Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Multaqo Ulama, Hindari Provokasi!

ATAS arahan kiai karismatik KH Maimoon Zubair atau Mbah Moen, sekitar 600 ulama, habaib, dan cendekiawan muslim dari seluruh Indonesia menggelar Multaqo Ulama di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Jumat (3/5/2019). Multaqo Ulama ini bertema Untuk kemaslahatan bangsa. Hadir antara lain Abuya Muhtadi, Tuan Guru Turmudzi Badruddin, Nazarudin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), KH Manarul Hidayah, Masykuri Abdillah, Habib Salim Jindan, Kiai Anwar Iskandar, Gus Muwafiq, serta Ketua Umum PB NU Said Aqil Siraj. KH Manarul Hidayah yang membacakan delapan pasal rekomendasi Multaqo Ulama. Mengutip Tribunnews.com (4/5/2019) isinya sebagai berikut: Pertama, Multaqo menegaskan kembali kesepakatan pendiri bangsa dan alim ulama bahwa NKRI adalah bentuk negara yang sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin di Indonesia. Pancasila adalah dasar negara dan falsafah bangsa. Kedua, mengajak umat Islam di Indonesia untuk menyambut bulan Ramadan 2019 dengan meningkatkan ukhuwah Islamiah, menjalin silaturahmi, menghindari fitnah, dan tindakan melawan hukum atau inkonstitusional. Sehingga, kita masuk Ramadan dalam keadaan suci dengan berharap mendapat ampunan Allah swt dan kemenangan di Idulfitri. Ketiga, mengimbau umat Islam di Indonesia bersama-sama mewujudkan stabilitas keamanan dan situasi kondusif, mengedepankan persatuan di atas perbedaan selama dan sesudah Ramadan sehingga mampu menjalankan ibadah secara khusyuk dan penuh berkah. Keempat, menghindari provokasi pihak yang tak bertanggung jawab selama dan sesudah bulan suci Ramadan, yang dapat menghilangkan pahala berpuasa Ramadan yang dilipatgandakan Allah swt. Kelima, mengajak umat Islam Indonesia untuk menaati peraturan dan undang-undang yang berlaku di seluruh wilayah NKRI, sebagai pengejawantahan hubungan yang konstruktif dan penuh rasa hormat kepada pemerintah yang sah, karena hal tersebut sangat jelas diajarkan dalam tradisi agama Islam. Keenam, umat Islam di Indonesia agar tidak terpancing aksi-aksi inkonstitusional langsung maupun tak langsung karena bertentangan dengan ajaran Islam dan dapat mengarahkan ke bughat atau pemberontakan. Ketujuh, mengajak umat Islam untuk fastabikhul khairat, berlomba dalam kebaikan guna meningkatkan kekuatan ekonomi umat dalam berpartisipasi dalam masyarakat dunia melalui era digital, big data, dan berjaringan teknologi. Kedelapan, kegiatan multaqo akan dilakukan terus-menerus mengawal implementasi kesepakatan hari ini.***

0 komentar: