Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Cermin Kota Pelajar, Metro Dominasi UN!


"DAMBAAN warga Metro menjadikan kotanya sebagai kota pelajar atau kota pendidikan mulai tecermin!" ujar Umar. "Pada ujian nasional (UN) 2010 tingkat SMA sederajat, dari rata-rata kelulusan Provinsi Lampung 96%, Metro mengukir prestasi tertinggi, 99,67%!"

"Bukan hanya persentasi kelulusan tertinggi diraih Metro!" sambut Amir. "Nilai tertinggi dalam mata pelajaran yang diujikan, juga didominasi pelajar Metro!"

"Seperti dikemukakan pengamat pendidikan Unila, Dr. Herpratiwi, selain ditentukan kecerdasan para pelajar, prestasi itu juga didukung berbagai faktor hingga tercipta iklim belajar yang kondusif!" timpal Umar. "Mulai guru yang bagus, sarana dan prasarana yang memadai, hingga lingkungan belajar yang baik! Tak kalah penting, pengelolaan dan pembinaan yang mampu mengondisikan proses belajar-mengajar lebih tenang dan efektif!"


"Sinergi semua dimensi itu harus dijaga agar tetap harmonis, bukan semata untuk meningkatkan prestasi ke masa depan, bahkan lebih penting lagi guna mempertahankan prestasi yang telah dicapai!" tegas Amir. "Lazimnya, lebih berat mempertahankan dibanding mencapainya!"

"Kunci utamanya, tetap menjaga ketenangan dan keefektifan proses belajar-mengajar!" timpal Umar. "Artinya, semua faktor pendukung itu harus difokuskan untuk menciptakan kondisi lahir-batin guru dan para murid untuk bisa selalu konsentrasi penuh dalam proses belajar-mengajar! Gangguan seperti tunjangan guru terlambat atau kenaikan pungutan terhadap murid, harus dihindarkan!"

"Jadi, capaian prestasi ini mengisyaratkan kepada sekolah, Dinas Pendidikan, dan Pemkot (eksekutif dan legislatif) untuk melakukan 'konsolidasi ideal', menjadikan prestasi itu cantolan pengatrol bagi kemajuan kotanya dalam berbagai dimensinya!" timpal Amir. "Maksud konsolidasi ideal itu, semua sisi kehidupan layak mematut-matut diri sebagai kota par excelences pendidikan, terutama dalam perilaku para tokoh yang menjadi panutan warga! Konsolidasi ideal akan menciptakan iklim sosial-budaya kota pendidikan yang lebih mantap!"

"Namun perlu diberi wanti-wanti, UN hanyalah salah satu ukuran keberhasilan dalam pendidikan! Hasil didik terpenting, kemampuan simultan anak didik beradaptasi dan berempati--menempatkan diri dan berperan dalam masyarakat!" tegas Umar. "Untuk itu, dalam mempertahankan prestasi jangan pula sekolah mengubah sistem belajar-mengajar, hingga sejak awal telah menjadi bimbingan belajar (bimbel)--semata berorientasi demi unggul di UN. Jika itu terjadi, hasil UN justru menjadi racun perusak proses pendidikan!" ***


0 komentar: