Artikel Halaman 12, Lampung Post Selasa 14-09-2021
Pulang Vaksinasi Dapat Modal Usaha!
H. Bambang Eka Wijaya
UDI bernyanyi kecil pulang vaksinasi. Bibinya melihat gelagat aneh itu, "Ada apa, Di?"
"Aku sudah dapat modal usaha," jawab Udi. "Sudah telponan, tinggal pencairan saja."
"Modal dari mana?" kejar bibi.
"Dari kredit yang ditawarkan lewat SMS di hape itu!" jelas Udi. "Syarat untuk mendapatkan kredit itu sudah kuperoleh."
"Syaratnya apa?" bibi penas aran.
"Sertifikat!" jawab Udi.
"Sertifikat siapa yang kaucuri?" entak bibi. "Jangan macan-macam kau Di! Mencuri sertifikat orang masuk penjara!"
"Bukan sertifikat orang! Sertifikat punyaku sendiri, tertulis atas namaku!" Udi ngotot.
"Kau dapat sertifikat dari mana?" tanya bibi.
"Dari vaksinasi!" jawab Udi tegas.
"Walah Di, sertifikat vaksin tak bisa dijadikan jaminan kredit!" jelas bibi. "Yang bisa dijadikan jaminan kredit itu sertifikat tanah atau sertifikat pengangkatan ASN!"
"Kuno! Itu dahulu kala, zaman kredit be-pe-er, bank perkreditan rakyat," entak Udi. "Sekarang zaman pinjol, pinjanan online, cukup dicatat nomor hape dan nomor katepe, cair! Yang terakhir ini kredit KTA, kredit tanpa agunan, syaratnya data KTP, cukup yang ada dalam sertifikat vaksinasi. Nanti sertifikat itu mereka fotokopi, tanda orang dengan nomor KTP dan alamat tertera di situ masih hidup, bukan memberi kredit pada orang mati.
"Jangan meminjam uang sembarangan!" entak bibi. "Cek dulu, lembaganya ada izin OJK atau tidak. Banyak kasus, lembaganya tak jelas bunganya mencekik akhirnya jadi masalah."
"Kalau belum ada usaha seperti saya, tak ada lembaga resmi seperti bank yang mau memberikan kredit," kilah Udi. "Jadi untuk dapat kredit modal usaha dari lembaga resmi mustahil. Akibatnya, untuk memulai usaha orang nekat mengambil risiko neminjam modal dari lembaga yang tidak jelas izinnya."
"KTA untuk memilai usaha, itu yang perlu diperjuangkan dari lembaga resmi perbankan," ujar bibi. "Kredit usaha rakyat atau KUR, selama ini berlaku bagi yang telah punya usaha, itu pun yang dinilai prospektif."
"Karena itu, yang selama ini sering terjerat bunga tinggi pinjol adalah orang-orang yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit dari lembaga resmi, seperti baru-baru ini guru honorer," tegas Udi. "Tapi dari kalangan berkuasa seperti tak ada perhatian mengenai hal ini, sehingga justru kaum papa itu yang rentan terjerst bunga tinggi kredit liar."
"Tapi berharap lembaga keuangan resmi bisa memberi kredit modal memulai usaha, sama dengan berharap kuda bertanduk," tegas bibi. "Takkan pernah ada!" ***
1 komentar:
BetMGM: The best casino of 2021 - DrMCD
Join 성남 출장안마 DrMCD today for access to exclusive 상주 출장샵 deals, discounts, games and casino bonuses! We 서울특별 출장샵 are the world's biggest and best online gambling 의정부 출장샵 operator with a 하남 출장마사지
Posting Komentar