Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Media dan Peradaban Hidayatullah!

"SOAL peradaban, Jamaluddin Al Afghani berkata, 'Saya melihat Islam di Barat, tapi tak melihat orang Islam! Sebaliknya, saya melihat orang Islam di sini, tapi tak melihat Islam!" ujar Umar. "Itu menu pembuka diskusi Peran media dalam perkembangan peradaban Islam yang digelar Forum Silaturahmi Media Islam (FMSI) di Polinela, Sabtu. Apa dasar Al Afghani sesinis itu?"

"Peradaban Islam dalam terminologi Al Afghani adalah peradaban hidayatullah! Suatu peradaban, yang merupakan manifestasi capaian usaha manusia dalam meraih hidayah Ilahi terutama terkait ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial (ipteksos) guna mengimplementasikan sunatullah--segala ciptaan Allah di semesta alam--untuk kemaslahatan umat manusia!" jawab Amir. "Artinya, bagi Al Afghani, peradaban Islam itu suatu standar kualitatif menurut persepsi islami, bukan berdasar siapa penerima hidayah, karena hidayah dikaruniakan untuk seluruh makhluk ciptaan-Nya!"



"Jadi itu dasar Al Afghani sinis?" timpal Umar.

"Begitulah!" tegas Amir. "Hidayah (ipteksos) bersifat universal, sesuai pesan Rasulullah saw., tuntutlah ilmu walau ke negeri China! Sejalan, Imam Ali r.a. menegaskan, ambillah segera kebenaran dari mana pun datangnya! Kedua amanat itu penting bagi memajukan peradaban Islam! M. Iqbal juga menegaskan, sejarah modernitas yang identik dengan peradaban Barat hanya perkembangan lebih lanjut (mata rantai) dari beberapa fase terpenting peradaban Islam! Versi Iqbal, peradaban Islam itu sejak turunnya wahyu pertama (iqra) sampai jatuhnya Dinasti Utsmani--1924!"

"Apa relevansi diskursus itu dengan kekinian kita?" tanya Umar.

"Lewat pemikiran Al Afghani dan Iqbal, berarti mengembangkan peradaban berorientasi Quran (secara tekstual yang diwahyukan maupun sunatullah--ayat-ayat Allah berbentuk semesta alam dan semua makhluk ciptaan-Nya) dan Hadis!" jawab Amir. "Quran meriwayatkan, banyak peradaban lahir, jaya, lalu runtuh! Itu terjadi berulang dengan penyebab yang sama, setiap peradaban runtuh akibat moralitas masyarakatnya rusak!"

"Itu relevan sekali dengan realitas bangsa kita, yang korupsinya tergolong fatal!" timpal Umar.

"Maka itu, peran media di negeri berpenduduk Islam terbesar di dunia ini menjadi strategis untuk menyelamatkan peradaban dari kehancuran moral akibat korupsi dan semua penyakit sosial bawaannya!" tegas Amir. "Untuk itu, selain peran penyalur informasi dan hiburan yang dijalankan dewasa ini, peran kontrol sosial untuk menumpas korupsi dan peran kultural edukatif untuk mewujudkan peradaban sebagai manifestasi keyakinan (iman) dalam setiap aspek kehidupan manusia, harus menjadi prioritas media massa!"

"Tanpa itu, di negeri berpenduduk Islam terbesar di dunia ini Al Afghani akan tetap sukar melihat (peradaban) Islam!" timpal Umar. "Yang kian mencolok justru penghancuran peradaban lewat korupsi!"

2 komentar:

13 Juli 2010 pukul 15.52 suwarno smpn 2 batanghari mengatakan...

saya suka tulisa-tulisa ini, saya harap menjadi baik peradaban ini... I love Indonesia YES!!!!

13 Juli 2010 pukul 15.53 suwarno smpn 2 batanghari mengatakan...

saya suka tulisan ini, dan berharap menjadi baik.. i love my country INDONESIA.