KETIKA negeri heboh operasi plastik untuk mempercantik wajah malah dibonyokin dulu, muncul teknik baru lebih canggih: bedah molekular; mengubah wajah tanpa sayatan. Prosesnya, dengan anestesi lokal jarum-jarum kecil berdaya listrik membentuk ulang jaringan hidup dengan cepat. Para peneliti memperkenalkan bedah molekular dalam American Chemical Society (ACS) Spring 2019 National Meeting and Exposition. Teknik tersebut diproyeksikan bisa menyaingi teknik bedah plastik tradisional. "Kami membayangkan teknik baru ini sebagai prosedur rendah biaya yang bisa dilakukan dengan anestesi lokal. Secara total, prosesnya butuh waktu lima menit," ujar Michael Hill, salah satu peneliti utama studi, dikutip Kompas.com dari Phys.Org. (2/4/2019) Pada intinya, bedah molekular menggunakan jarum-jarum kecil, aliran listrik, dan cetakan tiga dimensi untuk membentuk ulang jaringan hidup dengan cepat. Proses ini tidak menggunakan sayatan sama sekali sehingga tidak meninggalkan bekas luka dan tidak memerlukan waktu pemulihan. Selain untuk tujuan kosmetik, teknik ini juga dikembangkan sebagai solusi bagi masalah lain, seperti deviasi septum dan kontraktur sendi. Meski para peneliti mengakui sudah ada teknik untuk mengubah bentuk tulang rawan tanpa sayatan, yakni dengan menggunakan laser infra merah untuk melunakkannya. Namun, teknik itu tergolong mahal dan sulit dikendalikan untuk dapat melunakkan tulang rawan tanpa membunuh jaringannya. Karena itu, Hill dan Brian Wong MD, dari University of California, Irvine, memimpin tim penelitian untuk mencari alternatifnya. Penelitian dimulai Wong terlebih dahulu, yang bereksperimen dengan mengalirkan listrik ke tulang rawan. Metode itu terbukti bisa membentuk tulang rawan, tetapi bukan karena listrik memanaskannya. Rupanya, teknik ini bekerja karena tulang rawan terbuat dari fiber-fiber kolagen kecil yang diikat oleh biopolimer. Para peneliti baru menguji coba bedah molekular pada kelinci. Mereka mengalirkan listrik ke telinga kelinci yang dipasangi cetakan tiga dimensi untuk mengubah bentuknya dari tegak menjadi bengkok. Hasilnya, telinga kelinci benar-benar jadi bengkok, bahkan setelah cetakan dilepas, tanpa rasa sakit atau luka. Para peneliti kini sedang melisensikan teknik tersebut. Mereka juga sedang mengeksplorasi apakah teknik ini bisa digunakan pada jaringan kolagen lain, seperti tendon dan kornea. Kala teknik ini sempurna, orang mengubah bentuk wajah tanpa bonyok. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar