POLITIKUS demokratik asal Lampung, Andi Arief, mencuit di Twitter akhir pekan lalu bahwa ada setan gundul yang memasok informasi sesat sehingga seorang cawapres salah langkah. Uniknya, Partai Demokrat membuat keterangan resmi siapa yang dimaksud Andi Arif sebagai setan gundul tersebut. Andi Arief mencuit: "Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasilan dirinya. Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen." Siapa atau apa yang dimaksud Andi Arief sebagai setan gundul, tentu hanya Andi Arief sendiri yang tahu pasti. Ferdinand Hutahaean (FH) selaku juru bicara Partai Demokrat (PD) menduga siapa setan gundul itu. Cuitan Andi Arief mengundang reaksi banyak pihak. Salah satunya Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW), mengatakan klaim kemenangan Prabowo 62 persen itu justru bersumber dari hasil survei internal PD. Pernyataan HNW itu dibantah FH, dengan menyebut HNW salah tanggap. Menurut FH, angka 62 persen itu adalah hasil survei internal PD kepada para kadernya yang mendukung pilihan PD masuk koalisi adil makmur. Jadi, bukan angka survei internal kemenangan pasangan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019. Menurut FH, setan gundul yang dimaksud Andi Arief itu adalah sebutan untuk para pembisik capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang memberi data sesat soal kemenangan 62%. "Yang dimaksud setan gundul oleh Andi Arief itu banyak pihak yang tidak akurat (memberi data) ke Prabowo, sehingga Prabowo diprediksi salah langkah, salah jalan, karena data yang dipasok ke beliau tidak akurat," kata FH. (Liputan6.com, 6/5/2019) Menurut FH, Andi Arief menganalisis Prabowo tidak mungkin menang 62%. Dia bandingkan dengan SBY 2009, menang telak di mana-mana, di Pulau Jawa semua menang, di Sumatera menang, saat itu hanya 60%. Sedangkan pada Pilpres 2019, Prabowo kalah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, kok bisa mengklaim diri menang 62%. Itu yang disebut setan gundul, memberi info tak akurat membuat Prabowo salah langkah, blunder," jelas FH. Setan gundul tak dikenal dalam konstitusi Indonesia. Kemunculannya yang membuat seorang capres mensubordinasikan dirinya hingga salah langkah kian jauh menyimpang, seperti mendaulat lembaga yang tak dikenal dalam konstitusi mendiskualifikasi capres. Cuitan Andi Arief soal setan gundul pun jadi ramai.
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar