Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Lawan Korona, Ekspor Maret Naik 0,23%!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 27-04-2020
Lawan Korona, Ekspor Maret Naik 0,23%!
H. Bambang Eka Wijaya

MESKI harus berjuang melawan virus Korona baru Covid-19 yang meruyak sejak 2 Maret 2020, kinerja ekspor Indonesia bulan Maret mencapai 14,09 miliar dolar AS, naik 0,23% dari Februari sebesar 14,06 miliar dolar AS.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, kontribusi terbesar pada ekspor Maret berasal dari nonmigas dengan angka mencapai 13,42 miliar dolar AS, menyumbang 95,22%. Sementara ekspor migas hanya mencapai 670 juta dolar AS.
Sektor pertanian mencatat tingkat kenaikan ekspor tertinggi, 17,72% (yoy) atau 6,10% dari Februari. Disusul sektor pertambangan naik 9,23% dari bulan sebelummya.
Sedangkan industri pengolahan (manufaktur) ekspornya turun 0,20%. Meski untuk Triwulan I 2020 ekspor manufaktur menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang naik 10,11%, atau senilai 32,99 miliar dolar AS.
Ekspor manufaktur Triwulan I menurut Agus berkontribusi 78,96% terhadap total ekspor nasional yang mencapai 41,78 miliar dolar AS.
Sektor otomotif termasuk yang ekspornya tetap aktif masa Covid-19. Dari Januari hingga 15 April 2020 industri otomotif melakukan pengapalan kendaraan roda empat completely build up (CBU) sebanyak 87.879 unit. Sedangkan ekspor sepeda motor sebanyak 215.347 unit.
Kinerja ekspor yang justru membaik saat menghadapi Covid-19 itu bisa tercapai berkat upaya menteri perindustrian. Industri yang strategis bagi ekspor nasional dijaga tetap beroperasi dengan mematuhi prorokol kesehatan yang berlaku, khususnya social dan physical distancing. Kepada industri strategis bagi ekspor nasional itu oleh menteri perindustrian diberi Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
Dengan izin itu, perusahaan yang harusnya tutup selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa tetap beroperasi. Hingga Rabu (22/4) di Jakarta Kemenperin telah memberi IOMKI kepada 721 perusahaan, 4.233 perusahaan di Jawa Barat, dan 2.351 perusahaan di Tangerang, Banten.
Gubernur DKI Anies Baswedan dalam konferensi pers Rabu (22/4) mengeluh masih adanya industri yang tetap beroperasi atas dasar IOMKI itu. Ia meminta Kementerian Perindustrian mengkaji ulang pemberian IOMKI, agar pada PSBB tahap selanjutnya tidak beroperasi lagi.
Untuk lebih fairnya, mungkin sebaiknya dicek dan ricek dahulu seberapa besar kontribusi pekerja industri itu pada infeksi Covid-19. Kalau terbukti signifikan, segera tutup industri tersebut. Kalau sebaliknya, perlu pertimbangan objektif nadib ratusan ribu pekerjanya. ***

0 komentar: