"TOTAL football itu sebuah ironi! Ia dikagumi, tapi belum pernah membawa Belanda--penemu dan pemakai gaya ini--menjuarai Piala Dunia!" ujar Umar. "Di era keemasan total football, Belanda dua kali berturut mencapai final Piala Dunia, 1974 dan 1978. Pada 1974 Johan Cruyff cs. dikalahkan skuat Franz Beckenbauer 1-2 di Jerman! Pada 1978 dikalahkan tim Mario Kempes di Argentina!"
"Selebihnya, cuma sampai semifinal Piala Dunia 1998 di Prancis!" sambut Amir.
"Kenyataan itu tak sebanding dengan popularitas total football! Juga dengan rumusan indahnya, seperti dari Wikipedia, total football is the label for an influential theory of tactical association football in wich any player can take over the role of any other player in the team. It was pioneered by Dutch football club Ajax. It was invented by Rinus Michels, 'The General', a famous Dutch football trainer/coach--total football itu nama sebuah teori yang berpengaruh mengenai taktik serikat sepak bola di mana setiap pemain bisa mengambil alih peran pemain lain dalam tim. Teori itu dirintis klub sepak bola Belanda Ajax, ditemukan Rinus Michel, 'Sang Jenderal', pelatih terkenal sepak bola Belanda."
"Dalam ensiklopedi sama juga disebutkan, gaya permainan ini dipopulerkan Johan Cruyff pada 1970-an!" timpal Umar. "Di Piala Dunia 2010 tim Belanda tak memperlihatkan fanatisme bermain total football. Mungkin karena mayoritas pemain Belanda main di klub asing, sehingga permainan mereka lebih terpengaruh gaya klub masing-masing! Akibatnya, timnas Belanda terlihat lebih ber-panta rei, mengikuti irama aliran bola dengan mendorong ke muara--gawang lawan--sekadar fleksibel mengisi peran di posisi pemain lain yang kosong! Jadi bisa disebut cuma semi-total football!"
"Di luar Belanda, total football dipupulerkan Guus Hiddink di Korsel dan Rusia! Sepeninggal Hiddink, kedua tim nasional tidak konsisten!" tegas Amir. "Korsel pada tanding perdana di Piala Dunia 2010 memainkannya dengan baik dan menang 2-0 atas Yunani! Tapi, pada tanding kedua berubah hingga kalah 1-4 dari Argentina!"
"Namun, teori total football yang mengisi peran pemain lain yang kosong itu juga tepat buat pemerintah dalam melayani rakyat!" timpal Umar. "Misalnya, kini jalan nasional rusak parah, peran pemerintah pusat yang kosong itu bisa diisi oleh pemprov atau pemkab/pemkot! Tapi mereka juga kedodoran dalam memelihara jalan provinsi dan kabupaten/kota! Akibatnya ironis, di jalanan yang rusak parah itu terkesan tak ada pemerintahan--yang wajib melayani infrastruktur buat rakyat!"
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Sabtu, 19 Juni 2010
Piala Dunia 2010, Ironi 'Total Football'!
Label:
Piala Dunia
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar