Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Realisasi Zakat 2021, Jauh dari Potensi!

Artikel Halaman 12, Lampung Post Jumat 21-05-2021
Realisasi Zakat 2021, Jauh dari Potensi!
H. Bambang Eka Wijaya

BERDASAR data outlook zakat Indonesia 2021, potensi zakat di Tanah Air mencapai Rp327,6 triliun. Namun sesuai hasil riset Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) realisasinya baru mencapai Rp71,4 triliun, itu pun lebih dari 85% terkumpul melalui Organisasi Pengumpul Zakat (OPZ) tidak resmi.
OPZ resmi adala Baznas yang dibentuk pemerintah dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota, serta Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang terkoordinasi Baznas seperti Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Lazismu dan sejenisnya.
Potensj zakat Indonesia 2021 itu terdiri dari zakat perusahaan (Rp144,5 triliun), Zakat penghasilan dan jasa (Rp139,07 triliun), zakat uang (Rp58,76 triliun), zakat pertanian (Rp19,79 triliun), dan zakat peternakan (Rp9,52 triliun). (Bisnis.com, 5/4/2021)
Zakat yang diterima Baznas daerah, didistribusikan langsung di daerah kabupaten/kota masing-masing. Ditambah program-program khusus yang disalurkan dari Baznas Pusat dan Provinsi.
Sementara zakat yang terkumpul oleh LAZ, jumlahnya cukup signifikan. Dompet Dhuafa misalnya, dalam Ramadan 2021 berhasil mengumpul zakat sebesar Rp100 miliar.
Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Nasyith Majidi mengapresiasi para muzaki yang telah menyalurkan zakatnya melalui Dompet Dhuafa hingga pada Ramadan 2021 ini terkumpul Rp100 miliar. (Kompas.com, 18/5)
Dompet Dhuafa di Lampung beroperasi terintegrasi dengan Lampung Peduli, yang didirikan Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Harian Lampung Post atas bimbingan KH Nurvaif Chaniago.
Nasyith mengatakanmp, pengumpulan zakat Dompet Dhuafa tahun ini meningkat 11,14% jika dibansingkan dengan Ramadan tahun lalu.
Menurut dia, hal itu membuktikan kesadaran berzakat dan antusias kemanusiaan masyarakat Indonesia semakin positif.
"Ini menjadi pengingat bagi Dompet Dhuafa untuk semakin amanah, semakin baik tahun ke tahun berikutnya, dan memberikan yang terbaik kepada para mustahik," ujar Nasyith.
Semenatara itu, dalam Rakirnas Baznas menjelang Ramadan lalu Wapres Ma'ruf Amin menilai, OPZ belum mampu memengaruhi masyarakat untuk menunaikan zakat dan menyalurkanya melalui OPZ resmi.
Untuk itu, Wapres mendorong agar Baznas meningkatkan jangkauan kepada mustahik melalui kolaborasi dan mengembangkan inovasi digitalisasi zakat dalam menunaikan kewajibannya.
itu sejalan dengan peningkatan literasi zakat bagi generasi milenial dan kaum muda Indonesia yang perlu terus diupayakan, mengingat indeks literasi zakat nasional 2020 masih pada tingkat moderat 66,78. ***






0 komentar: