Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Day of Departure', Rakyat Mesir Usir Presiden Mubarak!


"LEBIH satu juta orang—begitu narasi Aljazeera—massa antipemerintah berkumpul di Lapangan At-Tahrir, Kairo, Jumat (4-2), dalam demo bertajuk Day of Departure—hari keberangkatan—Presiden Hosni Mubarak ke luar negeri setelah dipaksa rakyatnya mundur dari jabatan!" ujar Umar. "Menurut Aljazeera, di seantero negeri Mesir rakyat menggelar demo Day of Departure! Meski hingga tengah malam WIB Mubarak masih bertahan dengan alasan dia cemas kalau mundur Mesir tenggelam dalam chaos—kekacauan!"

"Cinta Hosni Mubarak pada jabatan rupanya tak kepalang, mengalahkan rasa malu atas kenyataan dirinya telah diusir oleh rakyatnya dari negerinya sendiri!" timpal Amir.


"Lebih tak punya rasa malu lagi, aksi jutaan rakyat Mesir mengusir dirinya itu disiarkan langsung sejumlah televisi dunia, CNN, BBC, Aljazeera, Euro News, Sky News, dan lainnya, sehingga keburukan kekuasaan dan dirinya telah dibeberkan ke publik sejagat! Ini menjadi alasan, tokoh-tokoh dari segala penjuru dunia mendesak dia mundur sesegera mungkin—immediately!"

"Lebih konyol lagi, tekanan untuk lebih cepat mundur dari segala penjuru dunia itu didorong oleh tindakan rezimnya yang salah kaprah dalam menangani demonstrasi sejuta warga hari Rabu!" sambut Umar. "Warga yang sedang melakukan aksi damai itu diserang gang propemerintah sepanjang sore dan malam dengan batu dan molotov, hingga jatuh belasan korban tewas dan 1.200 luka! Sejumlah pemuda yang baru menemui El-Baradei ditangkap, wartawan di-sweeping dari hotel-hotel tempat mereka menginap—yang menunjukkan rezim diktator Mesir memang tak tahu norma demokrasi universal atas kebebasan berekspresi dan kebebasan pers—ini ditegaskan Hillary Clinton dalam pernyataannya!"

"Pokoknya keburukan perlakuan kepada rakyat dan warga sipil justru ditunjukkan penguasa lewat salah tingkahnya yan kelewat batas dalam memperlakukan pemrotes!" tegas Amir. "Dari situ tecermin betapa jauh lebih buruk lagi perlakuan rezim pada rakyat, seperti seenaknya mereka melempari massa dengan molotov sepanjang Rabu malam!"

"Berbagai kenyataan buruk itu diangkat dalam kutbah Jumat di Lapangan At-Tahrir, seperti hukum darurat merupakan bagian gelap dalam sejarah Mesir!" timpal Umar.

"Revolusi ini, kata katib, bukan untuk tujuan-tujuan ideologis atau agama terentu! Aljazeera memberi catatan khusus, mereka yang masuk ke Lapangan At-Tahrir tak memandang usia, gender, dan agama! Agaknya rezim Mubarak telah menabrak segala norma sehingga semua bangkit melawan!" ***

0 komentar: