AKHIRNYA, PT Gojek Indonesia (Go-Jek) jadi startup pertama anak bangsa Indonesia yang mencapai status Decacorn, yakni valuasi perusahaannya mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp141 triliun. Menurut laporan lembaga riset CB Insights, di Club Decacorn Global, Go-Jek yang didirikan Nadiem Makarim dan kawan-kawan itu menempati urutan ke-19. Di atas Go-Jek ditempati saingannya dalam transportasi online di Asia Tenggara, yakni Grab yang bermarkas besar di Singapura dan mencapai status Decacorn beberapa waktu lalu. Valuasi terbesar untuk perusahaan transportasi online secara global ada pada Uber yang berpusat di California (AS), sudah mencapai 72 miliar dolar AS. CB Insights memiliki data valuasi perusahaan startup (swasta) yang dilacak menggunakan machine intelligence secara real time. Data ini juga dikumpulkan berdasarkan nilai investasi yang masuk ke sebuah perusahaan dan analisis atas valuasinya. (IDNTimes, 5/4/2019) Nila Marita, chief of corporate affair Go-Jek, bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan Go-Jek dalam meningkatkan nilai perusahaan. Kesuksesan layanan Go-Jek, menurut Nila, tecermin dari makin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap misi, pertumbuhan, serta dampak ekonomi dan sosial Go-Jek yang makin besar dari waktu ke waktu. Capaian status Decacorn Go-Jek tak terlepas dari masifnya injeksi modal. Menurut Crunchbase, sudah ada 24 investor dari dalam dan luar negeri antara lain Google, Tencent Holdings, Temasek Holdings, Astra International, Meituan Dianping. Dukungan dana yang besar itu mendorong Go-Jek melakukan ragam ekspansi di sejumlah negara Asia Tenggara dan mengembangkan layanan pembayaran digital lewat fitur Go-Pay. Sepuluh teratas dalam Club Decacorn Global saat ini tercatat; 1. Bytedance (75 miliar dolar AS), 2. Uber (75 m), 3. Didi Chuxing (56 m), 4. WeWork (47 m), 5. Airbnb (29,3 m), 6. SpaceX (21,5 m), 7. Stripe (20 m), 8. Juul Labs (15 m), 9. Epic Games (15 m), 10. Pinterest (12,3 m). Menurut riset CB Insights pada Januari 2019, saat ini sudah ada 300 Unicorn di seluruh dunia. Tiga di antaranya di Indonesia, yakni Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak. Sedangkan menurut Startup Ranking, saat ini Indonesia telah memiliki 2.041 startup. Dalam skala global, Amerika Serikat memiliki startup terbanyak, yakni 46.491. Dalam debat kedua capres 17 Februari 2019, Jokowi mengatakan pemerintah saat ini sedang menyiapkan 1.000 startup baru.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar