"KENAPA pelayanan publik terasa familiar tapi prakteknya jauh panggang dari api?" tukas Umar.
"Karena pelayanan publik itu tujuan reformasi, dalam arti reformasi birokrasi sebagai proses mengubah pola pikir (mindset) dan orientasi sikap-tindak semua aparatur lembaga negara dan pemerintah untuk menjadikan mereka sebagai pelayan rakyat!" timpal Amir. "Reformasi yang telah berjalan sejauh ini baru sebatas gedombrengan 'musiknya', sedang tarian dan nyanyian para artisnya acak-kadut, jauh dari idealnya! Apalagi penghayatan tarian dan nyanyiannya!"
"Apa tujuan reformasi bukan kesejahteraan rakyat?" kejar Umar.
"Kesejahteraan rakyat itu tujuan pelayanan publik! Jadi, kalau pelayanan publiknya baik, pencapaiannya lebih mulus!" jawab Amir. "Untuk itu, reformasi memformasi ulang mindset dan orientasi semua kelembagaan dan aparaturnya, dari realitas yang bertentangan dengan fungsi dan perannya! Gejalanya, jangankan melayani rakyat agar cepat mencapai kesejahteraan, justru lembaga dan aparaturnya merongrong distribusi kesejahteraan, seperti gurita pula, mengisap nilai tambah produksi rakyat dengan tingkat korupsi tinggi! Dari situ muncul ungkapan, jika pemerintah tidur justru rakyat bisa lebih makmur!"
"Itu berarti, reformasi birokrasi menjadi kunci proses reformasi di semua bidang!" timpal Umar. "Tapi, meski reformasi telah berjalan sejauh ini, grand design reformasi birokrasi baru disusun untuk dijadikan Peraturan Presiden dengan tahapan program selesai tahun 2025! (Kompas, 4-11) Artinya, reformasi yang selama ini dilihat dari peran negara menyejahterakan rakyatnya lewat pelayanan publik, sebenarnya belum melangkah ke mana pun!"
"Karena reformasi birokrasi untuk menciptakan pelayanan publik yang ideal, langkahnya yang efektif memang belum dimulai!" tegas Amir. "Hiruk-pikuk yang heboh selama ini cuma retorikanya! Jadi, dengan grand design reformasi birokrasi yang bertujuan akhir menciptakan pelayanan publik ideal itu bisa disebut, program reformasi saat ini dalam transisi dari tahap retorika menuju aksi!"
"Langkah awal implementasi grand design reformasi birokrasi bersasaran akhir pelayanan publik itu diisyaratkan Wakil Presiden Boediono (Kompas, idem) setelah KPK merilis indeks integritas pelayanan publik yang secara nasional rendah, dengan menyatakan pemerintah akan menentukan indikator yang seharusnya dicapai pada setiap periode waktu!" timpal Umar. "Dari situ tampak, sebagai tujuan reformasi, pelayanan publik itu masih jauh, bahkan jauh sekali!" ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
Jumat, 05 November 2010
Pelayanan Publik, Tujuan Reformasi!
Label:
Birokrasi,
pelayanan public
Langganan:
Posting Komentar
0 komentar:
Posting Komentar