Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Infeksi Global Korona Tembus 2 Juta!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 20-04-2020
Infeksi Global Corona Tembus 2 Juta!
H. Bambang Eka Wijaya

PANDEMI virus Corona Covid-19 masih terus memangsa korban-korban baru meski pekan lalu (16/4) infeksi global yang teridentifikasi telah tembus angka 2 juta kasus positif. Dari jumlah itu tercatat 132.932 pasien meninggal dunia. Case fatality rate mencapai 6,48%, dan pasien dinyatakan sembuh 508.387 kasus.
Tiongkok sebagai negara awal merebaknya virus Covid-19 tidak termasuk dalam lima negara pencatat jumlah kasus terbesar. Kelima negara itu Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Prancis, dan Jerman.
Amerika Serikat mencatat 622.923 kasus
positif, meninggal 27.586, sembuh 47.707.
Spanyol 177.633 kasus positif, meninggal 18.579, dan sembuh 70.853.
Italia 165.155 kasus positif, meninggal 21.645, dan sembuh 38.092.
Prancis 147.863 kasus positif,  meninggal 17.167, dan sembuh 30.955.
Jerman 133.209 kasus positif, meninggal 3.592, dan sembuh 72.600.
Sementara Tiongkok mencatat 82.295 kasus positif, meninggal 3.342, dan sembuh 77.816.
Kasus pertama yang dilaporkan pada pandemi Covid-19 seorang pria 55 tahun di Provinsi Hubei pada pertengahan November 2019. Akhir Desember Tiongkok mengumumkan kluster pasien dengan keluhan penyakit pernapasan setelah mengunjungi Pasar Seafood Huanan, di Wuhan.
Sejak itu, wabah pneumonia misterius yang belakangan mendapat nama resmi dari WHO Covid-19 meluas mengglobal hingga pada 11 Maret 2020 dinyatakan WHO sebagai pandemi. (detik-health, 16/4)
New York, Amerika Serikat, menjadi kota paling parah dalam arti menderita korban meninggal terbanyak di dunia. Dengan kematian pertama 11 Maret atau bertepatan WHO menetapkan serangan Covid-19 sebagai pandemi, pada 15 April angka resmi Pemerintah Negara Bagian jumlah korban meninggal sebanyak 6.589 kasus.
Namun, otoritas kesehatan kota menyatakan angka resmi itu yang dihitung berdasarkan hasil tes. Di luar angka resmi itu, ada 3.778 kasus kematian yang berdasar gejala dan rekam medis oleh para dokter diyakini Covid-19 sebagai penyebab kematian, tapi tak masuk dalam daftar resmi karena belum pernah menjalani tes. (Kompas, 16/4)
Hal itu tak beda dengan di Jakarta. Gubernur Anies Baswedan di ILC akhir pekan menyebut jumlah jenazah yang dimakankan dengan protokol pemulasaraan Covid-19 di DKI ada 1012 kasus.
Tapi pada update resmi, di DKI ada 168 kasus meninggal. Bahkan angka kumulatif secara nasional hingga update 16 April jumlah kasus meninggal 496 orang. Hanya separoh dari jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Jakarta. ***

0 komentar: