate, pertemuan kerua umum dan sekjen parpol koalisi dengan presiden itu membahas tiga hal; menyelesaikan mengatasi pandemi, pemulihan ekonomi, dan menyelaraskan kebijakan pemerintah pusat dan daerah. Jadi tidak sedikit pun menyinggung masalah amandenen.
Karena itu, Partai Nasdem berharap semua pihak fokus mengatasi pandemi dan menyukseskan vaksinasi, agar rakyat segera aman dari ancaman virus Covid-19.
Rakyat demen aman! ***



0 komentar: