"TUMBEN ke dokter" ujar Temin. "Sakit apa?"
"Bukan sakit!" jawab Temon. "Persiapan musim pancaroba akhir Januari sampai Februari, sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, cuaca buruk mengancam daerah kita!"
"Terus terang saja, cek kesiapan fisik menghadapi peningkatan tensi politik negeri kita dua pekan ke depan!" tukas Temin. "Dimulai Senin 25 Januari, Pansus Skandal Bank Century maraton menyusun rekomendasi untuk paripurna DPR 4 Februari! Ketegangannya bisa diprediksi, karena sejak 26 Januari DPR mulai dikepung demonstran berbagai elemen, puncaknya demo bersama 28 Januari, menyikapi 100 hari pemerintahan SBY-Boediono!"
"Begitulah! Tensi alam dan politik meningkat saksama, apalagi tegangan politik itu disiarkan langsung televisi!" timpal Temon. "Tensi politik lebih rentan dengan tekanan demonstran, karena tarik-menarik kepentingan pada penyusunan rekomendasi Pansus maupun putusan paripurna DPR atas skandal Bank Century nanti, hasilnya bisa bertentangan dengan aspirasi massa! Itu masih diperberat lagi dengan pelampiasan ketakpuasan massa pada kinerja 100 hari SBY-Boediono yang lebih prioritas pada peningkatan gaya hidup mewah anggota kabinet dan para pejabat negara, termasuk anggota parlemen, ketimbang fokusnya pada kesejahteraan rakyat!"
"Bukankah prioritas peningkatan kesejahteraan "Kalau prioritasnya meningkatkan kesejahteraan rakyat yang jumlahnya ratusan juta jiwa, jelas tak cukup 100 hari! Artinya, rakyat bersabar dong, menunggu giliran! Sekarang pejabat negara dulu, berikutnya giliran kesejahteraan rakyat!" "Rakyat selalu sabar!" timpal Temon. "Tetapi, masalah utamanya bukan kesabaran rakyat menunggu giliran! Melainkan, mentalitas pejabat negara yang belum berubah, selalu cenderung untuk lebih mendahulukan kepentingan dirinya dari kepentingan rakyat! Padahal, dari periode ke periode pemerintahan, yang diharapkan rakyat perubahan sikap para pejabat negara! Tapi kini, justru unjuk hidup mewah itu dilakukan sebagai prestasi 100 hari pemerintahan!" "Untuk prestasi 100 hari pemerintahan perlu yang bisa dilihat rakyat secara kasatmata!" tegas Umar. "Kalau peningkatan mentalitas, tak terlihat! Perlu waktu lagi untuk pembuktiannya!" "Memang!" entak Temon. "Bagi seorang pejabat negara, sepanjang masa jabatannya merupakan pembuktian konsistensi mentalitasnya, terutama dalam mendahulukan kepentingan rakyat dari kepentingan dirinya! Bukan seperti sekarang, lebih dulu dibuktikan pengutamaan kepentingan dirinya daripada kepentingan rakyat!"
0 komentar:
Posting Komentar