NELAYAN kecil, pemilik kapal di bawah 5 gross tonnage (GT) dengan mesin di bawah 13 tenaga kuda (horse power/HP) berbahan bakar bensin atau solar, mendapat bantuan dari pemerintah satu paket konverter bahan bakar gas (BBG). Satu tabung gas 3 kg seharga Rp18.000 cukup untuk tiga hari. Sebelumnya, sehari 10 liter bensin Rp70.000. Pekan lalu Sekjen Kemnterian ESDM Ego Syahrial bersama Asisten Manajer Pertamina Regional Sumatera bagian Utara Muhammad Tahir menyerahkan paket konverter kepada nelayan kecil di Labuhan Batu, Sumut. "Pemberian 310 konverter ini adalah bagian dari pelaksanaan program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas. Khususnya untuk nelayan di seluruh Indonesia," ujar Ego Syahrial, Jumat (21/9/2018). Dengan menggunakan konverter berbahan bakar elpiji, lanjutnya, penggunaan bahan bakar kapal jadi lebih hemat dan efisien. Sehingga, memberi manfaat ekonomi yang signifikan bagi nelayan kecil. "Para nelayan akan menerima regulator tekanan tinggi dan rendah pada tabung LPG, selang karet untuk mesin, tabung gas 3 kg, dan konverter kit BBM ke BBG," ujar Ego. Sementara Tahir menyatakan, "Sesuai dengan instruksi pemerintah, Pertamina telah melaksanakan pembagian paket konverter kit kepada nelayan secara bertahap sejak Oktober 2017." Hingga saat ini, untuk Sumut pembagian telah mencapai 1.042 paket dan Riau 595 paket. Untuk seluruh Indonesia hingga saat ini telah dibagikan sebanyak 23.500 lebih paket konverter kit. Selanjutnya untuk Desember 2018, sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 244 tahun 2018, dibagikan lagi sebanyak 25 ribu paket untuk 55 kabupaten/kota. (Kompas.com, 21/9) Seorang nelayan yang hadir, Syahrial, mengaku senang kapalnya kini pakai gas. Alasannya lebih hemat. Biasanya setiap hari ia harus membeli bensin 10 liter Rp70.000. "Kalau tangkapan banyak, bisalah menutupi. Kalau ikan sedang sulit, rugilah kami," ujarnya. "Kini satu gas melon seharga Rp18.000 per tabung bisa untuk tiga hari. Lebih hemat dari minyak. Jadi uangnya bisa untuk keperluan lain, kami ini nelayan kecil," tegasnya. Kebijakan yang bisa membuat nelayan kecil berhemat biaya operasional sekitar Rp150 ribu setiap hari ini, jelas amat besar artinya bagi peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan kecil di seluruh negeri. Betapa, penghematan biaya operasional yang nyata didapat tersebut jumlah per bulannya lebih besar dari UMP di Jabodetabek. Dan itu dinikmati langsung para nelayan kecil, selain penghasilan menangkap ikan.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar