Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Sepak Bola, Modal Buat Kebanggaan Nasional Indonesia!


"GARUDA di dadaku! Garuda kebanggaanku! Kuyakin hari ini pasti menang! Hidup Indonesia!" teriak Umar.
"Kemenangan beruntun Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia di kejuaraan antarnegara ASEAN Football Federation (AFF) menyulut euforia bukan sebatas penggila bola, bahkan telah jadi penggelora semangat bangkitnya kebanggaan nasional Indonesia!" sambut Amir. "Untuk itu cukup wajar jika Presiden SBY memanfaatkan situasi itu sebagai momentum kebangkitan semangat baru untuk keluar dari kebuntuan yang mencekam bangsa di berbagai bidang kehidupan bernegara! Presiden SBY memberi semangat juang sukan merah-putih di tempat latihan dan dengan menonton langsung di stadion!"



"Harapan untuk mendapatkan jalan keluar dari kebuntuan itu lewat sepak bola dengan euforia sesaatnya, boleh-boleh saja!" tukas Umar. "Paling tidak untuk kali ini, euforia sepak bola itu harus bisa dijadikan modal buat usaha membangkitkan kebanggaan nasional! Artinya, modal itu harus bisa dikembangkan relevansinya dengan berbagai persoalan bangsa untuk mencairkan kebuntuan yang selama ini melelahkan rakyat!"

"Berbagai persoalan bangsa itu dilukiskan Tajuk Kompas (17-12), 'Persoalan politik yang penuh intrik dan ruwet, bencana yang silih berganti, korupsi yang tiada habis-habisnya, harga-harga kebutuhan pokok yang tak terkendali terus naik, akrobat dan drama politik yang memperbodoh kita, perang pernyataan yang tidak bijaksana, dan masih banyak lagi yang membuat kita terbelenggu dan kelu!" timpal Amir. "Untuk itu, jika gagal menjalin relevansinya dengan berbagai persoalan yang telah lama melelahkan rakyat, euforia dari sepak bola itu hanya akan menjadi angin segar sesaat! Setelah itu, kembali tersekap kebuntuan!"

"Lantas, apa yang paling relevan dari timnas sepak bola kita sehingga mampu menyulut kebanggaan nasional yang harus dikembangkan sebagai modal mengatasi berbagai persoalan bangsa itu?" kejar Umar.

"Kata kuncinya naturalisasi!" tegas Amir. "Tanpa gol tunggal Gonzales pemain naturalisasi asal Uruguay dalam sesi pertama semifinal lawan Filipina, mungkin hasilnya berbeda—juga pada euforia yang kini masih terus memuncak!"

"Kalau naturalisasi pada ujung tombak pencetak gol, seperti Gonzales dan Irfan, untuk kebuntuan politik berarti harus kita naturalisasi Ketua DPR, kebuntuan korupsi dan mafia hukum yang dinaturalisasi kapolri, jaksa agung, ketua KPK, lalu menteri yang bicaranya selalu cuma memusingkan rakyat, dan lainnya!" timpal Umar. "Tanpa itu, semua poros kebuntuan itu akan tetap seperti timnas sebelum naturalisasi, terpuruk terus!"

0 komentar: