Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Al Jazeera Soroti Penyiksaan TKW!


"AL Jazeera, Minggu (19/1), pukul 21.25, melaporkan lebih dari 3.000 orang tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Hong Kong hari itu berunjuk rasa menuntut pemerintah negeri itu menindak majikan penyiksa pembantu di rumahnya bernama Erwiana Sulistiyaningsih (21)," ujar Umar. "Law Wantung, sang majikan, melakukan penyiksaan sadis setiap Erwiana salah! 

Al Jazeera meng-close up wajah Erwina yang luka parah dan bengkak akibat siksaan, juga di tangan dan kakinya!" "Repot amat Al Jazeera menyoroti nasib TKW?" tukas Amir. "Televisi nasional dan Pemerintah Indonesia saja tak memberi perhatian pada nasib buruk Erwiana, TKW asal Sragen, Jawa Tengah, itu kok! Juga politikus tak menonjol komentarnya!"

"Itu karena televisi nasional maupun Pemerintah Indonesia waktunya habis untuk mengurus banjir yang melanda seantero negeri! Apalagi politikus, kini sibuk mulai kampanye dari untuk calon anggota legislatif sampai calon presiden!" timpal Umar. 

"Sedang Al Jazeera melihat aksi ribuan perempuan Indonesia memprotes perlakuan kejam majikan di Hong Kong itu mempunyai nilai berita yang mencederai kemanusiaan hingga pantas ditayangkan, sekaligus untuk mendesak Pemerintah Hong Kong agar cepat bertindak!" 

"Senin (20/1), pukul 12.49, Kompas.com melaporkan dari Sragen, Erwiana sudah sampai di rumah orang tuanya lewat kisah perjalanan yang memiriskan!" tegas Amir. "Erwiana diancam akan dibunuh oleh majikannya jika menceritakan kekerasan yang dialaminya! 

Kepada sesama TKI, ia mengaku derita wajahnya penyakit kulit! Tapi setelah didesak temannya bernama Riyanti, ia mengaku itu disiksa majikan, tapi ia akan dibunuh jika lapor polisi!" "Pihak keluarganya mendesak pemerintah segera menangani kasus tersebut dan mendesak Pemerintah Hong Kong untuk menangkap pelaku serta memenuhi segala tuntutan, termasuk gaji Erwiana!" timpal Umar. 

"Keluarganya memberi kuasa kepada Jaringan Buruh Migran Indonesia untuk menempuh jalur hukum." "Kepekaan rasa kemanusiaan menjadikan Al Jazeera memberi perhatian dengan pemberitaan komprehensif dari kondisi fisik Erwiana sampai aksi massa TKW di Hong Kong!" kata Amir. 

"Apakah dengan demikian lantas berarti rasa kemanusiaan itulah sebenarnya yang memudar pada pejabat dan politikus Indonesia, sehingga penyiksaan terhadap warganya yang sesadis itu cuma dianggap soal biasa—business as usual, sehingga tak ada reaksi yang cukup gereget dan solidaritas pada Erwiana dan kaum senasibnya!"

0 komentar: