"BI—Bank Indonesia—melaporkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung triwulan tiga 2010 sebesar 6,25%, lebih tinggi dari prediksi BI 5,64%, dan signifikan dibanding triwulan sebelumnya 3,87%!" ujar Umar. "Basis pertumbuhan masih konsumsi swasta yang menguasai pangsa 55,13% dengan pertumbuhan 6,46%! Dukungan utama dari pertumbuhan investasi 16,6%--baki debet kredit investasi, impor bahan baku penolong, dan konsumsi semen! Lalu, ekspor naik 11,4%--dengan pangsa pasar komoditas hasil pertanian seperti kopi, teh, rempah 31,1% yang tumbuh 9,3%!"
"Dengan konsumsi swasta yang masih dominan pangsa dan pertumbuhannya sebagai basis, serta dukungan investasi yang baru tahap input, jelas di balik signifikansi pertumbuhan itu masih perlu dorongan serius untuk peningkatan peran pada sektor-sektor produksi dan sektor pemerintah—public sector!" sambut Amir. "Peningkatan peran ekspor produk pertanian rakyat terutama kopi, kakao, dan rempah—juga karet—tentu memberi arti positif pertumbuhan pada kesejahteraan rakyat! itu langsung terlihat pada peran konsumsi dalam proses pertumbuhan! Namun dengan pangsa pasar komoditasnya yang masih relatif kecil dalam komponen ekspor dibanding jumlah petani sebagai mayoritas warga Lampung, usaha ekstra mendorong peningkatannya jadi penting!"
"Seharusnya stimulan untuk itu datang dari sektor pemerintah, tapi justru itu yang dari laporan BI kurang ditonjolkan!" tegas Umar. "Soal itu juga mudah dicek silang ke APBD I dan II se-Lampung, jumlahnya pada sektor pertanian dan perkebunan rakyat umumnya kurang signifikan! Padahal justru di situlah prime stake—taruhan utama—ekonomi mayoritas rakyat Lampung!"
"Itu karena belanja public sector di Lampung secara umum masih terdominasi dari dan untuk aparatur!" timpal Amir. "Pergeseran dari dominasi kepentingan aparatur ke kepentingan publik lamban, kalau tidak yang terjadi justru sebaliknya, karena penambahan pegawai terus dilakukan dengan konsekuensi peningkatan belanja aparatur! Itu belum lagi dilihat dari daya dukung APBD pada infrastruktur perekonomian rakyat yang juga praktis masih lemah!"
"Tanpa dukungan public sector yang kuat bisa diduga sulit mempertahankan rekor signifikan pertumbuhan ekonomi triwulan tiga 2010 itu!" tegas Umar. "Kompensasinya, pemerintah daerah lebih giat promosi investasi, membuka kemudahan terbaik dalam semua dimensinya dibanding provinsi lain! Daya saing memikat investor itu masih harus ditingkatkan!"
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Jumat, 26 November 2010
Di Balik Signifikansi Pertumbuhan Ekonomi Lampung!
Label:
Ekonomi
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar