"PERTARUNGAN hidup-mati begal lawan massa himpunan warga di Lampung Utara makin mengerikan! Dalam sehari bisa terjadi di beberapa tempat dengan beberapa korban tewas, baik si begal maupun warga!" ujar Umar.
"Seperti pekan lalu, sehari dua kejadian dengan tiga korban tewas: dua begal dan satu warga! Kejadian pertama di kebun sawit dusun Tebingtinggi, Hanakaujaya, Sungkai Utara, seorang begal dan seorang warga sama-sama tewas! Kedua di Nayapah Banyu, Abung Pekurun, seorang begal tewas dihakimi warga setelah ditinggalkan tujuh komplotannya!"
"Cerita begal dan warga sama-sama tewas itu bagaimana?" kejar Amir.
"Itu bermula dari korban Ida Laila yang dibegal di Jembatan Sesak SP-3 Pakuon Ratu, Way Kanan, bebatasan dengan Lampung Utara. Mendengar itu Purwandi, warga Kotanegara, Sungkai Utara, mengejar pelaku," tutur Umar.
"Dalam pengejaran, seorang pelaku, Sobirin, jatuh dari motornya. Saat hendak ditangkap ia mengeluarkan pistol. Namun, Purwandi lebih dulu melempar golok ke Sobirin hingga tersungkur. Melihat Sobirin dibacok, rekannya langsung menembak Purwandi dengan pistol! Pelaku kemudian kabur!"
"Tragis!" entak Amir. "Dalam tarung hidup-mati itu begalnya bersenjata pistol, sedang massa cuma golok! Mungkin karena kualitas senjatanya lebih unggul, meski jumlahnya relatif kecil para begal tak gentar menghadapi massa yang telah terbukti bisa menghabisi sejumlah begal!"
"Memang luar biasa nekatnya itu begal!" tegas Umar. "Cuma, dari banyak berita kejadiannya, peran polisi terkesan tak menonjol dalam mencegah kejahatan, mengayomi warga! Kawanan begal seolah bebas malang melintang beraksi!"
"Kesannya begitu!" timpal Amir. "Tapi Kapolda Lampung sudah mengirim satu peleton Brimob untuk mengatasi ancaman begal itu!"
"Satu peleton kan cuma 30 personel? Apa mungkin mengover arena tarung di Lampung Utara dari perbatasan Way Kanan sampai perbatasan Lampung Tengah?" entak Umar.
"Satu satuan setingkat kompi (SSK) saja kayaknya belum tentu memadai dengan luasnya medan! Apalagi kalau dengan persenjataan Brimob itu dimaksudkan menutupi kelemahan warga dalam menghadapi begal! Sebab kalau tanggung, seperti dewasa ini, polisi terkesan kurang serius hingga begal tetap merajalela!" ***
0 komentar:
Posting Komentar