"ADA apa keluarga kalian tadi terbahak panjang, sampai tetangga melongok heran?" tanya Umar.
"Kemenakan datang dari kampung, katanya mau masuk Unila--Universitas Lampung!" jelas Amir. "Ditanya mau kuliah di jurusan apa, dia jawab memilih program studi pawang ular! Itu yang meledakkan tawa kami sekeluarga!"
"Bagaimana ia bisa mengira di Unila ada program studi pawang ular?" kejar Umar.
"Konon di kampung tersebar cerita, mau jurusan atau program studi apa saja ada di Unila!" jelas Amir. "Ada kesan, Unila itu seperti pukat harimau, segala jenis ikan besar-kecil disapu bersih! Bukan saja dalam arti beraneka ragam program studi, juga dari diploma dua (D-2) sampai S-3 tersedia!"
"Masalah lebih serius terkait visi Unila 2025 masuk top ten perguruan tinggi negeri Indonesia!" tegas Amir. "Kalau akreditasinya malah merosot begitu, makin jauh dari tujuan! Belum lagi kebanggaan masyarakat Lampung pada kualitas Unila, juga ikut merosot!"
"Untuk reorientasi ke visi tersebut jelas Unila harus berbenah!" sambut Umar.
"Sebagaimana lazimnya universitas par excellence, ketat dan tajam limitasinya pada program studi yang jadi unggulannya, Unila harus merampingkan pada program studi yang benar-benar didukung staf pengajar dan fasilitas solid dan kompeten! Lebih baik satu program studi yang solid dan kompeten di lima kelas, daripada lima program studi masing-masing satu kelas! Lepas program studi yang tidak solid dan kompeten menjadi garapan perguruan tinggi swasta, ketimbang jadi bandul pemberat dengan akibat akreditasi
"Tepatnya, Unila harus secepatnya kembali ke quality oriented dengan melepas ambisi quantity oriented yang terlalu sengak bau komersialisasi pendidikannya!" tegas Amir.
"Dengan begitu, pada program studi yang bisa dijadikan unggulan, tapi akreditasinya masih rendah, seperti program pascasarjana Fakultas Hukum, bisa digenjot lebih fokus usaha peningkatan akreditasinya!"
"Pokoknya, warga Lampung yang menjadikan Unila sebagai kebanggaan daerahnya, sangat menyayangkan keterpurukan Unila jadi cuma berakreditasi C!" timpal Umar. "Sebab, hal itu cuma membuat kelop terpuruknya Lampung masuk jajaran provinsi termiskin!" ***
0 komentar:
Posting Komentar