Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

ISIS Serang Irak Pakai Drone Biasa!

KELOMPOK teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) menyerang pasukan Irak dan sekutunya yang mengepung Kota Mosul dengan memakai pesawat nirawak (drone) biasa yang banyak dijual di pasar untuk penghobi fotografi, dengan memberinya senjata pelontar granat (RPG) dijadikan quadcopters.
Dengan begitu, mereka untuk sementara bisa mempertahankan posisinya yang terjepit di satu-satunya kota Irak yang tersisa diduduki ISIS. Namun, dengan jumlah pasukan ISIS yang semakin terbatas untuk mempertahankan Mosul yang sebagian besar sudah direbut Irak dan sudah dikepung puluhan ribu pasukan sejak 17 Oktober 2016, usaha ISIS memakai drone biasa untuk menghadang musuh agar jarak dengan pengepungnya selalu terjaga, juga tidak selalu efektif.
Menurut Kolonel Brett Silva, komandan yang memimpin unit militer AS yang memberikan saran dan bantuan kepada tentara Irak, kerap sekali usaha terakhir pertahanan ISIS dengan quadcopters itu dijatuhkan pasukan Irak.
"Ada sejumlah drone kecil dengan amunisi kecil yang mereka jatuhkan di sana," ujar Silva dilansir AFP seperti dikutip Kompas.com (12/1/2017).
"Meski kecil, amunisi yang mereka pasang di drone lebih kuat dari dampak sebuah granat tangan. Hal itu cukup untuk melakukan serangan 'tanpa pandang bulu' yang biasa dilakukan teroris," kata dia.
Dengan pengepungan Mosul oleh tentara Irak dibantu semua milisi yang ada dan serangan udara sekutu dibawah pimpinan AS yang berlangsung sejak medio Oktober 2016, dalam pidato perpisahannya Obama menyebut masalah ISIS tinggal penyelesaian terakhirnya saja.
Sementara kerja sama rezim Basyir Al Assad dengan Rusia, Iran, dan terakhir Turki, hanya dengan sedikit bantuan serangan udara sekutu AS, diperkirakan tidak dalam waktu lama lagi ISIS di Suriah juga sudah diselesaikan. Masalahnya kemudian, dengan berbasis di kawasan Benghazi, Lybia, kemungkinan ISIS akan berkembang menjadi teroris internasional, dengan rangkaian kerja sama yang telah dilakukan dengan berbagai teroris di berbagai belahan dunia.
Salah satu ancaman ISIS yang nyata bagi Indonesia dengan metamorfosis atau perubahan bentuknya kemudian itu adalah peralihan basisnya ke Filipina Selatan, yang selama ini juga sudah sering mengganggu kepentingan RI dengan penculikan banyak anak buah kapal kita.
Pergeseran basis ISIS ke Mindanao Selatan ini, seperti pernah dikemukakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, perlu diwaspadai karena jaraknya amat dekat dengan wilayah negara kita. ***

0 komentar: