Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Forbes, Indonesia Jadi Macan Baru!

SAAT ini Hong Kong, Singapura, Korea Selatan, dan Taiwan dikenal sebagai macan Asia karena industrialisasi, perdagangan, dan keuangan yang cepat. Dan Indonesia, menjadi macan baru karena 76% dari semua pengguna internetnya melakukan pembelian dari ponsel mereka, tingkat tertinggi e-commerce seluler dari negara mana pun di dunia. Penulis ekonomi digital Flad Natanson, di Forbes edisi 14 Mei 2019 menulis alasan menjuluki Indonesia macan baru. Pertama, usia rata-rata Indonesia 29, dan 60% dari populasi adalah 40 atau di bawah. Kedua, Indonesia salah satu negara pertama yang paling mobile di dunia. Dari 150 juta pengguna internet di Indonesia, 95% atau 142 juta orang adalah mobile. Ketiga, 60% dari semua orang dewasa Indonesia kini memiliki smartphone. "Ketiga faktor ini membuat Indonesia mewakili populasi besar digital muda yang paham mobile," tulis Natanson dikutip tempo.co (25/5/2019). Orang Indonesia menghabiskan 206 menit sehari di media sosial di atas rata-rata global dari 124 negara. Platform teratas seperti Youtube, WhatsApp, dan Facebook semuanya digunakan online oleh lebih dari 80 juta orang Indonesia. Beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan yang pesat dalam ekonomi internet Indonesia. Selain e-commerce, permainan online, iklan, musik, dan video berlangganan, serta layanan perjalanan online atau pengantaran makanan, semua menikmati adopsi yang penuh semangat dari konsumen muda Indonesia. "Negara kepulauan digital Indonesia sedang menembus semua silinder. Didukung basis pengguna internet terbesar di kawasan ini (150 juta pada 2018), Indonesia memiliki terbesar (27 miliar dolar AS/Rp288 triliun pada 2018) dan pertumbuhan tercepat (49% 2015—2018) ekonomi internet. Dengan pangsa yang besar di semua sektor, Indonesia siap untuk tumbuh hingga 100 miliar dolar AS (Rp1.439 triliun) pada 2025, terhitung 4 dari setiap 10 dolar yang dibelanjakan di wilayah tersebut," laporan Google dan Temasek yang dirilis tahun ini. Melesatnya ekonomi seluler Indonesia dipicu lonjakan besar investasi ventura, dengan 6 miliar dolar AS (Rp86 triliun) meningkat dalam empat tahun terakhir. Seperti ditulis salah satu pemodal ventura di Ventura Beat, peluang di Indonesia hari ini seperti investasi di Tiongkok pada 2008. "Apa yang membuat pemodal ventura bersemangat adalah kemampuan mendukung model bisnis yang telah terbukti di Toongkok dan AS sembari mengadaptasinya ke pasar besar yang masih tidur ini," tulisnya.

0 komentar: