"MUSIM hujan belum berakhir, banjir melanda Medan sampai Papua, keburu disalip musim pembobolan bank!" ujar Umar. "Dari Januari sampai Maret 2011 terjadi tujuh pembobolan bank di Indonesia, terkait tiga bank BUMN dan empat bank swasta! Dari nyaris 20 tersangkanya, enam 'orang dalam' bank, satu wakil kepala cabang! Setiap kasus pembobolannya miliaran rupiah!"
"Selain tujuh bank nasional itu, juga terjadi pembobolan dana nasabah pada sebuah bank asing di Jakarta, yang dilakukan senior manager bank bersangkutan!" timpal Amir. "Uniknya, pelaku pembobol dana nasabah di bank asing ini menggunakan banyak uangnya untuk mengoleksi mobil mewah—dua Ferari, Hummer, dan Mercy E-350! Disebut unik, lazimnya pembobol bank menyembunyikan uang atau penggunaannya, tapi ini malah memamerkan secara mencolok hasil jarahan—empat mobil bernilai lebih Rp10 miliar!"
"Dengan demikian, ada dua hal negatif yang jalan seiring, merebaknya kejahatan kerah putih membobol bank dan efek demonstratif pada hasil jarahannya!" tegas Umar.
"Hal pertama, ramainya pembobolan bank, dilakukan dengan dua asumsi. Pertama, mengira bisa mengatasi sistem hingga yakin kejahatannya tak terungkap! Kedua, andai terungkap pun yakin bisa lolos lewat jaringan mafia hukum! Asumsi pertama terbukti mereka keliru, hingga diringkus penegak hukum! Asumsi kedua, masih wait and see!"
"Lalu soal efek demonstratif hasil jarahan!" timpal Amir. "Karena yang bersangkutan seorang senior manager di bank asing yang terkemuka di dunia, penggunaan simbol-simbol jet-set justru sebagai usaha untuk mematut-matut diri sesuai posisinya di komunitas apartemen supermewah hunian kaum ekspatriat—eksekutif asing! Sejauh ia dalam lingkungan komunitas itu, tak terasa aneh dengan koleksi supermewahnya! Tapi begitu keluar pagar apartemen dan masuk jalan raya, koleksi itu jelas mengundang kecurigaan—sukar dibayangkan bisa dicicil dengan gaji, kerja di bank asing sekalipun!"
"Semua itu menunjukkan, memang ada hal yang kurang beres dalam cara berpikir para pembobol bank, dan yang mendemonstrasikan jarahannya! Mereka baru sadar atas hal yang tak beres setelah dihentikan oleh pihak yang berwajib!" tukas Umar.
"Masalahnya, kenapa mereka memaksa diri untuk mencoba, bahkan ada yang berhasil tapi tak bisa berhenti dari kesalahannya? Dari situ muncul ihwal yang harus diwaspadai! Yakni, mereka hanyalah peniru yang gagal! Jadi, jangan-jangan banyak yang sukses namun belum tercium!" ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Sabtu, 02 April 2011
Musim Hujan Disalip Musim Bobol Bank!
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar