Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Campak Serang Dunia, Eropa Pegang Rekornya!

VIRUS campak menyerang dunia, tanpa kecuali Eropa dan Amerika Serikat yang biasanya aman dari penyakit menular, tahun ini justru pegang rekor. Kalau dari 2010 hingga 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 23.164 kasus campak dan 30.463 kasus rubela di dunia, separuh awal tahun ini saja di Eropa tercatat 41 ribu kasus dan 21 negara bagian di AS terinfeksi. Di Eropa, 37 korban meninggal. Serangan terburuk terjadi di Ukraina dengan 23 ribu infeksi, sedangkan Prancis, Italia, dan Yunani melaporkan sedikitnya 1.000 infeksi tahun ini. Zsuzsanna Jakab, direktur regional WHO untuk Eropa, dikutip Kompas.com dari The Independent, Selasa (21/8), mengatakan semua negara harus segera meluncurkan upaya pendeteksian dan karantina infeksi tersebut. "Kesehatan yang baik untuk semua orang harus dimulai dengan imunisasi dan selama penyakit ini tidak hilang, kami gagal memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Jakab. Dahsyatnya serangan virus yang mematikan itu, bayi di kandungan bisa lahir cacat seumur hidup, membuat instansi kesehatan di Inggris yang mengalami 828 kasus menyerukan imunisasi dua dosis vaksinasi campak, gondok, dan rubela (MMR), meniru tindakan pencegahan yang dilakukan AS. Mengingat begitu masifnya di seantero bumi serangan virus yang merebak lewat udara dan menginfeksi lewat saluran napas ini, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa Nomor 33 Tahun 2018. Isinya, tetap membolehkan penggunaan vaksin measles rubella (MR) untuk imunisasi mencegah campak dan rubela, sebelum ditemukan vaksin yang dijamin halal. Imunisasi diberikan ke anak berusia 9 bulan hingga sebelum 15 tahun. Menyambut baik fatwa MUI itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Aman Bhakti Pulungan menegaskan, "Ini program dunia dan Indonesia. Jadi setiap anak itu punya hak untuk diimunisasi. Ketika ada obat atau imunisasi untuk melindungi (anak dari) penyakit, (itu) hal yang harus dilakukan". Menurut Aman, vaksin MR berperan penting dalam menyelamatkan masa depan anak bangsa. Pasalnya, beberapa kasus kematian yang disebabkan campak masih ada di Indonesia. "Untuk rubela, ketika anak-anak kena rubela dia akan menginfeksi ibu hamil. Ibu hamil ini akan menginfeksi anaknya yang masih di kandungan sehingga berisiko kena rubela. Ketika anaknya lahir (terdiagnosis) rubela, (bayi akan) buta, tuli, jantungnya bocor. Siapa yang mau menanggung ini semua?" tukas Aman. ***

0 komentar: