BELUM pun dilantik, Presiden AS terpilih Donald Trump terus menebar ancaman ke seantero jagat. Selain lewat twitt-nya di Twitter dengan pemimpin Taiwan yang membuka peluang politik Dua China membuat pemimpin Tiongkok berang, saham raksasa otomotif Jepang Toyota Motor, Jumat (6/1/2017), anjlok 3,1% ke level 6.380 yen di bursa Tokyo akibat cuitan Trump.
Dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya, Donald Trump mengancam bakal mengenakan biaya yang tinggi jika Toyota memproduksi mobil Corolla untuk pasar AS di Meksiko. Saham produsen mobil lainnya juga rontok, menurut CNBC, Honda Motor melemah 2,4% dan Nissan Motor melemah 2%. (Kompas.com, 6/1/2017)
Sebelumnya, Trump mengultimatum General Motor agar produksi Chevy Cruze dilakukan di AS atau dikenakan pajak perbatasan dengan besaran yang tinggi. Trump juga menekan Ford tentang rencana pabrik di Meksiko. Dua hari berselang, Ford mengumumkan pembatalan rencana pabrik di Meksiko itu.
Langkah Toyota itu dihadang Trump setelah Selasa (3/1/2017) mengumumkan bahwa telah memulai pemindahan ratusan pekerjaan dari kantor pusatnya di utara Negara Bagian Kentucky sebagai bagian dari konsolidasi bisnis di AS.
Merespons cuitan Trump, Toyota membuat pernyataan bahwa pabrik baru di Meksiko tidak akan memangkas serapan tenaga kerja di AS. Toyota juga menyatakan menantikan kerja sama pemerintahan Trump guna memberikan kepentingan terbaik bagi konsumen maupun industri otomotif.
Ancaman lain Trump yang mengundang reaksi luas adalah terkait janji kampanyenya untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. Menteri Informasi Yordania Mohammed Momani, yang negaranya selama ini merupakan sahabat baik AS, menyatakan langkah pemindahan itu akan menjadi "garis merah" bagi Yordania dan akan "membakar jalan-jalan Arab dan Islam”.
Momani tegas, pemindahan misi diplomatik AS akan mengganggu hubungan AS dengan sekutu-sekutu regional, termasuk Yordania. Pemerintahnya, kata dia, dikutip Press TV, Jumat (6/1/2017), akan menggunakan semua cara diplomatik dan politik untuk mencegah pemindahan tersebut. (detiknews, 6/1/2017)
Sebelumnya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengingatkan AS untuk tidak memindahkan Kedubes AS ke Jerusalem. PLO ingatkan semua kedutaan AS di dunia Arab akan ditutup di tengah kemarahan dunia Arab atas pemindahan tersebut.
Itulah Trump. Baru menyusun kabinet dia sudah menebar ancaman ke segala penjuru, bisa lebih runyam lagi setelah berkuasa. ***
Sebelumnya, Trump mengultimatum General Motor agar produksi Chevy Cruze dilakukan di AS atau dikenakan pajak perbatasan dengan besaran yang tinggi. Trump juga menekan Ford tentang rencana pabrik di Meksiko. Dua hari berselang, Ford mengumumkan pembatalan rencana pabrik di Meksiko itu.
Langkah Toyota itu dihadang Trump setelah Selasa (3/1/2017) mengumumkan bahwa telah memulai pemindahan ratusan pekerjaan dari kantor pusatnya di utara Negara Bagian Kentucky sebagai bagian dari konsolidasi bisnis di AS.
Merespons cuitan Trump, Toyota membuat pernyataan bahwa pabrik baru di Meksiko tidak akan memangkas serapan tenaga kerja di AS. Toyota juga menyatakan menantikan kerja sama pemerintahan Trump guna memberikan kepentingan terbaik bagi konsumen maupun industri otomotif.
Ancaman lain Trump yang mengundang reaksi luas adalah terkait janji kampanyenya untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. Menteri Informasi Yordania Mohammed Momani, yang negaranya selama ini merupakan sahabat baik AS, menyatakan langkah pemindahan itu akan menjadi "garis merah" bagi Yordania dan akan "membakar jalan-jalan Arab dan Islam”.
Momani tegas, pemindahan misi diplomatik AS akan mengganggu hubungan AS dengan sekutu-sekutu regional, termasuk Yordania. Pemerintahnya, kata dia, dikutip Press TV, Jumat (6/1/2017), akan menggunakan semua cara diplomatik dan politik untuk mencegah pemindahan tersebut. (detiknews, 6/1/2017)
Sebelumnya, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengingatkan AS untuk tidak memindahkan Kedubes AS ke Jerusalem. PLO ingatkan semua kedutaan AS di dunia Arab akan ditutup di tengah kemarahan dunia Arab atas pemindahan tersebut.
Itulah Trump. Baru menyusun kabinet dia sudah menebar ancaman ke segala penjuru, bisa lebih runyam lagi setelah berkuasa. ***
0 komentar:
Posting Komentar