"DEBAT calon presiden (capres) putaran dua di Metro TV (25-6) adu konsep mengatasi kemiskinan dan pengangguran!" ujar Umar. "Megawati mengajukan konsep gotong royong dan pendayagunaan sumber alam! SBY lewat intervensi pemerintah ke sistem ekonomi pasar! Sedang JK peningkatan pertanian dan perniagaan yang menampung 60% tenaga kerja! Mana yang paling jitu?"
"Ketiga konsep kalau dijalankan secara fokus, efektif, dan konsisten sama jitunya!" jawab Amir.
"Tapi 55% dari pengangguran kita tamatan SMP ke atas! Jutaan orang pula sarjana!" timpal Umar. "Apakah mereka belum mumpuni dijadikan pelaksana lapangan?"
"Dalam debat capres itu kan dibahas masalah pendidikan yang tidak nyambung (link and match) dengan dunia kerja!" tegas Amir. "Akibatnya, untuk mendapatkan jumlah yang cukup bagi tenaga pelaksana lapangan buat setiap konsep itu, perlu waktu melatih sedikitnya lima tahun! Keburu habis satu masa jabatan presiden! Itu belum bicara soal anggaran dan pelatih, butuh waktu pula penyiapannya--jika seorang presiden fokus untuk ini, buat jangka panjang bagus, tapi prestasi pada masa jabatanya bisa jeblok!"
"Mungkin itu penyebab usaha pengentasan kemiskinan dan pengangguran selama ini hasilnya selalu kurang memuaskan!!" timpal Umar. "Karena dilaksanakan secara simbolik lewat program-program makroekonomi, tak bisa secara mendasar membangkitkan warga miskin dengan kemampuan mandiri dalam kelompok-kelompok organisme yang terpadu sebagai tim kerja dengan panduan pelaksana lapangan berdedikasi!"
0 komentar:
Posting Komentar