Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Tanda Kemunduran, Mencuat dari Balik Penganggur Turun!

"TANDA kemajuan ekonomi dilihat dari mobilisasi tenaga kerja ke sektor formal-modern--industri, jasa dan perdagangan!" ujar Umar. "Saat banyak pekerja dari sektor itu terpental kembali ke sektor informal-tradisional—

pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, bakulan (pedagang kecil)—harus diwaspadai sebagai kemunduran! Dan itu yang mencuat terjadi di Lampung sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), dalam Agustus 2009-Agustus 2010 akomodasi sektor industri terhadap angkatan kerja turun dari 8,82% menjadi 7,78%. Bahkan di sektor jasa dan perdagangan, dalam periode sama tumbuh negatif hingga 5,49%!"

"Berarti, di balik berita tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Lampung turun, dari 6,62% pada Agustus 2009 menjadi 5,57% pada Agustus 2010, dengan penurunan signifikan 15,36 di sektor informal-tradisional, justru menunjukkan proses demobilisasi pekerja dari sektor formal-modern kembali ke sektor informal-tradisional!" timpal Amir. "Lebih dramatis lagi dilihat skala besarnya, sektor formal hanya mengakomodasi 23,48% angkatan kerja, sedang sektor informal lebih dari tiga per empatnya, 76,52%! Fakta ini menunjukkan kondisi perekonomian yang masih amat terbelakang! Dalam perekonomian maju, peran sektor informal-tradisional umumnya di bawah 40%!"

"Karena itu, penurunan signifikan pengangguran di sektor informal-tradisional terutama di desa itu layak dikritisi!" tegas Umar. "Dengan ukuran tidak masuk daftar pengangguran terbuka jika bekerja dua jam dalam seminggu, beberapa program pemerintah terutama PNPM—Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat—Rp250 juta per desa yang dijadikan proyek padat karya infrastruktur desa, cukup besar artinya dalam 'menolong' warga lepas dari status penganggur terbuka! Namun, sejauh mana keefektifan penghasilan dari bekerja asal lepas dari status penganggur terbuka itu, bisa diperkirakan betapa minim artinya bagi penghidupan!"

"Dari semua itu tampak, hanya mengunyah mentah laporan pengangguran turun tanpa mencermati esensi perubahannya, bisa ternina-bobok dari realitas kemunduran dalam

orientasi memajukan kesejahteraan umum—lewat perekonomian yang maju!" timpal Amir. "Terjadinya demobilisasi angkatan kerja di sektor formal-modern dengan de-employment hingga lebih lima persen pada sektor jasa dan perdagangan, merupakan masalah serius yang harus diantisipasi! Jika disepelekan, ekonomi Lampung akan semakin jauh tertinggal dalam skala nasional! Kini, pendapatan per kapita Lampung masih di bawah 1.000 dolar AS, padahal pendapatan per kapita nasional di atas 2.000 dolar AS!" ***

0 komentar: