"JEMBATAN jalan lintas Sumatera (jalinsum) di Kampung Banjarmasin, Kecamatan Baradatu, Way Kanan, dinyatakan renta sehingga tak mampu lagi dilalui kendaraan berbobot lebih dua ton!" ujar Umar. "Jembatan itu ditutup total setelah jalan alternatif kendaraan pribadi siap! Kendaraan ukuran besar tak lagi bisa lewat lintas tengah itu dan harus lewat lintas barat atau lintas timur!"
"Artinya, akibat jembatan renta itu jalinsum lintas tengah yang sebelumnya merupakan urat nadi utama perekonomian Sumatera, seperti pada orang sakit jantung, harus di-by pass, dialihkan saluran darahnya!" timpal Amir. "Ditentukannya jembatan renta tak mampu dilalui dalam tempo relatif dadakan, hingga harus menghambat arus nadi perekonomian yang vital, jelas mengejutkan! Padahal idealnya, sejak beberapa tahun lalu jembatan itu diganti, saat mengerjakannya dibuat jembatan darurat di dekatnya!"
"Lupakan seolah kita hidup di negeri yang serba-terencana sehingga sebelum jembatan tak bisa dilalui sudah selesai diganti dengan yang baru!" tukas Umar. "Rentanya jembatan dan ditutupnya jalinsum lintas tengah itu justru penyempurna kerusakan infrastruktur di negeri kita! Jatuhnya harga kol di sentra produksi Lampung Barat hingga periode terakhir tinggal Rp400/kg sampai Rp500/kg, bukan saja akibat parahnya kerusakan jalan utama di kabupaten itu! Tapi, lebih lagi akibat terpukulnya penyalur kol ke Ibu Kota yang dagangannya rusak ketika kapal penyeberangan tertahan berhari-hari di Bakauheni! Trauma penyalur kol ke Ibu Kota itu membuat kol di ladang tak tertampung hingga terkesan overproduksi! Padahal, kalau angkutan lancar di semua lini hingga penyalur tak ada yang sempat terpukul dan trauma, produksi yang ada sebenarnya sebanding dengan kebutuhan pasar!"
"Celakanya angkutan penyeberangan Bakauheni-Merak sampai sekarang belum bisa lancar seperti diharapkan! Demikian pula jalan-jalan yang hancur belum diperbaiki! Diperparah lagi oleh jembatan renta terpaksa ditutup!" timpal Amir. "Dengan rangkaian infrastruktur yang buruk itu terbukti para petani, rakyat di akar rumput, yang paling terpukul dan menderita akibat panenannya jatuh harga bahkan tak bernilai ekonomis—
karena kesal tanaman mereka biarkan busuk di ladang!"
"Hal itu menyedihkan, karena menurut Sekjen Nasional Demokrat Syamsul Muarif dalam Dialog Kebangsaan di Metro, Lampung, infrastruktur kini hancur justru saat APBN dan APBD empat kali lipat dari delapan tahun lalu!" tegas Umar. "Ke mana APBN/APBD sebanyak itu disalurkan?" ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Senin, 11 April 2011
Jembatan Renta Jalinsum Ditutup!
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar