Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pilkada, Strategi Desa Tertinggal!


SEKDES--sekretaris desa--mengadakan pertemuan ketua RT dan RW untuk menyampaikan strategi kepala desanya menjadikan pemilihan umum kepala daerah--pilkada--di kabupatennya benar-benar sebagai pesta rakyat.

"Tujuannya supaya warga kita yang umumnya miskin tetapi tak pernah menerima bantuan desa tertinggal akibat desanya tak masuk daftar desa tertinggal karena kepala desa yang lama dulu malu desanya disebut miskin, bisa mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari pilkada!" ujar sekdes. "Pertama, minta warga menandatangani dukungan untuk calon independen pada formulir yang telah kami siapkan per-RT ini! Fotokopi KTP-nya dari file yang ada di kantor kepala desa!"

"Siapa calon independen yang kita dukung?" tanya seorang ketua RW.

"Siapa calonnya soal nanti, kita berikan kepada penawar tertinggi!" jelas sekdes.

"Termasuk dalam penawaran itu semua warga desa diangkut dengan bus menghadiri deklarasi calonnya, tentu dengan kompensasi tersendiri lagi, sehingga manfaat yang diperoleh warga berlipat ganda! Sekaligus rekreasi gratis! Demikian pula untuk setiap calon yang diusung parpol, sudah ditunjuk koordinatornya dari partai masing-masing, setiap calon partai itu didukung semua warga desa!"



"Berarti setiap warga akan mendapat kaus oblong gambar calon beberapa buah!" sela seorang RT.

"Pokoknya cukup untuk pakaian ke ladang sampai pilkada berikutnya!" jawab sekdes.

"Lalu, kami ketua RT dan RW apakah bakal mendapat dana dan fasilitas khusus di luar yang didapat sebagai warga pemilih?" tanya RT lainnya.

"Tentu saja kami perjuangkan, agar setiap kali mendapat dana koordinator massa!" jawab sekdes. "Setidaknya uang makan dan pengganti bensin dalam mempersiapkan segala sesuatunya!"

"Kalau semua calon kita dukung, saat pemilihan nanti menconteng siapa?" kejar seorang RW.

"Hari pencontengan masih jauh!" tegas sekdes. "Sebelum sampai ke sana, setelah tahapan deklarasi warga kita masih bisa menarik manfaat lebih banyak dari masa kampanye! Kita usahakan setiap calon berkampanye, warga desa kita menjadi massa intinya! Dengan begitu hampir setiap hari selama masa kampanye warga desa kita diangkut bus kian kemari, sekaligus dengan kompensasi nasi bungkus dan uang saku!"

"Tapi cara menentukan pilihan akhir harus kita tentukan sekarang, agar sekalian beres!" ujar RT.

"Menjelang hari pencontengan nanti, akan kita usahakan dana operasi fajar dari semua calon!" tegas sekdes. "Tentu saja dilakukan oleh masing-masing koordinator parpol atau calon independen yang telah bekerja untuk calon tersebut sejak awal! Terpenting, waktunya kita atur, dimulai dari yang dananya terkecil, terakhir yang terbesar! Tak diberi tahu pun, warga akan tahu sendiri calon mana yang harus mereka pilih!" n

0 komentar: