Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Indonesia "10 Teraman di Dunia"!

LEMBAGA riset internasional Gallup dalam hasil penelitiannya 2018 Law and Order menempatkan Indonesia masuk dalam daftar “10 negara teraman di dunia”. Indonesia berada di urutan ke-9 dengan skor 89, satu tingkat di bawah Kanada dengan skor 90, setingkat di atas Denmark dengan skor 88. Gallup melakukan penelitian tersebut di 142 negara mewawancarai 148 ribu reponden. Penelitian yang dilakukan tahun 2017 itu dikeluarkan dalam bentuk laporan tahun ini. Peringkat pertama negara teraman di dunia ditempati Singapura dengan skor 97, disusul Norwegia dengan skor 93, dan Islandia juga dengan skor 93. Sementara tiga negara paling rendah skornya atau paling buruk keamanannya adalah Sudah Selatan (skor 54), Afganistan (skor 45), dan Venezuela dengan skor 44. (Kompas.com, 17/6) Hasil Gallup's Law and Order 2018 mengukur seberapa besar kepercayaan masyarakat di sebuah negara terhadap tingkat keamanan dan penegak hukum mereka sendiri. Makin aman sebuah negara, implikasinya akan positif, terutama untuk pengembangan kehidupan sosial dan kegiatan ekonomi ke depannya. Dalam penelitian ini Gallup mengajukan sejumlah pertanyaan seperti seberapa besar tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi lokal, apakah merasa aman saat berjalan sendiri pada malam hari, pernahkah harta bendanya dicuri selama setahun terakhir, dan pernahkah mengalami perampokan? Hasilnya, dua dari tiga orang di dunua merasa yakin dengan polisi lokal (69% responden), dan merasa aman berjalan sendiri saat malam hari (68% responden). Kemudian, satu dari delapan orang (13% responden) menyatakan pernah kecurian dalam setahun terakhir, serta 5%-nya lagi pernah diserang atau dirampok. Keberadaan Indonesia masuk "10 negara teraman di dunia" hasil penelitian Gallup amat positif bagi kehidupan bangsa secara umum, baik untuk sosial, pilitik, maupun ekonomi, khususnya bagi iklim investasi dan pengembangan pariwisata. Sementara itu, jika ada di antara warga merasa penelitian Gallup itu kurang tepat, lebih lagi seperti warga Lampung yang di daerahnya masih sering terjadi perampokan dengan penyerangan (begal), dalam penelitian ini mereka tertampung masuk kelompok 5% warga dunia yang mengalaminya dalam setahun terakhir. Sedangkan pihak kepolisian tidak baik menepuk dada berbangga karena mayoritas warga (69%) percaya kepada polisi lokal. Sebaliknya, buktikan kepada 31% sisanya yang belum yakin pada polisi lokal bahwa polisi lokal benar-benar bisa dipercaya. ***

0 komentar: