Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Siapa 'Don Carleone' Mafia Hukum?


"FILM God Father melukiskan mafia itu organisasi jaringan antarkelompok, setiap kelompok dipimpin seorang don! Setiap don menguasai wilayah kerja tertentu, sekaligus sebagai anggota 'keluarga besar' mafia yang dipimpin oleh salah seorang yang dipilih di antara para don berdasar besarnya pengaruh di kalangan mereka!" ujar Umar. "Pada zaman keemasannya, keluarga besar mafia Amerika dipimpin Don Carleone! Lalu, siapa 'Don Carleone' mafia hukum Indonesia?"

"Pemetaan struktur jaringan mafia hukum Indonesia itu dalam skala makro maupun skala mikro setiap don dengan wilayah kerjanya, seharusnya menjadi tugas pertama Satgas Mafia Hukum yang dibentuk Presiden SBY!" timpal Amir. "Langkah awal sidak ke LP cukup bagus, sebagai pintu masuk ke wilayah kerja don tertentu, untuk menelusuri urutan jaringan berikutnya, sampai ditemukan skala don yang lebih besar!"



"Jadi bukan langsung berhenti di situ, konon lagi masalahnya dikembalikan pada

"keluarga besar"-nya untuk diselesaikan secara kekeluargaan!" tukas Umar. "Padahal analog dengan sistem mafia The God Father, yang harus ditemukan siapa Don di wilayah kerja LP itu, dan hierarki selanjutnya!"

"Seharusnya begitu!" sambut Amir. "Tapi okelah! Karena satgas itu sendiri dibentuk hanya sebagai komponen retorika, sehingga sebenarnya badan itu dianggap telah selesai ketika dibentuk! Dalam retorika yang penting ada yang bisa disebutkan, bukan implementasinya secara komprehensif! Selanjutnya, harapan untuk pemetaan mafia hukum di negeri ini tinggal dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dengan pintu masuk kasus Anggodo yang telah dijadikan tersangka! Mungkin dengan menelusuri wilayah kerja mafia jaringan terkait Anggodo dan menemukan don-nya, akan bisa dicari kaitannya dengan don-don lainnya, sampai akhirnya ditemukan siapa 'Don Carleone' mafia hukum di negeri kita!"

"Untuk itu masih harus disusun mosaik-mosaik jaringan mafia hukum mulai dari kasus Anggodo, kasus Arthalita--baik kasus pertama maupun di LP, serta sejumlah kasus lainnya--sehingga gambaran jaringannya bisa tampak lebih jelas!" tegas Umar. "Dari potongan mosaik-mosaik itu dilanjutkan sampai terbentuk gambaran lebih komprehensif!"

"Namun demikian, membongkar mafia hukum tak bisa lepas dari jaringan dalam lembaga-lembaga penegak hukum! Pengalaman KPK, tantangannya cukup berat!" timpal Amir.

"Contohnya, pada 30 September 2005, KPK menggeledah Mahkamah Agung (MA) termasuk ruang kerja Ketua MA, usai menangkap Harini Wiyoso, pengacara Probosutejo dalam kasus reboisasi! Tapi KPK gagal menjerat pejabat teras MA--cuma staf bawahan! Artinya, tak mudah mengungkap tuntas jaringan dan siapa 'Don Carleone' mafia hukum Indonesia! Apalagi sekadar satgas tepo seliro--takut menyinggung perasaan pejabat!" ***

0 komentar: