PEMUJA Mahathir Mohamad untuk sikapnya anti-Tiongkok seperti ia ucapkan saat kampanye, hingga materi kampanye itu disebar ulang (share) sampai hari ini, mungkin terkecoh. Sebab, pengusaha Tiongkok Jack Ma, awal pekan ini meresmikan kantor Alibaba Asia Tenggara justru bertempat di Malaysia setelah konsultasi dengan Mahathir. Seperti dikutip detiknet dari Star Online, Selasa (19/6/2018), kantor raksasa online Alibaba tersebut berlokasi di Kuala Lumpur diresmikan langsung oleh Jack Ma. Laporan itu jelas menyebutkan, sebelumnya Jack Ma telah bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. "Saya terkejut pada pengetahuannya soal teknologi," sebut Jack Ma memuji Mahathir dalam pertemuan yang berlangsung satu jam dan membicarakan beragam topik itu. Jack Ma yakin hubungan Malaysia dengan Tiongkok akan makin berkembang, terutama di bidang ekonomi. "Saya juga yakin dengan usaha kecil Malaysia dan anak mudanya," ujar Jack Ma, salah satu orang terkaya di dunia. Pada acara peresmian itu, Jack menyatakan kantor itu akan menjadi pusat pelatihan bagi warga Malaysia. Juga membantu pengusaha Malaysia menemukan peluang di mancanegara dan menyediakan layanan cloud computing. Jack Ma menambahkan pihaknya akan mengadakan ajang promosi online bernama Malaysia Week yang diharapkan berlangsung secara rutin. Tujuannya untuk mempromosikan produk asal Malaysia. Menurut Jack Ma, Tiongkok adalah pasar besar yang tak boleh dilewatkan, dengan ratusan juta warga merupakan kelas menengah. "Ketika melakukan bisnis, Anda harus merangkul pasar besar dan pengusaha kecil Malaysia harus berpikir global dan berpikir tentang Tiongkok," tegas Ma. Pilihan Jack Ma memilih Malaysia sebagai lokasi kantor bisnis online raksasa Alibaba di Asia Tenggara, merupakan bukti kedua bahwa sesungguhnya Mahathir Mohamad jauh dari sikap anti-Tiongkok. Bukti ini justru datang dari penilaian seorang pengusaha kelas dunia yang kalau sampai salah menilai risikonya bisa menghancurkan kerajaan bisnisnya. Bukti itu sangat penting memperkuat bukti pertama Mahathir bukan anti-Tiongkok, yakni nama menteri pertama yang Mahathir tetapkan setelah menang pemilu bulan lalu adalah Menteri Keuangan Lim Guan Eng. Dengan penempatan kantor Alibaba Asia Tenggara di Malaysia, penilaian sikap Mahathir sebagai anti-Tiongkok kayaknya tidak laku lagi dijual di negara lain, apalagi untuk mendulang suara dalam pemilu. Tentu tidak tertutup untuk jualan itu, laku-tidaknya soal lain. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar