Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Piala Dunia 2010, ‘Bafana-Bafana’!


"BAFANA-BAFANA! Itu sorak sekaligus sebutan tim nasional sepak bola Afrika Selatan yang artinya mirip orang Jawa Timur menyebut arek-arek!" ujar Umar. "Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010, Bafana-Bafana yang juara Afrika antarnegara 1996 malam ini tanding perdana lawan Meksiko--negara berpenduduk 104 juta! Afrika Selatan sendiri berpenduduk 42 juta, dengan 4,7 juta orang penderita HIV/AIDS!"

"Sejak terbentuk dalam negara demokratis di bawah Nelson Mandela (1994), Afrika Selatan sudah dua kali ikut Piala Dunia (1998 dan 2002) meski keduanya kandas di putaran pertama! Tahun 2006 tidak lolos kualifikasi!" sambut Amir. "Namun, Afrika Selatan diberi kesempatan oleh FIFA menjadi negara pertama di benua Afrika sebagai penyelenggara Piala Dunia berkat realitas, negara itu maju industrinya dengan 40 persen ekspor industri Afrika berasal dari Afrika Selatan, sekaligus menduduki ranking 25 negara industri di dunia dengan pendapatan per kapita 10 ribu dolar AS pada 2008!"


"Afrika Selatan memang unik! Pendapatan per kapita setinggi itu diwarnai ketimpangan yang tajam, hingga mayoritas warga kulit hitam yang merupakan 77 persen penduduk, masih hidup melarat!" tegas Umar. "Kemakmuran dinikmati kulit putih yang cuma 11 persen dari penduduk! Hal itu terjadi lewat sejarah penindasan kulit putih atas kulit hitam yang panjang, antara lain dalam penguasaan tanah--warga kulit hitam yang mayoritas hanya menguasai 7 persen lahan produktif! Ini memicu Johannesburg jadi salah satu kota tertinggi di dunia kriminalitasnya, terutama dalam pembunuhan dan pemerkosaan!"

"Hal itu akibat heterogennya negeri itu!" ujar Amir. "Dari 11 persen kulit putih terdiri dari Belanda, Prancis, Inggris, Jerman, dan Portugis. Warga pribumi terdiri dari banyak suku yang terbagi dalam empat kelompok bahasa. Kelompok pertama, separuh dari warga pribumi, berbahasa Nguni! Kelompok kedua berbahasa Sotho-Tswana. Kelompok ketiga dan keempat berbahasa Tsonga dan Venda! Sisanya lebih 10 persen kulit berwarna dari Asia, terbanyak India, juga turunan kuli asal Indonesia yang dibawa Belanda!"

"Meski secara demokratis sejak 1994 semua warga sederajat, sejarah Afrika Selatan mewariskan sebagian besar kekayaan negeri pada Africaner, warga kulit putih turunan penjelajah yang menjalankan sistem apharteid--penindasan kulit putih atas kulit hitam!" tegas Umar. "Demokrasi oke, tapi kendali ekonomi di tangan kulit putih! Ini rentan, maka tim Piala Dunia negara maju membawa pengawal sendiri dari negerinya!"

0 komentar: